47. NIGHTS WITH YOU

568 86 9
                                    

47. NIGHTS WITH YOU

Tepat saat bel istirahat Arbi langsung meninggalkan kelasnya untuk menuju kelas Mika. Cowok yang rambutnya masih agak basah oleh keringat karena baru selesai olahraga itu berdiri menyandar pada dinding kelas Mika dengan kaki kanan juga menempel di tembok.

Sesekali ia melihat ke jam yang melingkar di pergelangan tangannya, karena sudah lima menit Mika belum juga keluar. Padahal yang lain sudah banyak yang ke kantin. Ketika Arbi menoleh ke kiri, ia menangkap sosok yang ia cari bersama Sasha baru akan keluar dari kelas. Tetapi saat pandangannya dengan Mika tidak sengaja bertemu, entah mengapa Mika justru berbalik lagi masuk ke dalam.

Spontan saja Arbi mengejar Mika dan masuk ke kelasnya. Sasha yang melihat adegan itu juga merasa bingung, karena Mika juga tidak bercerita perihal apapun hubungannya dengan Arbi akhir-akhir ini. Jadi, Sasha pikir mereka berdua baik-baik saja.

Belum sampai Mika duduk di bangkunya, tangan Arbi sudah lebih dulu meraih pergelangan tangan Mika sehingga membuat perempuan itu berbalik dan sekarang saling berhadapan dengan Arbi. Mika enggan untuk mengangkat wajahnya ke atas, rasanya sepatu Arbi lebih menarik daripada wajah si pemilik.

"Sekarang naksirnya sama sepatu gue ya?" ada nada meledek pada suara Arbi.

Tanpa diminta, bibir Mika sedikit tertarik tapi ia masih mampu menahannya agar tidak terang-terangan tersenyum. Bukan apa-apa, Mika seperti ini karena ingin perlahan bisa terbiasa tanpa Arbi, mengingat perasaan Ineth pada Arbi mungkin lebih besar darinya.

"Mau apa ke sini?" tanya Mika akhirnya berhasil untuk menatap wajah cowok di depannya meski ia masih menghindari kontak mata dengan Arbi.

"Nanti malem nggak les kan?"

Mika mengingat-ingat jadwal lesnya sebentar, setelah yakin kalau nanti malam tidak ada jadwal ia menggelengkan kepalanya.

"Nggak, kenapa?"

Arbi tersenyum. Ia merasa ada yang aneh pada diri Mika karena tidak biasanya Mika sesingkat itu kalau berbicara. Tetapi Arbi segera menepis dugaannya, barangkali itu hanya perasaannya saja.

"Ke Budnas Pro, yuk?"

"Kayaknya enggak bisa deh. Sori ya."

"Loh, kenapa?" tanya Arbi penasaran apa alasan Mika sehingga perempuan itu menolak ajakannya.

Mika memutar bola matanya ke kanan sambil menggigit bibir bawahnya mencari alasan yang tepat dan masuk akal untuk didengar seorang Arbi.

"Mau belajar Mika, besok ada ulangan."

Sasha yang mendengar jawaban dari mulut Mika refleks tidak membenarkan ucapan sahabatnya jtu. Seingat Sasha tidak ada ulangan apapun untuk hari esok, kalau lusa baru ada ulangan kimia.

"Ikut aja sih Ka, gue juga mau ke sana sama Arel. Nanti kita double date," kata Sasha malah mengompor-ngompori supaya Mika mengiyakan ajakan Arbi.

Setelah berpikir lagi, mungkin tidak ada salahnya ia pergi dengan Arbi malam ini. Hanya malam ini. Lagipula kalau Mika tiba-tiba hilang nanti akan terlalu mencurigakan.

"Ya, oke deh."

"Okay?!" tanya Arbi memastikan sekali lagi, senyumnya sumringah.

Mika manggut-manggut. "Sekali lagi tanya, nggak jadi deh," lanjut Mika dengan nada bercanda.

"Hahaha, I don't."

Arbi tertawa seraya mengangkat kedua tangannya di samping badan, seperti tersangka yang menyerahkan diri pada polisi.

From Earth to Stars||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang