ShanChik [Ex]+

5K 155 15
                                    

Shani Indira yang menyandang gelar sebagai kapten di idol ibukota, JKT48. Tentu dengan parasnya yang cantik serta rupawan, banyak pasang mata yang mengagumi sosok Shani. Tak jarang dirinya di panggil dengan sebutan

'Shani sempurna'

'Empat sehat Shani sempurna'

Dan..

'Shani, kamu lebih lebih dari....'

itu cocok disandingkan dengan Shani.

Dengan paras bidadari seperti itu, pasti seorang Shani Indira banyak memiliki penggemar bahkan orang yang menyukai dirinya. Banyak orang yang menduga bahwa Shani sudah memiliki pasangan dan mantan yang tak terhitung jumlahnya.

Namun nyatanya, Shani Indira yang sekarang sudah berstatus single atau jomblo.

Ya kalian tidak salah baca, memang beberapa bulan lalu ia memutuskan hubungannya secara baik baik dengan kelasihnya.

Shani Indira kala itu tengah berpacaran dengan gadis bermata coklat, Yessica Tamara. Hubungan mereka menuju jurang kehancuran kala Chika mengumumkan kelulusannya. Serta announcement last show Chika yang tak berselang lama.

Hal tersebut membuat hati mereka resah, terutama Chika. Mereka yang biasa bertemu secara langsung tiba tiba akan dihadapkan dengan status LDR. Yang pastinya membuat mereka keberatan.

Dengan segala pertimbangan, mereka mengakhiri hubungan yang sudah berjalan selama empat tahun tersebut. Walaupun berpisah dengan cara yang baik baik, namun itu cukup memberikan luka keabadian pada keduanya.

Cinta Shani yang sudah habis di cinta pertamanya yaitu Chika dan Chika yang tak memiliki ketertarikan terhadap orang lain. Seakan akan hatinya tidak memiliki gairah bersama orang lain selain Shani.

°°°

Kini Shani hanya mampu memandangi punggung seorang wanita. Wanita yang masih ia cintai hingga saat ini. Shani tak akan bisa menghilangkan rasa tersebut.

Hari ini, tepat di mana acara kelulusan Adzana Shaliha atau Ashel. Chika yang notabene nya adalah sahabat Ashel turut menghadiri acaranya.

Namun Shani? Shani tak bisa berbuat apa apa. Bahkan rindu yang menggebu gebu ini kian merusak hatinya karena tak bisa ia ungkapkan secara langsung. Matanya pun terasa buram karena menahan air matanya yang akan keluar.

Shani memalingkan wajahnya dibarengi dengan luruhnya air mata itu di pipinya yang putih. Shani tak sekuat itu untuk menyaksikan sang pemenang hati tengah berfoto ria dengan Ashel.

Seketika Shani berlari menjauh kala Chika berbalik badan dan melihat dirinya yang amat sangat menyedihkan. Apa Shani pantas seperti itu sedangkan Chika sendiri sepertinya sudah move on terhadap dirinya.

Chika yang terkejut pun tidak langsung mengejarnya. Melainkan ia menyelesaikan kegiatannya terlebih dahulu bersama geng cegil-nya.

Setelah semuanya beres, Chika bergegas untuk ke backstage mencari keberadaan sang mantan kekasih yang terkasih. Menoleh ke kiri dan ke kanan, berharap menemukan wujud Shani Indira yang sedang meringkuk ataupun bengong.

Namun nihil, Chika tak menemukan keberadaannya. Member pun masih berlalu lalang di sana, selepas foto bersama dengan Ashel di atas panggung.

Baru saja Chika akan kembali ke atas panggung, ia melihat senior gen 3 nya baru keluar dari sebuah ruangan. Dengan segera Chika menghampirinya, karena Chika tahu bahwa orang inilah yang paling dekat dengan ci Shani.

"Ci gre, lihat ci Shani?"

Gracia yang mendengar pertanyaan tersebut menarik lembut tangan Chika untuk sedikit menjauh dari keramaian. Agak ke pojok, dekat dengan ruangan yang Gracia masukin tadi.

"Ada apa cari ci Shani?" Bukannya menjawab, Gracia malah melontarkan pertanyaan yang menyelidik.

Pasalnya ia baru saja menenangkan kaptennya itu dari tangisannya. Menurut Gracia, salah satu penyebabnya adalah orang yang berada di depannya ini.

"Aku kangen ci,"

"Dia baru tenang setelah menangis sesenggukan."

Jadi apa yang Chika lihat barusan benar adanya. Shani menangis, apa itu karena dirinya?

°°°

Setelah sedikit perdebatan dengan Gracia, dengan geram Gracia membeberkan fakta bahwa Shani 'masih sangat sangat mencintai Chika' dan fakta tersebut sedikit menampar batin Chika.

Gracia juga membeberkan fakta mengenai Shani yang tidak semangat menjalani kegiatan dan tidak banyak bicara seperti biasanya. Terkesan murung dan kehilangan semangat hidup.

Gracia menyakini bahwa itu ada sangkut pautnya dengan Chika.

Sekarang Chika memberanikan dirinya untuk masuk ke ruangan yang katanya ada ci Shani nya. Chika melihat sesosok bidadari yang sudah tertidur pulas dengan mata sembabnya.

Sang penjahat masuk tanpa ada rasa bersalahnya.

Mendekat ke arah ranjang Shani dan duduk di sebelahnya. Kalau boleh jujur, Chika tak pernah bosan memandangi wajah sempurna ci Shani. Bahkan pap random nya Shani masih tersusun rapi di galerinya.

Kini ada rasa penyesalan yang timbul di hati Chika. Mengapa hubungan mereka bisa kandas dengan alasan sepele seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi. Tentu kini semuanya telah berbeda.

Chika berpikir bahwa shaninya sudah memiliki pengganti dirinya, hanya saja Shani masih berada dalam bayang bayang dirinya.

Chika perlahan mengelus surai hitam sedikit pirang tersebut. Lembut, masih sama pada saat terakhir kali mereka bertemu. Wanginya pun masih sama, selalu memabukkan pikiran Chika.

"Aku kangen kamu sayang." ujar Chika secara lirih. Memejamkan matanya seraya menarik nafas dalam dalam untuk mengirup wangi rambut Shani. Chika ingin menyimpan memori aroma rambut Shani sebanyak banyaknya.

"Aku apalagi," sontak Chika terkejut bukan main. Segera ia jauhkan wajahnya dari Shani tapi semua itu sudah terlambat.

Shani melingkarkan kedua tangannya pada leher Chika. Menariknya sedikit kuat hingga kini Chika terjatuh di atas tubuhnya.

Chika sekarang sedang kesulitan dalam hal bernafas. Perasaan ini tidak pernah hilang jika ia berdekatan dengan Shani.

Chika yang masih berusaha menenangkan hati dan pikirannya dibuat semakin kalut kala Shani mengecup bibirnya sembari memejamkan mata.

Hanya kecupan biasa, sebagai ungkapan bahwa kerinduan Shani sudah tidak bisa diungkapkan dengan kata kata manis lagi. Hanya ini yang bisa Shani lakukan untuk menguapkan semua rasa rindunya. Chika pun nampaknya tidak menolak sama sekali dan malahan membuka sedikit mulutnya.

Alhasil Shani melumat sangat lembut bibir bawah Chika, sedangkan Chika melumat bibir bagian atas Shani. Tak ada yang ingin berhenti, nafas mereka terdengar teratur walau melakukan hal seperti itu.

Chika yang berada di atas ingin mendominasi Shani dengan memegang kepala Shani. Baru saja ingin memperdalam ciumannya, ada suara dari arah pintu yang mengejutkan mereka berdua.




























"Ciahh! Inikah yang namanya jatah mantan?" lontar Feni dengan kekehannya.

Gracia pun tampaknya tak ingin kalah dalam mempermalukan Shani. "Balikan sana! Dasar Shanoy!"

ONESHOOT48Where stories live. Discover now