ChrisZee[Crazee]

2.3K 89 7
                                    

Seorang duda anak satu dan juga janda anak satu. Beberapa kali mereka melakukan pertemuan untuk membahas kelanjutan hubungan mereka. Rencananya, minggu depan mereka akan melangsungkan pernikahan.

"Gimana Shan? Udah semua?" Shani mengangguk, mengangkat barang mereka dan dimasukkan ke dalam mobil. Shani berbalik dan menatap kedua anaknya. "Zee, Christy, kalian baik baik di rumah ya? Bunda sama ayah cuma sebentar kok. Fitting bajunya ada yang keliru sedikit."

Shani sebagai ibunda dari Zee. Sedangkan Chika sebagai ayah dari Christy.

Christy dan Zee menyalimi kedua tangan orang tuanya. Setelah itu, mobil mereka melaju dan hilang dari pandangan.

Setelah kedua orang tua mereka pergi, mereka tersenyum lantas masuk ke dalam rumah. Keadaan rumah benar benar sepi. Meninggalkan mereka berdua di dalam sana. Tanpa pelayan apapun.

Christy dan Zee saling pandang beberapa saat. Seakan mereka berbicara melalui tatapan tersebut. "Sekarang kita berdua istirahat dulu, oke? Nanti setelah bangun tidur kita pikirin mau ngapain."

Christy mengangguk setuju. Ia berjalan menuju ke kamarnya sendiri. Begitu juga dengan Zee.

Biasanya Zee akan menutup serta mengunci pintu kamarnya. Tetapi sekarang berbeda, Zee hanya menutupnya saja. Mungkin karena Zee hanya bersama Christy di rumah. Zee berjalan mendekat ke arah tempat tidurnya. Ia menanggalkan baju serta celananya. Membuat dirinya bertelanjang bulat di dalam kamarnya sendiri.

Akhir akhir ini Zee sering melakukan hal ini. Makanya setiap malam ia akan mengunci pintunya. Dan di pagi hari bundanya akan berteriak sembari menggedor pintu kamarnya.

Zee mulai merebahkan tubuhnya. Ia mengatur suhu ruangannya agar nyaman untuk tidur. Zee menarik selimutnya hingga menutupi bagian dadanya. Secara perlahan, Zee mulai menutup matanya dan terlelap.

•  •  •

Mata bulat Christy masih terbuka lebar. Dirinya tidak bisa tidur siang kali ini. Tidur siang memang bukan kebiasaan Christy, sih. Jadi sekarang Christy hanya merebahkan tubuhnya dan menatap langit langit kamarnya.

"Apa aku ke kamar kak Zee aja ya?

Christy beranjak dari tidurnya. Ia berjalan keluar kamar dan menuju ke kamar kakaknya itu.

"Kak? Kak Zee?" panggil Christy sembari mengetuk pintunya beberapa kali. Tapi tak ada jawaban dari dalam. "Apa udah tidur ya?"

Christy mencoba memutar kenop pintunya. Terbuka. Ternyata tidak di kunci.

Perlahan Christy masuk dan mendapati sang kakak yang sudah tertidur dengan selimut sampai batas bahu. Namun kedua alis Christy menukik. Melihat ada keanehan di sana. Christy melihat bahu kakaknya yang tak tertutup kain sama sekali.

"Lah, gak pakek baju," ujar Christy saat ia menyingkap selimut tersebut.






"Maaf ya kak, atas kekeliruannya. Terimakasih atas pesanannya." Chika dan juga Shani hanya mengangguk membalas ucapan salah satu karyawan di sana.

Mereka berdua baru saja selesai mengurus baju pernikahan mereka. Sekarang mereka sedang berjalan keluar untuk kembali ke dalam mobil.

"Mau mampir dulu nggak Chik?" Chika berpikir tapi setelah itu mengangguk. "Kamu mau beliin mereka apa?"

"Kita beli makan aja yuk, kita makan sama sama di rumah." Kini mobil mereka melaju untuk mencari makanan terdekat.

Kembali lagi ke dalam kamar Zee. Sekarang Zee sudah mendapatkan kesadarannya kembali. Tapi pengelihatannya masih gelap gulita.

"Ahhh... Hei, kamu Christy kan? Mmhh ahhh," Zee merasakan jika bagian bawahnya terasa geli dan sedikit hangat.

Zee tidak dapat melakukan apapun sekarang. Ia dipaksa untuk menerima semua sentuhan dari orang tersebut. 

"Please, mendesah lagi kak Zee,"

Christy sangat suka mendengar desahan kakaknya itu. Apalagi dengan keadaan tangan yang terikat serta mata yang ditutup oleh kain. Menambah kesan seksi di mata Christy.

"Uhhh, Christy, enakhh."

Christy mempercepat gerakan tangannya di bawah sana. Lidahnya juga dengan lihai bermain di milik kakaknya.

Christy sudah cukup lama memainkan nya. Kakaknya itu tidur terlalu lelap sehingga tak merasakan rangsangan Christy. 

Christy merasakan milik kakaknya yang sudah berkedut. Menandakan bahwa Zee sebentar lagi akan mencapai puncaknya. Christy semakin menusuk lebih dalam lidahnya dan memainkan klitoris milik Zee. 

"Ahh, Christyy!

Zee mendapatkan pelepasan pertamanya. Christy dengan cepat menampung semua cairan milik kakaknya di dalam mulutnya. Napas Zee terengah engah, mulutnya sedikit terbuka untuk menghirup lebih banyak oksigen lagi. 

Christy merangkak di atas tubuh kakaknya. Christy menekan kedua pipi Zee, yang membuat bibir Zee terbuka. Dengan cepat Christy mengecup bibir kakaknya dan menyalurkan cairannya ke mulut Zee. Tangan Christy menahan tengkuk Zee yang sedikit memberontak. dengan terpaksa Zee menelan cairannya sendiri. 

"Kok rumah sepi ya? Apa mereka diem di kamar masing masing?" Shani dan Chika sudah turun dari mobilnya. Di tangan Shani sudah menenteng beberapa kresek belanjaan. "Nggak tau juga sih, mereka kayaknya belum terlalu akrab." Mereka berdua pun berjalan masuk ke dalam rumah. 

"Zee, Christy, sini sayang! Liat nih bunda bawa apa?" Christy dan Zee yang sedang berpelukan di dalam kamar pun terkejut. Dengan cepat Christy turun dari tubuh sang kakak. Memungut baju Zee yang berserakan lalu membantu memakaikan nya pada Zee. 

Zee dan Christy merapikan penampilan mereka dan mulai turun ke lantai satu. Mereka berdua menyapa kedua orang tuanya dan mendudukkan dirinya di meja makan. Karena melihat sang ayah yang duduk di sana. 

"Gimana kalian berdua di rumah? Belum akrab juga?" tanya Chika. "Eh, udah kok Yah,"

"Ah, yang bener?" tanya sang bunda yang datang dari arah dapur membawa beberapa makanan. "Nanti malem coba kalian tidur berdua dulu."







Apa sih, kayak nggak nyambung..
-Author-

ONESHOOT48Where stories live. Discover now