ManDira [PC Baru]+

4.6K 136 22
                                    

Amanda Puspita, seorang member idol grup dengan pembawaan yang sedikit tomboy. Didukung dengan tingkah laku nya yang terbilang manly dari member lainnya.

Tapi, mau lelaki atau pun perempuan, pasti pernah merasakan yang namanya kesal. Kesal karena orang yang kita sayang mengabaikan keberadaan kita.

Contohnya seperti Amanda ini. Kini wajahnya tengah tertekuk kusam sesaat setelah ia mengirimkan pesan pada Indira-sahabatnya.

Beberapa saat lalu, Indira meminta dirinya untuk membantu memasangkan PC barunya. Itu semua bisa terjadi karena Amanda yang terus menerus meminta Indira untuk membeli PC.

Amanda membantu melalui video call bersama Indira. Jadi Amanda hanya memberikan pengarahan tentang tata cara pemasangannya.

Amanda memiliki niat untuk menjadikan Indira partner begadangnya.

Hm lumayan licik juga.

Kini Amanda langsung mengganti bajunya, mengenakan jaket kulit kebanggaannya lalu meraih kunci motornya. Sedikit menyemprotkan parfum yang pastinya Indira suka.

Amanda berniat untuk langsung menghampiri Indira ke kosnya. Pasti anak itu tengah asik bermain game.

Amanda kini sudah sampai di depan kosnya Indira. Sebelum sampai di sini, Amanda sempat mampir ke minimarket untuk membeli sesuatu buat mereka berdua nantinya.

Benar saja dugaan Amanda, anak itu tengah asik bermain game hingga tak menghiraukan kedatangan dirinya. Amanda langsung masuk begitu saja dan menghampiri Indira.

"Asik banget di liat liat. Chat gw centang dua abu abu tuh."

Bukannya merasa bersalah dan meminta maaf, Indira hanya cengengesan dan melanjutkan permainannya.

Amanda tahu bahwa permainan yang Indira mainkan tidak bisa di pause.

Amanda membisakan dirinya untuk membuat minuman untuk dirinya dan Indira-kalau mau. Karena ia ada beli beberapa jajanan juga.

Letak dapur dengan tempat Indira bermain adalah membelakangi. Jadi Indira tidak melihat apa yang Amanda lakukan. Amanda menghampiri Indira dan memberikan minumannya.

"Dir, minuman lu,"

"Iya man, makasi loh."

Tangan kiri memegang gelas, sedangkan tangan kanan berkacak pinggang. Menonton keseruan Indira dalam bermain.





Amanda meletakkan gelasnya, lalu memposisikan dagunya di bahu sebelah kiri Indira. Pandangannya masih lurus ke layar monitor. Indira pun sedikit menoleh ke kiri.

"Ahh.."

Indira kembali merapatkan mulutnya kala ia tak sengaja mendesah. Tangan Amanda ternyata sudah berdiam di kedua payudaranya. Indira tetap melanjutkan permainannya dengan muka yang memerah.

Amanda semakin gencar memainkan dua gundukan yang Indira miliki. Walaupun hanya dari luar, namun kenikmatannya tiada tara.

Indira mati matian menahan desahannya agar tidak lolos begitu saja. Kedua tangannya juga mengapit agar tangan Amanda tidak bergerak di payudaranya. Namun tetap saja, Indira dibuat semakin tidak fokus.

Amanda merasakan sedikit kelelahan dengan posisi seperti ini. Jadilah dirinya mengangkat tubuh Indira lalu mendudukkan dirinya di kursi Indira. Setelah itu ia letakkan kembali Indira di atas pangkuannya.

Meminta Indira melanjutkan permainannya di layar tersebut. Kini Amanda memiliki kendali atas semuanya. Tangan kirinya meremas lembut payudara bagian kanan Indira. Sedangkan tangan kanannya masuk ke dalam baju untuk mengelus perut rata Indira.

Uh sungguh Indira sudah tidak fokus dalam permainannya.

Amanda memutuskan untuk membuka pakaian bagian atas Indira. Meninggalkan Indira yang sudah half naked. Amanda yang ingin merasakan sensasi berbeda pun ikut membuka pakaian bagian atasnya. Jadilah kulit mereka yang saling bersentuhan. Di tambah tangan Manda yang semakin intens di payudara Indira.

"Mmhhh, Mandahh," Indira memejamkan matanya, merasakan ada cairan yang mengalir di vagina nya.

Dengan perlahan, Manda menurunkan celana yang Indira gunakan. Manda juga merangsang Indira di bagian lehernya. Mengecupnya dengan gemas atau menjilatinya. Indira menggeliat di atas pangkuannya yang membuat Manda geli sendiri.

Kini Manda sudah berhasil membuka celana Indira. Tangan kiri Manda memegang pipi Indira sebelah kiri. Mengajak Indira untuk saling melumat satu sama lain.

Game yang katanya tidak bisa di pause itu kini sudah tak dihiraukan lagi. Mereka sudah asik dengan dunianya, ditambah permainan Amanda yang selalu menjadi pemenang di hati Indira.

"Mmhhhh"

Desahan Indira yang berisi sedikit berontakan, memberi tanda kepada Amanda bahwa Indira sudah kehabisan oksigen.

Keduanya tengah menarik oksigen sebanyak banyaknya.

"Ahhh mannn,"

Indira merasa geli kala jari jenjang Amanda bermain di area klitorisnya. Jari jemari itu tidak ada henti hentinya untuk terus merangsang Indira.

Ditambah dengan permainan lidah Amanda di belakang telinga Indira. Amanda tahu jika bagian itu adalah kelemahan Indira.

"Ouhhhh mann, mannn," Indira memijakkan kedua kakinya pada meja monitor. Kedua tangannya mengalung ke leher Amanda. Melahap habis bibir Amanda dan Indira mendapat pelepasan pertamanya.

Amanda tidak ingin memberikan kesempatan untuk Indira. Anggap saja ini sebagai hukuman untuk Indira karena sudah mengabaikan dirinya.

Amanda langsung memasukkan jari tengahnya ke vagina Indira. Indira yang masih mengatur nafasnya pun terkejut dan melenguh, "Nghhh mann, sabarhh,"

Amanda tak menghiraukannya. Ia mulai menggerakkannya secara perlahan. Dan Indira juga mulai mendapatkan temponya. Merasa cukup, Amanda menambahkan jari manisnya ke dalam lobang Indira.

Melajukan gerakannya yang membuat lenguhan Indira mengalun indah di telinganya. Kini tangan kanan Amanda kembali meraih dagu Indira dan memagutnya dengan mesra. Bagian bawah Indira terus dirangsang dengan ciuman yang kian semakin memanas.

Kini tangan kanannya kembali memainkan payudara Indira. Memainkan pucuk payudara yang sudah mengeras itu. Mencubit cubit kecil dan membuatnya semakin menegang.

"AAHHH MANDAAA!!"

Indira mendapat pelepasannya yang kedua. Dan sepertinya Amanda menginginkan pelepasan yang ketiga dan seterusnya.

Malang sekali nasib monitor baru tersebut. Memang benar, teman baru akan kalah dengan teman yang selalu bisa bikin kita nyaman.

Coba lihat sekarang, Indira baru sekali dapat memainkan monitor tersebut. Sedangkan Amanda sudah memainkan 'Indira' lebih dari satu kali.





Amanda memutuskan untuk mematikan monitor tersebut. Indira yang sudah memejamkan mata di depan dadanya. Amanda juga membersihkan sisa cairan yang dikeluarkan oleh Indira.

Merebahkan diri bersama Indira di kasur empuk tersebut. Amanda menarik selimut hingga batas pinggang Indira. Indira kemudian memeluk kepala Amanda dan Amanda memeluk pinggang Indira.

Amanda mengarahkan salah satu puting Indira untuk ia mainkan sembari tidur hingga keesokkan harinya.

REQUEST DARI CaptAmerika

ONESHOOT48Kde žijí příběhy. Začni objevovat