FreFio

2.8K 127 10
                                    

"Ih apaan sih mom, aku udah nyaman sendiri tau." Fiony, merengek kepada maminya karena tidak setuju dengan keputusannya.

Apaan banget coba?, masak iya seorang Fiony akan di jodohkan.

Ya boleh lah dengan berat hati kalau calonnya cowok. Lah ini?!

"Ya masak kamu mau sendiri terus Fiony, apa kata dunia entar?." Mami Fiony memejamkan matanya sambil mengelus pangkal hidungnya.

Punya anak gini amat ya. Yakali beneran mau nikahin ayam?.

"Ck. Udahlah. Nanti dia sama keluarganya bakal main ke sini. Jadi kamu siap siap dari sekarang." Setelah mengatakan itu, mami Fiony pun keluar dari kamarnya Fiony. Menyisakan pemilik kamar saja.

"Ayam, maafin aku, aku nggak bisa nikah sama kamu." Gumam fiony lantas merebahkan dirinya.




Samar samar Fiony mendengar bahwa ada benda yang saling bertabrakan di atas meja belajarnya. Dengan mata yang berat, ia coba menoleh dan langsung terkejut.

"Heh!, kamu siapa?. Kok bisa ada di dalem kamar aku?." Orang itu pun membalikkan badannya dan tersenyum. Fiony sedikit terpana kala melihat senyumannya.

Tak lama memang, tapi berhasil membuat hati Fiony berantakan.

"Hai, maaf kalau aku lancang masuk ke kamar kamu. Tapi ini suruhan dari mami kamu buat cariin kamu." Ucapnya

Kini fiony turun dari kasurnya dan hendak menuju ke kamar mandi.

"Yaudah, kamu bisa turun duluan. Aku mandi bentar." Fiony langsung masuk begitu saja ke dalam kamar mandi.

Mandi dengan ayam karetnya dan juga aksesoris ayam lainnya.

***

"Freya,"

"Fiony,"

---

"Kamu kuliah di mana Freya?."

"Aku masih kelas 3 SMA."

---

"Astaga yang bener aja aku nikah sama bocil?."

---


"Fiony, makanan kesukaan kamu apa?."

"Aku suka ayam. Aku ingin menikahi ayam."

"Heh, nggak boleh. Kamu kan udah nikah sama aku."

---



"Kamu mau punya anak berapa Pio?."

"Anak?, kamu udah ada rencana buat bayi tabung kah?."


---


"Loh, kamu punya itu?, sejak kapan?."

"Udah lama, kamu mau nggak?."

"Humm, ya-yaa maulah.."


---

Mereka berdua tertawa mengingat memory tersebut. Freya masih ingat dengan jelas bagaimana wajah Fiony yang terkejut melihat kepemilikannya. Sekaligus dapat mengubah arah pandangan Fiony terhadap dirinya.

Sejak saat itu lah, Fiony lebih mempererat hubungan keduanya.

"Ga nyangka ya, dulu kita yang canggung pas ketemu. Nanyain kamu kuliah dimana, eh taunya masih bocil."

Freya mendelik tak suka jika dirinya di katakan masih bocil.

"Ga ya!." Freya menyangkal ucapan Fiony.

Mereka kembali menikmati angin sore yang begitu sejuk di depan rumah mereka.

Menerbangkan rasa lelah setelah bekerja seharian.

Dari dalam rumah datang seorang wanita mendekati mereka berdua dan langsung memeluk fiony.

Fiony sedikit terkejut namun bisa menetralkannya kembali.

"Piooo." Panggilan itu sukses membuat wajah Freya datar.

"Iya, kenapa Chika sayang?. Hm?." Chika menggeleng. Mengangkat tubuh fiony lalu meletakkannya di atas pahanya. Duduk menghadap dirinya.

"Kamu akrab banget sih sama anak aku sekarang?." Tanya nya sambil cemberut.

Fiony gemas dan mencubit pipinya, "Ya gimana nggak akrab coba?, aku seringnya di rumah sama Freya. Jadi ya..."

"Kamu jangan cemburu lah sama anak sendiri." Chika memeluk dan menenggelamkan kepalanya di leher Fiony.

"Nah itu dia masalahnya, sekarang juga aku harus berangkat ke luar kota. Katanya perusahaan di sana butuh aku untuk mengawasi pembangunannya." Fiony menarik kepala Chika lalu tersenyum.

"Yaudah gapapa, aku ngerti kok. Aku bisa kok jaga Freya sendiri sebelum kamu pulang." Fiony mengelus kepala Chika dengan lembut. Hingga Chika menutup matanya untuk menikmati elusan tersebut.

---


"Kamu sama Freya baik baik di rumah ya, secepatnya aku bakal pulang kok." Keduanya tersenyum lalu mengangguk. Chika masuk ke dalam pesawat dan hilang dari pandangan Freya dan Fiony.

"Huff, berat ya pacaran sama ibu sendiri." Fiony yang sudah mendudukkan dirinya di kursi penumpang pun menaikkan alisnya. "Bukannya itu kemauan kamu?." Freya mengangguk dengan lemah.

Freya mulai menyalakan mesin mobilnya. "Ga lucu kan cemburu sama bapak sendiri?." Fiony terkekeh geli. Jadi Freya kesal dengan dirinya yang bermesraan dengan suaminya sendiri.

"Jadi karena papi lagi keluar kota, pokoknya ga ada ampun untuk kamu Fio!."

"Aku ga bakal lepasin kamu gitu aja. Sekali pun malam ini." Freya melajukan mobilnya dengan cepat menuju rumah mereka.

Fiony sudah merinding dan juga bergetar. Di otaknya sudah berputar memory nya bersama Freya ketika melakukan itu.

"CHIKAAAA TOLONGGGG!!"

ONESHOOT48Where stories live. Discover now