25. TELEPON DARI MAMA

1.8K 207 15
                                    

25. TELEPON DARI MAMA

Sekarang jam sebelas hari Sabtu, dan Mika baru selesai mandi. Mika duduk di sofa depan TV sambil kedua tangannya masih berkutat dengan handuk dan rambut yang masih basah. Ketiga adiknya belum pulang sekolah, masih dijemput mama, jadilah dia kesepian dan bingung mau ngapain di rumah.

Setelah sepuluh menit berkutat dengan remot TV untuk mencari acara yang bagus, tiba-tiba saja ponsel yang tergeletak di meja berbunyi, menampilkan sebuah notifikasi panggilan. Mama cantik.

"Iya, halo Ma?"

"Halo?" balas Mama.

"Halo Ma, kenapa?" Mika lagi.

"Mika, halo halo?"

Mika menjauhkan sebentar ponselnya, memastikan kalau jaringan sinyalnya baik-baik saja.

"Iya Mamaaa, kenapa halo- halo terus sih? Ini Mika di sini."

Terdengar suara kekehan dari seberang. "Kak, tolong dong baju mama yang putih sama kerudung item mama di tempat seterikaan diseterikain ya, soalnya mau mama pake ke arisan habis ini," kata Mama.

"Ah Mama, Mika baru ngeringin rambut nih, mager ah. Emang Mbak Ija di mana sih?" tanya Mika langsung protes kepada Mama.

Mika sedikit sebal karena dia sudah pewe dan baru saja dia menemukan sebuah FTV yang kelihatannya menarik.

"Mbak Ija mama ajakin, sekalian mau beli belanja bulanan juga," jawab Mama santai seolah tak memedulikan nada bicara Mika yang tidak minat membantunya.

"Loh kan tadi Mbak Tina nungguin Khael di sekolah, kenapa nggak sekalian Mbak Tina aja yang belanja? Terus kan Mbak Ija bisa di rumah ..."

Mama menghela napas, mencoba sabar ketika anaknya mulai membantah. "Yah, kalau kamu nggak mau juga nggak apa-apa, nanti kalau kamu mau minta tolong apa gitu mama juga nggak mau tau ya."

Mendengar mamanya mulai mengancam seperti itu jadilah Mika mengalah dan mengiyakan apa yang mama perintahkan.

"Ya udah Ma, iya-iya ..."

Di sana Mama tersenyum. "Ya udah, makasih ya anak Mama yang paling cantik."

Lalu telepon ditutup, bibir Mika mengerucut. Dengan malas-malasan Mika beranjak dari sofa dan berjalan menuju tempat seterika.

***

Di tengah kegiatan Mika menyeterika kerudung serta baju sang Mama, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi lagi. Mika mendengus. Ia meletakkan seterika dengan posisi berdiri kemudian langsung mengangkat panggilan tanpa melihat caller idnya.

"Iya Mamaaa, apa lagi sih? Ini juga lagi Mika seterikain," kata Mika tanpa babibu.

"Hah? Ini bukan mama lo."

Mata Mika membelalak, ia kaget ketika mendengar suara bass datang dari seberang. Buru-buru Mika melihat nama si penelepon, ia menepuk dahinya sendiri melihat nama siapa yang tertera di sana.

Chef Juna.

"Halo? Lo denger gue kan?" terdengar suara lagi saat Mika kembali menempelkan ponsel ke telinganya.

"E iya, maaf Mika kira tadi yang nelepon Mama, abisnya dari tadi Mama telponin Mika mulu," jawab Mika sambil menggigit bibir bawahnya.

Tak disangka, Arbi justru tertawa mendengarnya.

"Nggak apa-apa lagi. Lain kali kalau mamanya telepon jawabnya jangan galak-galak, dosa," ucap Arbi mengalir begitu saja.

Mika tertawa canggung. Yah, jadi ketahuan kan kalau gue durhaka sama orang tua, batin Mika sedih.

From Earth to Stars||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang