TWENTY NINE

64 6 2
                                    

"Omma!" Seorang anak kecil laki - laki lucu, berambut hitam berlari ke dalam pelukan seorang perempuan cantik dengan rambut panjangnya di sebuah taman luas.

"Oh, Jackson, hati - hati, jangan lari - lari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oh, Jackson, hati - hati, jangan lari - lari." Hana ikut berteriak.
"Omma, apa hari ini paman tidak datang?"
"Oh? Tidak Jackson-aa, memangnya kenapa?"
"Ah tidak apa - apa, aku hanya ingin bertemu,"
"Oh, mungkin besok pamana akan datang, sekarang paman berada di Korea,"
Hana berbicara pelan dengan anak laki - lakinya yang sekarang menginjak umur 6 tahun, ia menggandeng tangan Hana dalam diam sambil melihat - lihat sekitarnya, laki - laki kecil itu pintar, di umurnya yang menginjak 6 tahun, ia bisa berbicara 2 bahasa, ia juga sangat mandiri, namun 1 hal yang pasti, yang ia tau, ayahnya sekarang sedang mencoba menyelamatkan dunia, karena ayahnya adalah seorang superhero.

"Oh! Paman!" Mata Jackson tertuju pada laki - laki yang kini usianya menginjak 33 tahun.
"JACKSON!" Sehun berteriak sambil membentangkan tangannya.
"PAMAN! KAU SUDAH PULANG!" semangat Jackson membuat suaranya begitu nyaring.
"Ayo kita masuk, Jakson harus mandi dulu sebelum makan."
"OK OMMA!"
Jackson menarik tangan Sehun untuk menemaninya mandi, sosok Sehun di mana Jackson adalah ayahnya, ia adalah orang yang paling Jackson tunggu setiap hari, saat kesusahan, orang pertama yang ia ingin cari adalah Sehun, saat ia tidak mengerti sesuatu ia akan menanyakannya pada Sehun, yang Jackson tau, Sehun adalah sesosok ayah yang ia inginkan untuk terus berada di rumah.

"Aku membawa sesuatu untuk," Sehun menujukan sebuah kotak berisi mobil mainan.
"Jackson, cepat mandi dulu," Hana kembali berucap.
"AIYAY OMMA! Paman ayo temani aku,"
"Baiklah,"

Sehun membantu Jackson untuk membuka bajunya, semuanya sudah biasa untuk Sehun, ia mengurus Jackson dari hari di mana Jackson lahir, hari di mana ia merasa bahwa mulai sekarang ia harus lebih bertanggung jawab pada hidupnya, dengan begitu ia bisa mengurus Hana dan Jackson lebih baik lagi.

"Paman, apa Paman pergi kerja besok?"
"Besok? Besok hari Sabtu, aku tidak pergi kerja di akhir minggu,"
"Ah, benar, kalau begitu apa kau mau datang ke acara sekolahku?"
"Apa? Kenapa tidak omma-mu saja yang datang?"
"Ah, tidak bisa, besok kan hari Ayah,"
"Hari ayah?"
"Semua temanku akan datang bersama ayah mereka, tapi aku tidak punya ayah, jadi aku pikir bagaimana kalau paman saja yang datang, ayolah paman"
Sehun menghela nafas panjang sambil berjongkok di bathtub kamar mandi, menunggu Jackson bermain air.
"Paman!" Jackson kembali berseru.
"Ayolah, apa kau tidak ingin datang?"
"Ah, aku akan berbicara dengan omma-mu dulu, ok?"
"Omma pasti sudah tau dan ia pasti datang!"
"Oh, Jackson-aa! Apa kau lupa, aku membawa mainan baru untukmu!" Sehun mengganti topik"
"Oh iya!" Jackson langsung keluar dari bathup-nya dan mengambil handuknya.

Kau punya ayah, Jackson-aa, namanya Park Chanyeol, wajahnya mirip denganmu, matanya besar sepertimu, kakinya pun panjang sepertimu, semuanya mirip sepertimu.

"Paman! Cepat!" Jackson menarik tangan Sehun cepat agar mereka bisa membuka bingkisan yang Sehun bawa.

Kerap kali Sehun melihat Jackson, ia selalu menangkap mata Chanyeol, mendengar suara tawa Chanyeol, ia baru saja bertemu dengan pria malang itu, hidup sialnya terus berlangsung.
Beberapa hari lalu, ia baru saja melihat laki - laki itu, ia terlihat sendu, pertanyaan pertama yang ia ajukan selalu sama,
"Apa kau pernah melihat Hana lagi?"
"Oh?"
"Cih, aku masih saja merasa sedih tentang Hana, wanita itu sunggu hebat, aku benar - benar bodoh menyia - nyiakan wanita sekuat Hana,"
"Ah, jangan menyalahkan dirimu sendiri, Chanyeol-aa."

5 tahun lalu, saat Chanyeol menuntut balik ShinHye, ia kalah dalam pertarungan itu, tak di sangka dan bagaimana ceritanya, Chanyeol kini menikah dengan wanita iblis itu."
"Bagaimana dengan Minha kecil?"
Yap... nama gadis kecil itu Park Minha,
"Minha? Ah... kini si kecil itu banyak bicara, ia menceritakan berbagai macam hal yang terjadi di sekolah,"
"Sepertinya ia cerewet, terlalu lama bermain dengan Baekhyun-hyung."
"APPA!" Suara anak kecil berteriak

"Ya! Ada apa dengan rambutmu," "Paman memasangnya untukku""Minha-ya! Jangan lari - lari,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ya! Ada apa dengan rambutmu,"
"Paman memasangnya untukku"
"Minha-ya! Jangan lari - lari,"

Baekhyun terenguh - enguh, mengejar Minha yang berlari ke pelukan Chanyeol.
"Paman Sehun!" Minha memberi pelukannya pada Sehun.
"Hanya Minha yang memberiku semangat setiap hari," Chanyeol membenarkan jepitan rambut Minha pelan.
"Aku mengerti perasaan itu, seperti aku melihat Jackson,"

~~~~====~~~~

"Omma, aku berangkat sekolah dulu," melihat bus sekolah yang bergulir datang.
"Ah, aku akan datang jam 12 nanti,"
"Tidak usah omma, aku akan pulang sendiri,"
"Bukankah hari ini sekolahmu ada acara?"
"Tidak apa - apa, tidak terlalu penting,"

Jackson berlari memasuki bus sekolah dengan semangat. Hari itu Hana menyadari sesuatu, ia lupa bahwa Jackson membutuhkan sosok seorang ayah, laki - laki yang bisa menuntunnya masuk ke kelas di hari ayah. Untuk 5 tahun belakangan ini, ia lupa, bahwa hidupnya timpang.

Di sisi lain Sehun berada di kantor, padahal hari ini hari Sabtu, ia memutuskan untuk duduk di kursi kerjanya, kepalanya terbang ke pembicaraannya dengan Jackson kemaren. Ia mengambil kunci mobilnya dan langsung mengendarai mobil menuju sekolah Jackson, jam menunjukan pukul 12 siang, seharusnya acaranya sudah di mulai, apa Hana akan ada di sana? pasti Hana akan merasa sangat malu jika bertemu dengan Sehun di sana.
12:20 Sehun sudah sampai di sekolah Jackson, sekolah besar yang di huni 70% penduduk asli Amerika, ada beberapa murid Asia dan beberapa dari Korea.
Apakah ia akan turun?

Sehun turun dari mobilnya, membetulkan jasnya dan melihat dirinya di kaca spion mobilnya agar bisa melihat pantulan wajahya sebelum melangkah masup.

Sehun berjalan ke lorong sekolah SD itu, terlihat setiap kelas terisi oleh orang tua dan duduk di bangku kelas bersama anak - anaknya, terlihat kelas Jackson pun terisi dengan orang tua yang duduk di sebelah anaknya masing - masing, tak terkecuali Hana, tapi terlihat raut wajah Jackson yang sepertinya menuduk sedih. Sehun menghela nafas panjangnya, ia sedih melihat nasip anak kecil ini.

Yang terliha di mata Sehun, setiap anak akan di panggil namanya dan ayahnya akan maju ke depan menceritakan apa pekerjaan mereka.

Seseorang yang berada di sebelah Hana berdiri untuk maju, sudah pasti setelah ini adalah giliran Jackson.
Laki - laki muda warga negara Vietnam itu berdiri di depan kelas mengenakan pakaian dokter, ayah anak kecil itu adalah dokter, ia menceritakan apa yang di lakukan dokter di rumah sakit dan di sambut tepuk tangan meriah dari penonton yang hadir.

"Jackson?" Ibu guru itu memanggil nama Jackson.
"Apa kau siap?" Ibu guru itu kembali bertanya. Jackson menundukan kepalanya, ia tak tau harus berkata apa.
"Oh, maaf aku telat datang."

TB
Note:

Jackson IG @dedeeman (anak kecil yang di anggap mirip Chanyeol)

Minha IG @moonheeyul (anaknya Moon Heejun H.O.T, ada di superman is back)

[COMPLITED] AHJUSSHI AND MEWhere stories live. Discover now