37. WHEN YOU LOVE SOMEONE

1.1K 159 10
                                    

37. WHEN YOU LOVE SOMEONE

Rasanya lelah sekali seharian ini mengerjakan kumpulan soal-soal latihan ujian. Untungnya nanti malam Mika tidak ada jadwal untuk bimbel, jadi dia bisa leyeh-leyeh di kasur tanpa tergesa mau mandi dan siap-siap.

Seragam putih abu-abu Mika masih terpasang pada tubuh kecilnya dengan ujung seragam yang sudah sedikit keluar. Ia mengambil ponsel di dalam saku roknya dan membuka aplikasi instagram serta whatsapp yang senantiasa Mika cek meski tidak ada yang ngechat.

Jempolnya sibuk menekan dua kali foto-foto yang ia suka di halaman instagramnya. Setelah lima menit menscroll instagram diiringi lagu dari spotify, tiba-tiba ada pesan yang masuk ke whatsappnya. Mata Mika berbinar seperti habis makan wortel ketika mendapati pesan yang masuk ternyata dari Arbi. Cepat-cepat Mika menuliskan balasan.

Chef Juna 👸🍜: P

B Cantigi: Ya, halo. Dengan Mika di sini, passwordnya apa?

Mika terkikik geli membaca balasan pesan yang diketiknya. Ia merubah posisi tidurnya jadi tengkurap masih sambil senyum-senyum sendiri.

Chef Juna 👸🍜: Kopi enak hangatnya di lambung

Chef Juna 👸🍜: Mau ngopi sama gue gak?

Alis Mika sedikit berkerut ketika membaca balasan dari Arbi. Mika kemudian beranjak dan duduk bersila di atas kasur sambil mengetikkan sesuatu di atas layar.

B Cantigi: Ngopi apatu? Make topi?

Tidak ada satu menit, ponselnya bergetar lagi.

Chef Juna 👸🍜: Lucu lo lucu

Chef Juna 👸🍜 is Calling ...

Mika mengusap ikon telepon berwarna hijau dan menempelkan ponselnya di sebelah telinga.

"Ya halo?" sapa Mika ceria.

Yang diseberang terkekeh pelan, mungkin ikut senang mendengar nada bicara Mika.

"Assalamu'alaikum, Putri Salju."

Mika tertawa, tidak percaya kalau Arbi masih ingat pembicaraan mereka berdua lusa kemarin. Mika ternyata sanggup menjangkau frekuensi Arbi yang tadinya tidak terkoneksi dengan topik pembicaraannya selama ini.

"Hehehe, wa'alaikumsalam Kurcaci Kecil."

"Lo lagi sibuk nggak?" tanya Arbi seperti biasa tanpa basa-basi.

Mika menggeleng meski gadis itu sadar Arbi tidak mungkin melihat.

"Mau ngopi beneran?" Mika balik bertanya.

"Iya, abang gue buka kafe, masih kecil-kecilan sih. Dia pengin banget buka usaha dari dulu SMA. Hmm ... Pokoknya gue diundang deh, terus gue juga suruh ngajak lo."

Mendengar cerita Arbi membuat Mika sedikit ganjal. Bukan karena dia diajak untuk datang ke kafe milik kakak Arbi, tetapi bagaimana bisa kakaknya Arbi ini tahu dirinya. Daripada salah menebak, Mika memilih bertanya langsung pada Arbi.

"Ngajak Mika?"

"Heem ..." ada jeda sebentar, kemudian Arbi melanjutkan ucapannya setelah mengerti kalau Mika butuh penjelasan tambahan.

"Bang Elzzo tau lo karena waktu itu nggak sengaja dia nguping kita telponan. Katanya pengin kenalan sama lo, hehehe."

Mika manggut manggut sambil ber-oh ria. Gadis yang rambutnya sudah acak-acakkan itu memindahkan ponselnya dari kanan ke kiri lalu mengapit benda kotak itu di bahunya sambil melepas dasi yang masih terpasang di lehernya.

From Earth to Stars||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang