ChikShel

2.2K 115 7
                                    

Ashel dom

"Aduh non..., ini nak Kathrin nya bagaimana?."

Itu adalah teriakan dari salah satu pekerja yang ada di rumah Ashel. Adzana Shaliha, merupakan single parent untuk anaknya, Kathrina. Anak rewelnya itu sudah berumur enam tahun.

Ini merupakan pemandangan sehari hari di waktu pagi. Anak itu akan rewel ketika maminya akan berangkat kerja. Kathrina juga akan bersekolah, namun dengan mbak yang ada bukan dengan maminya.

"Mami.., aku mau sama mami aja." Kathrina menaikkan kedua tangannya ke udara. Meminta Ashel untuk menggendongnya. Namun Ashel tak membalasnya melainkan mendekatkan wajahnya ke sang anak.

"Kathrin, liat mami." Kathrin pun menurut dan melengkungkan bibirnya ke bawah. Merasa usahanya kali ini akan sia sia. Sudah mengambil ancang ancang untuk menangis.

Ashel menjelaskan dengan sabar mengapa dirinya tidak bisa bersama Kathrin pagi ini. Ia mengaku memiliki tugas di kantor pagi ini.

"Yaudah kalau gitu aku sekolah sendiri aja. Pokoknya ndak ada yang boleh ikutin aku."

"Kok gitu sih?."

"Apa?!, mami mau protes?."

Melihat anaknya sudah seperti itu, Ashel pun membuang nafasnya dan mengangguk. Membiarkan anaknya bermandiri untuk hari ini saja mungkin.

"Iya boleh, tapi nanti mami yang jemput kamu." Kathrin mengangguk senang dan memeluk leher maminya.

•••

Seorang wanita sedang berdiri di depan pintu, tersenyum melihat anak anak yang asik bermain di dalam sana. Sangat senang rasanya bisa memiliki anak yang lucu dan menggemaskan seperti itu.

"Kalau pengen makanya nikah Chik." Chika memutar bola matanya malas.

"Udah untung gw mau nemenin lu ke sini ya Li." Eli hanya bisa tertawa melihat wajah Chika yang tengah kesal.

"Yeu..., elunya juga seneng kali Chik."

"Ih Gita udah dijemput ya?." Kathrina memanyunkan bibirnya melihat mama Eli yang sudah berdiri menunggu Gita. Mereka berdua berjalan mendekat, "Iya Kathrin, aku pulang duluan ya." Gita mengelus pipi Kathrin yang sedang merajuk.

"Huaa... Mami aku kemana?." Pecah sudah tangisan Kathrina. Membuat Eli dan juga Chika panik.

"Eh sayang, jangan nangis dong." Dengan cepat Chika meraih Kathrin dan menggendongnya.

"Kamu yang sabar ya, sebentar lagi mungkin mami kamu dateng." Ucap Chika menenangkan anak itu.

"Harum," gumam Kathrina dan mengeratkan pelukannya pada leher Chika.

"Cocok dah lu Chik sama tu anak. Bawa pulang gih."

"Eli, mulut lu. Anak orang lu mau bawa pergi aja."

Di karenakan mami dari anak yang Chika gendong tak kunjung menampakkan batang hidungnya, Chika memutuskan untuk membawa ke rumahnya saja. Tidak lupa ia meninggalkan jejak yang diberikan ke pos satpam.

"Nama kamu siapa sayang?." Tanya Chika sambil menggendong dan mendekat ke arah pos satpam.

"Nama aku Kathrina tante. Kalau tante?,"

"Chika. Nama tante Chika." Kathrin pun mengangguk dengan gemas membuat Chika tersenyum.

"Permisi pak, saya mau titip alamat rumah saya di sini. Siapa tau orang tua anak ini nanti mencari anaknya. Tolong katakan jika anaknya pulang bersama saya ya." Chika menyerahkan alamatnya dan di terima dengan baik.

"Baik buk."

•••

Chika merasa geli karena Kathrin bergerak tidak karuan di lehernya. Saat sudah sampai rumah pun Kathrin enggan untuk turun dari gendongan Chika.

"Kathrin enggak mau turun sayang?," Kathrin menggeleng.

"Aku nggak mau. Bau tante Chika harum. Aku suka." Chika tersenyum dan menepuk nepuk pantat anak itu.

"APA?, UDAH DI BAWA PULANG?," Ashel bagai di sambar petir di siang bolong. Karena keterlambatan dirinya menjemput sang anak, kini Kathrina dalam bahaya karena Ashel tak tau maksud dari orang tersebut.

Langsung saja satpam itu memberikan secarik kertas yang dititipkan padanya. "Tadi ibuk itu titipin saya ini. Mbaknya bisa datang ke rumahnya." Dengan tergesa gesa Ashel menerimanya dan masuk ke dalam mobil.

Melajukan mobilnya ke alamat rumah yang tertera.



"Kok mami kamu belum cari kamu ya?." Chika bermonolog sendiri karena Kathrin sudah terlelap dalam gendongannya.

Chika sudah menantikan kedatangan orang tua dari anak ini. Chika tidak mau di cap sebagai penjahat karena membawa anak orang pergi begitu saja.


Tak lama terdengar suara bel rumah Chika yang ditekan membabi buta. Chika menyimpulkan bahwa itu adalah ibu dari anak ini.

"Iya siapa?."

"Mami..."

Kathrina berteriak senang di digendongan Chika. Melihat maminya yang sudah menjemput dirinya. Saat Ashel mengulurkan kedua tangannya, sontak Kathrin berbalik dan memeluk leher Chika.

"Aku ndak mau, aku masih nyaman sama tante Chika."

Ashel pun hanya bisa pasrah dan memilih untuk ikut masuk ke dalam rumah. Rumah yang begitu bersih dan juga atmosfer yang tenang.

"Ini tante silahkan." Chika menyajikan minuman dan juga cemilan untuk Ashel.

"Maaf, saya tidak setua itu loh." Chika meringis dan mengelus tengkuknya.

Kathrina masing duduk anteng di pangkuan Chika. Seakan senang dengan kehadiran maminya tapi nyaman dengan Chika.



"Tante Chika, nikah sama mami aku ya."

END

ONESHOOT48Where stories live. Discover now