ChrisMuth [Sekretaris & Bendahara]II+

3.4K 88 8
                                    

Kini waktu menunjukkan jam pulang sekolah. Christy pun mulai memasukkan semua perlengkapan belajarnya ke dalam tas. Namun Christy tidak bisa langsung pulang karena mendapatkan tugas piket hari ini. 

Jadi sebelum Muthe meninggalkan kelas, dengan cepat Christy memanggilnya guna kepastian nanti. Karena bagaimana pun Christy harus memastikannya sekali lagi.

"Muthe, nanti aku ke rumah jam berapa?" Muthe yang akan menggendong tas di punggung menoleh, berpikir sebentar mengenai jam yang tepat untuk Christy. 

"Jam lima boleh lah Chris," Christy mengancungkan jempolnya dan menuju ke arah pojok kelas. Mengambil peralatannya untuk piket. Dan Muthe pun berlalu pergi untuk pulang.



"Christy, udah dapet sekretaris pengganti?" 

Christy baru saja selesai melakukan tugasnya. ia sekarang sedang menutup pintu kelasnya, agar nanti yang mendapatkan tugas mengunci tidak kerepotan lagi.

"Sudah kok kak Chika, tenang aja." jawab Christy sembari tersenyum dengan manis. Chika pun mengelus lembut kepala Christy dan mengajaknya pulang. Berjalan bersama menuju parkiran.

Sebenarnya Christy merasa sedikit gugup jika berdekatan seperti ini, apalagi Christy melihat kejadian tadi pagi di ruang osis. 







Christy sudah siap dengan pakaian casualnya, menuruni anak tangga dan meminta ijin untuk pergi ke rumah temannya. 

"Bunda, Christy ijin keluar ya, mau ke rumah temen." ucap Christy sembari mendekati bunda Shani yang duduk di sofa ruang tengah. 

"Yaudah boleh, tapi dedek jangan pulang terlalu malam ya! Ga baik!" Bunda Shani mengijinkan sekaligus memperingati anaknya. 

Sekarang masih jam empat lebih lima belas menit, Christy memutuskan berangkat lebih awal karena ia berencana membeli sesuatu untuk ia bawa ke rumah Muthe.

Setelah Christy mendapatkan barang yang ia inginkan, langsung saja Christy tancap gas ke rumahnya Muthe. Sesaat sudah sampai, Christy langsung mengirimi pesan pada Muthe dan langsung di balas oleh Muthe. 

Christy diminta untuk langsung masuk saja dan menemui Muthe di kamarnya. 





Sepi. Christy menoleh kanan kiri memastikan keberadaan Muthe, namun tetap saja tidak ada. Christy perlahan masuk ke dalam kamar dan menutup kembali pintunya. Aroma tubuh Muthe menusuk masuk ke hidung Christy. Namun ia masih tak menemui keberadaan Muthe. 

Hap!

Dari arah belakang ada seseorang yang memeluk tubuh Christy dengan erat. Christy mencoba menetralkan detak jantungnya kala mengenali aroma ini. Aroma tubuh Muthe yang sangat pekat.

"Kamu penurut banget ya Christy." Ujar Muthe sembari mendorong Christy menuju ke atas kasurnya.

Muthe merebahkan tubuh Christy menghadap bawah lalu ditimpa dengan tubuhnya yang ternyata tak terbalut apapun. Pantas saja Christy merasakan sedikit geli di bagian punggungnya.

Tanpa Christy sadari, ada dua orang yang memasuki kamar Muthe lalu menguncinya. Setelah memastikan semuanya aman, Muthe mulai bangkit dari tubuh Christy.

"Loh kalian?!" Christy cukup tercengang melihat keberadaan dua orang yang ia intip di ruang osis tersebut. Mereka adalah Chika dan Fiony.

Dan sialnya lagi, posisi Christy masih berbaring menghadap mereka. Chika yang mengambil tindakan terlebih dahulu. Mengulum dengan lembut dan membiarkan Muthe dan Fiony yang melepaskan pakaian yang Christy kenakan. Secara perlahan mereka berdua melepaskan pakaian Christy hingga full naked.

Chika melepaskan ciumannya terhadap Christy. Terlihat ada benang saliva yang menjuntai dari mulut mereka.

"Jangan kira aku nggak tau kalau kamu nguping kegiatan kami di ruang osis." Christy langsung dibuat gemetar mendengar itu.

"Dan juga aku tau apa tujuan kamu maksa aku untuk jadi sekretaris." Christy sudah kehabisan kata katanya. Bahkan untuk mengucapkan kata maaf pun tidak bisa.

Christy juga bisa merasakan jika ada hawa aneh yang terpancar dari tiga orang di depannya ini. Dan benar saja, Christy langsung diserang oleh Muthe. Mengulum dengan kasar bibir mungil Christy. Menciptakan lenguhan yang mengalun indah di telinga mereka.

Setelah itu, Fiony pun melakukan tugasnya, kedua tangannya memainkan payudara Christy. Memiliki ukurannya sangat pas di kedua tangannya. Fiony memainkannya sembari memasukkan salah satunya ke dalam mulut. Memainkannya dengan lidahnya yang hangat.

Dan yang terakhir, tugas Chika yang paling ia senangi. Memainkan bagian bawah Christy yang mulai basar. Mengecupnya lembut agar Christy merasakan kegelian.

"Ahh kakk, jangan kayak ginihh!"

Ketiganya masih asik dengan kegiatan masing masing. Mereka ingin membuat Christy mendapatkan apa yang selama ini anak itu inginkan.

Chika yang asik di bawah sana membawa Christy menuju ke puncak kenikmatannya.

"Mhh ahhh kakk...kakkk!!" Christy mendapatkan pelepasan pertamanya. Ia langsung terkulai lemas tak berdaya. Christy merasakan lega mendapatkan pelepasan pertama dalam hidupnya. Dengan pengalaman yang tidak biasa.

Tapi Christy kembali melenguh merasakan jari Chika yang memasuki bagian bawahnya.

"Adik kecil, kamu akan menginap malam ini di sini. Jadi bersiaplah. Aku akan memberitahu orang tuamu jika anaknya menginap." Ucap Chika sembari terus menggerakkan jarinya. 

ONESHOOT48Where stories live. Discover now