26. ROTI UNTUK ARBI

1.5K 208 38
                                    

26. ROTI UNTUK ARBI

"Arbi pinjem Mikanya dulu ya, Tan."

Cowok remaja itu tersenyum tulus ke arah mamanya Mika hendak meminta izin untuk mengajak Mika keluar.

"Buat kamu juga boleh kok," jawab Mama sambil membalas senyuman Arbi.

Pipi Arbi jadi memanas mendengar ucapan Mama. Ia melirik ke arah Mika di sampingnya tanpa tahu kalau Mika juga sedang melihatnya. Sontak Mika langsung membuang muka menyembunyikan wajahnya yang mungkin sekarang sudah mirip kepiting rebus.

"Eh eh, kok malah lihat-lihatan. Gih sana berangkat, keburu sore," peringat Mama pada dua orang remaja di hadapannya ini.

"Oh iya Tante, Arbi pamit ya," sahut Arbi agak gugup.

Keduanya lalu bersalaman mencium punggung tangan Mama. Mama hanya bisa geleng-geleng kepala memperhatikan tingkah Mika yang ternyata sudah tumbuh menjadi remaja sesungguhnya. Putri sulungnya itu sedang jatuh cinta.

"Mika jalan dulu ya, Ma!"

Mika berseru sambil melambaikan tangan ke arah Mama sebelum Arbi menekan klakson motornya dan berlalu dari halaman rumah Mika.

Motor Arbi menyatu bersama kendaraan-kendaraan lain di jalan raya. Keduanya hening seperti berada di suatu ruangan yang sepi, meski di sana-sini terdengar deru sepeda motor dan mobil.

Mika menunduk ke bawah memainkan jari-jemarinya. Tiba-tiba saja ia merasa gugup berada bersama Arbi, harusnya ia senang dan memulai aksinya untuk mengganggu Arbi seperti biasa.

Gadis itu membatin, Mika rasa Arbi masih kepikiran ucapan Mama tadi. Soalnya Mika juga masih kepikiran. Entah mengapa meski Mama bermaksud untuk bergurau, tetapi efeknya lama sampai mereka berdua merasa ada kupu-kupu beterbangan di dalam perut mereka.

"Arbi, jangan dengerin apa kata Mama ya," kata Mika pelan namun ia sedikit memajukan kepalanya ke depan, supaya Arbi bisa mendengar.

"H—hah? Kenapa Ka?" Arbi sedikit terkejut mendengar Mika yang tiba-tiba membuka suara.

"Jangan dengerin apa kata Mama tadi, cuman bercanda!" kata Mika lebih keras.

Arbi mengangguk-angguk. "Iya gue tahu kalau bercanda."

Cowok itu rupanya berusaha menyembunyikan degupan jantungnya yang berdegup tidak seperti biasa.

Sebenarnya, Arbi tidak terlalu memikirkan ucapan Mama. Tetapi ia teringat ketika ia tidak sengaja kontak mata dengan Mika. Arbi pikir setelah mereka berkontak mata, suasananya jadi berbeda dan tampak ... sedikit canggung.

"Salju, ngomong-ngomong kita mau ke mana?" tanya Mika mengganti topik mereka.

Arbi melihat Mika dari kaca. Cowok itu tersenyum.

"Ya ada lah nanti, yang penting lo seneng gue seneng."

Mika hanya tertawa mendengar jawabannya.

***

Kalau orang-orang yang tidak kenal Mika dan Arbi pasti akan mengira jika mereka berdua memiliki hubungan lebih dari teman. Keduanya tampak serasi dengan setelan baju yang hampir sama. Mika mengenakan kaus hitam dibalut jaket jeans hijau army dan celana senada dengan warna kausnya. Arbi memakai kaus dengan jaket baseball bercorak army serta celana hitam.

"Mika, lo beneran berani kan naik ini?"

Arbi menatap gadis di depannya lalu sedetik berikutnya menunjuk wahana kora-kora di depan sana.

Mika tersenyum semangat. "Ya berani dong! Yang ngajak aja Mika masa Mika yang takut."

Arbi tertawa singkat sebelum ia dan Mika melangkah menuju wahana itu karena sekarang sudah giliran mereka untuk naik. Mika naik duluan di bangku kedua dari belakang kemudian Arbi menyusul dan duduk di samping Mika.

From Earth to Stars||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang