FOURTY THREE

23 4 0
                                    

"Baek ada apa ini?" Chanyeol memanggil baekhyun yang sepertinya berada di dalam ruangan yang sudah di hampiri oleh banyak pegawai lain.

Baekhyun hanya memberikan surat pengunduran diri ke 2 orang kakak beradik IT developer mereka, Minho dan Taemin. 

Chanyeol melepas nafas panjangnya, "Jika ini karena kemarin, aku sebenarnya tidak pernah menyalahkan kalian," 

"Kami tidak ingin mengecewakan perusahaan ini, terimakasih atas dukungannya selama ini, tapi kami akan mengundurkan diri dan memberi waktu sedikit untuk keluarga kami,"

Chanyeol mengurungkan niatnya untuk menjawab perkataan mereka dan memutuskan untuk diam saja membiarkan mereka berdua pergi, kepalanya berdenyut keras, 2 orang staff ahlinya pergi meninggalkan Chanyeol dalam keadaan genting saat dirinya harus segerah menyelesaikan productnya untuk mengikuti project besar yang di adakan pemerintah. 

"Chan, apa kau tidak papa?" Baekhyun khawatir, ia tau air wajah Chanyeol yang panik.

"kita tidak punya waktu untuk mencari kepala staff ahli yang baru, bagiamana ini?"

"Sehun..."

"Sehun?"

"iya sehun.." 

"ya! mana mungkin ia mau"

"coba saja dulu Chan, kita hanya membutuhkan Sehun 1 bulan, selagi kita mencari orang baru untuk menggantikan mereka," Baekhyun berusaha untuk meyakinkan Chanyeol. 

di sisi lain, Hana berada di dalam kamarnya, ia mencoba untuk menulis dengan segenap tenaganya, ia ingin mengabadikan setiap moment yang ia punya saat ini, untuk jackson, chanyeol juga Minha. 

Air mata terus menetes di pinggir matanya, ia tak ingin terlihat lemah sama sekali, ia ingin mejadi orang yang kuat dan bisa di andalkan, ia akan mengakhiri semua penderitaan ini dan membawa semuanya bersama dengan dirinya. 

kepalanya begitu berat, rasanya ia tak punya tenaga lagi untuk mengangkat kepalanya sendiri, dengan nafas yang begitu susah, membuat tubuhnya menjadi begitu lelah, semuanya bermula saat ia di culik oleh Kai, laki - laki itu benar - benar membuat hidup keluarga Chanyeol sengsara. 

di pagi yang cerah hari itu, Hana baru berjalan turun dari bus yang biasanya ia ambil saat pergi kerja, ia baru saja melangkahkan kakinya untuk melaju menelusuri jalan setapak menuju hotel tersebut, tiba - tiba seseorang dengan tubuh kekar dan besar memukul kepala Hana sampai tak sadarkan diri, saat terbangun dari tidur lelapnya, Hana di ikat di sebuah kursi di ruangan tanpa berpenghuni, entah sudah berapa lama ia tertidur di ruangan tersebut, mencoba melihat - lihat jika saja ada seseorang yang berada di sekitar sini dan menolongnya. 

tak selang beberapa lama, laki - laki berperawakan cukup tinggi dengan kulit gelapnya memasuki ruangan gelap itu, Hana terdiam, matanya masih bertanya - tanya.

"Selamat siang nona, selamat datang di korea, bagaimana penerbanganmu?"

"APA KOREA?" 

"Jika kau tidak percaya aku bisa membuktikannya, saat ini pangeran berkudamu sedang melakukan perjalanan di atas pesawat menuju ke korea, bersama dengan anakmu," 

Hana mulai menangis, ia tak tau apa yang harus ia lakukan, Kai membuka penutup mulut Hana, 

"BAJINGAN!" Hana berteriak dan 

PLAK! tangan Kai berhasil mendarat di wajah Hana dengan sempurna, 

"ahk!" Hana sedikit meringis saat bibirnya berdarah karena ulah Kai. 

"Kau! berani - beraninya," 

Hana terdiam, ia memandang wajah itu dengan bengis, 

Kai memegang wajah Hana Geram, "Kau pantas mati jalang, aku tak ingin Chanyeol bahagia dan kau memberikan kebagiaan untuknya, dan aku tidak menyukai itu,"

[COMPLITED] AHJUSSHI AND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang