FreShan+

3.1K 117 10
                                    

Beberapa bulan belakangan, di hari Sabtu dan Minggu, aku menyempatkan diri untuk lari pagi di sekitaran komplek menuju taman di dekat rumahku.

Aku tidaklah seorang pengusaha kaya raya yang mengelola pekerjaan sana sini. Aku hanyalah seorang siswi kelas 3 SMA. Dan itu cukup membuat aku stress dan berujung aku dibawa ke psikolog.

Dokter di sana pun menyarankan aku untuk lebih sering keluar rumah. Mencari angin segar sembari jogging. Jadilah sekarang kebiasaan itu tumbuh dalam diriku.

Sekolahku yang memiliki sistem full day, alhasil Sabtu dan Minggu mendapatkan jatah libur.

Aku membiasakan langkah dan kakiku agar mereka seirama. Tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Hal seperti ini memang butuh latihan yang konsisten. Dan aku ingin itu.

Sepanjang perjalanan menuju ke taman, aku melihat cukup banyak orang orang workaholic yang melakukan kegiatan yang sama sepertiku. Ku pikir mereka lelah bekerja dan memilih untuk beristirahat di hari libur.

Baru saja aku akan belok ke arah kanan, di seberang sana aku melihat seorang wanita yang terjatuh saat ia membawa barang yang cukup banyak. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mempercepat langkah lariku dan menghampiri wanita itu.

Ku raih barangnya yang berserakan di lantai. Beliau juga mulai berdiri lagi dan tersenyum manis padaku.

"Makasi ya dek, maaf merepotkan." Aku pun tersenyum dan menggeleng. "Sama sama tante, nggak masalah kok." ucapku sembari melihat kanan dan kiri.

Pasalnya aku melihat ada dua buah mobil terparkir di dalam garasi rumahnya. Ditambah dengan satu motor listrik di antaranya. Tidak mungkin, pikirku, jika Tante di depanku ini tinggal sendirian.

"Cari siapa?" Aku menggaruk tengkukku karena ketahuan mengintip. Aku menggeleng.

"Aku Freya, kalau tante?" Dia tertawa gemas melihatku. Aku pun sedikit gugup dibuatnya. Ya karena aku jarang keluar, jadi bersosialisasi susah bagiku.

"Shani. Shani Indira."

-----

Aku mengendus sekali lagi tanganku usai ku gunakan untuk bersalaman dengan Tante Shani. Demi apapun, aku terkejut bukan main. Siapa sangka aku bisa bertemu dengan seorang model dewasa yang fotonya kerap kali ku gunakan untuk fantasiku.

Memang dalam foto tersebut, wajah sang model di sensor untuk kepentingan dua belah pihak. Tapi tak jarang juga wajahnya ikut terpampang dengan jelas.

Dan Tante Shani berpesan padaku untuk sering sering mampir ke rumahnya. Apalagi ia hanya tinggal seorang diri saja. Sial, jantungku berdetak lebih cepat kali ini.

Ku bangkit dari tempat tidurku. Ku nyalakan laptopku dan mulai mencari model yang bernama Shani Indira. Tak lupa aku meraih kotak tissue ku yang berada di atas meja belajar. Setelah itu, aku melakukannya dengan keadaan sadar.






Sekarang hari Minggu. Hari terakhirku untuk berolahraga di minggu ini. Aku anaknya emang monoton, jadi ku lalui lagi jalanan kemarin. Dan tentu saja di belokan depan ku lihat rumah Tante Shani lagi.

Tapi sekarang berbeda. Aku lihat Tante Shani yang sedang duduk sambil mengenakan sepatunya. "Freya, sini!" Aku langsung mendekat ke rumahnya. "Kenapa tan? Mau lari juga?" Dia mengangguk.

Tante Shani memintaku untuk menunggu dirinya bersiap. Akupun tak ada masalah dengan itu. Aku juga tidak memiliki tugas yang mendesak. Setelah siap, Tante Shani mengajakku jogging bersama.

Gimana ya, rasanya itu berbeda ketika aku berlari sendiri dengan berlari ditemani model dewasa. Jujur saja, mataku ini tidak bisa fokus ke depan. Selalu saja aku ingin melihat dua buah payudara yang menggantung itu. Membuatku meneguk ludah dengan kasar.

ONESHOOT48Where stories live. Discover now