THIRTY THREE

57 7 2
                                    

Chanyeol berjalan keluar dari gedung JFK AIRPORT, New York, kini ia berdiri menunggu mobil dan supir pribadi Sehun yang akan menjemputnya di airport

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chanyeol berjalan keluar dari gedung JFK AIRPORT, New York, kini ia berdiri menunggu mobil dan supir pribadi Sehun yang akan menjemputnya di airport.

Kalian pasti bertanya - tanya, Chanyeol pergi ke USA? Untuk apa? Bukankah ia baru saja bertemu Sehun, lalu bagaimana dengan Minha?

Well, kejadian ini di mulai saat ia bertemu dengan Sehun 3 hari lalu, hari di mana ia secara tidak sengaja berpapasan dengan Sehun di lotte world, kala itu, Sehun berkata bawa kali ini ia datang khusus untuk menemui Chanyeol.

"Jadi, apa yang bisa aku bantu?"
"Well, aku ingin memberimu sedikit hadiah."
"Oh? Hadiah?"
"Ulang tahunmu sebentar lagi bukan?"
"Ah! Ya! Aku tak punya waktu untuk berulang tahun."
"Ayolah, hanya 5 hari saja," Sehun memberikan sebuah tiket first class ke New York di depan Chanyeol,"
"Ada apa denganmu? Mengapa kau seperti ini?"
"Ah, tidak papa, mungkin dengan kedatanganmu ke sana, aku akan merasa lebih tenang,"
"Apa yang kau katakan Sehun-aa, aku tidak mengerti,"
"Well, ini adalah sebuah hadiah yang sangat istimewa, percayalah kau tak ingin melewatkannya,"
Walaupun bingung, Chanyeol tetap berangkat ke New York 2 hari setelah bertemu dengan Sehun.
Semua sudah di persiapkan oleh Sehun dari supir sampai dengan hotel, juga tempat - tempat yang akan Chanyeol kunjungi selama 5 hari di LA, well, Chanyeol menganggap ini sebagai liburan, ia berharap bisa menikmati waktunya sendiri untuk beberapa saat.

Chanyeol sampai ke NewYork pukul 2 siang, ia langsung menuju ke hotel di mana Sehun sudah menyewakan kamar untuknya, kepalanya terasan lebih ringan, tidak ada dokumen - dokumen yang bertumpuk, tidak ada suara bising ruang meeting yang selalu penuh, semuanya tenang hanya dirinya dan pikirannya.

Ia sampai di hotel pukul 3 sore, di sini, hari masi terasa begitu siang untuk tertidur, laki - laki itu memilih untuk sedikit berolah raga di track yang sudah di siapkan oleh hotel mewah itu.

Ia memakai tracksuit nya dan mulai mengelilingi hotel di jalan setapak, terlihat beberapa orang sedang berenang dan berlatih di dalam gym yang tersedia, mata Chanyeol menyisir udara hangat hari itu, sangat pas untuk di pakai berolah raga, ia memandang mata hari yang mulai redup sinarnya, berharap ia akan menemukan restaurant yang sangat enak untuk melengkapi harinya.

"Ah!" Suara seorang anak kecil yang sedikit berteriak membuat Chanyeol kaget.
"Ah! APPO!" Bocah kecil itu terlihat kesakitan
"Oh! Kau tidak papa?" Chanyeol tau anak kecil itu orang korea.
"Hm, sepertinya kakiku biru,"
"Benarkah? Di mana ibumu?"
"Omma sedang bekerja, ia akan pulang jam 6 sore,"
"Lalu kau dengan siapa di sini?"
"Sendirian, omma bekerja si hotel ini,"
"Ah, bisakah kau berdiri? Kita harus pindah ke tempat duduk di sebelah sana," Chanyeol berkata sambil menunjuk sebuah kursi yang berada di dekat kolam berenang.
Anak kecil itu sepertinya tidak takut, ia berjalan mengikuti Chanyeol yang bingung dengan keadaan, anak kecil itu sepertinya tidak papa, hanya sedikit biru di bagian lututnya.

"Benar, berapa umurmu?"
"Sepertinya tahun ini aku 6 tahun,"
Chanyeol tertawa lucu, laki - laki kecil ini berbicara bagaikan orang dewasa.
"Apa kau akan menunggu ibumu di sini?"
"Iya, setiap hari aku menunggu omma di sini, dulu omma kerja sampai jam 3, tapi semenjak 1 minggu lalu omma bekerja sampai jam 6 sore, jadi aku harus menunggu lebih lama,"
"Benarkah? Apa kau sudah makan,"
"Omma membawakan bekal untuk-ku,"
"Bagaimana jika kita pergi makan?"
"Tidak bisa, aku harus menunggu omma di sini,"
"Kita akan pesan lewat telpon, apa ada sesuatu yang ingin kau makan?"
"Nasi goreng,"
"Oh? Itu makanan kesukaanku? Ayo kita pesan nasi goreng,"

Mereka berdua makan dengan lahap dan bercerita tentang kehidupan,
"Apa ayahmu tidak menjemputmu?"
"Ayah? Aku tidak punya ayah,"
"Ah, maafkan aku,"
"Tidak papa, omma bilang ayah adalah iron man, ia sedang sibuk menyelamatkan dunia, maka dari itu ia tidak bisa pulang,"
"Iron man?"
Chanyeol mengeluarkan ponselnya dan menunjukan sebuah foto dari galeri nya

Mereka berdua makan dengan lahap dan bercerita tentang kehidupan, "Apa ayahmu tidak menjemputmu?" "Ayah? Aku tidak punya ayah,""Ah, maafkan aku,""Tidak papa, omma bilang ayah adalah iron man, ia sedang sibuk menyelamatkan dunia, maka dari itu ia t...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia menunjukan foto itu pada Jackson dan Jackson langsung terlonjak dari tempat duduknya.
"WWUAAAHH!! APA PAMAN JUGA IRON MAN?" Jackson sangat antusias.
"Benar, aku sedang liburan sekarang,"
"Kalau begitu bisakah kau mencari ayah? Katakan padanya aku merindukannya,"
"Benarkah, aku akan menelfon sekertarisku dan menyampakan pesannya untukmu,"
"Uaah, terimakasih banyak paman, apa besok paman masih ada di sini?"
"Tentu,"
"Aku akan ada di sini setelah jam 1, aku bosan di sini seharian, bermain dengan paman cukup menyenangkan."
"Baiklah, aku akan datang lagi besok,"

Tak terasa waktu menunjukan pukul 5:45, sebentar lagi Jackson harus pulang, ia mulai membereskan barang - barangnya dan Chanyeol memasukan bekas makanan ke kantong plastik dan berjalan untuk membuang sampah makan, tempatnya agak jauh ia harus mengitari kolam besar yang ada.

Chanyeol kembali berjalan ke arah tempat duduknya, namun tiba - tiba kakinya terhenti di tempat, matanya menangkap siluet yang tidak asing, namun tak sepatah katapun dapat terucap, wanita itu terlihat lelah dengan tas punggung yang cukup besar, ia menggandeng tangan anak kecil yang tak ia ketahui namanya itu pulang.

"Hana?"

~~~~~~~=====~~~~~~

Jackson melihat Hana dari jauh dan melonjak turun dari tempatnya, ia berjalan menyambut Hana yang terlihat lelah.
"Omma,"
"Oh Jackson-aa, maafkan aku, setiap hari kau harus menunggu omma di sini,"
"Tidak papa omma, aku tadi bertemu dengan seorang paman iron man,"
"Paman ironman?"
"Hm, katanya ia menginap di hotel ini,"
"Benarkah?"
"Aku sudah bilang padanya untuk menitipkan salam untuk ayah,"
"M-mwo?"
Kini Hana benar - benar pusing, sepertinya Jackson bercerita tentang mimpi indahnya di siang bolong.
Seperti biasa, mereka menempuh jarak yang lumayan panjang untuk sampai di rumah, mereka akan makan, beres - beres dan mengerjakan PR jackson sebelum tidur. Anehnya, kali ini Jackson bilang bahwa seseorang bernama Paman IronMan membantunya mengerjakan tugas dan memberinya makanan, juga menunjukan foto - fotonya saat sedang menjadi Ironman, sepertinya Hana mulai percaya pada kata - kata Jackson, tapi mungkin orang itu hanyalah tamu hotel baik hati yang tidak sengaja bertemu dengan Jackson atau mungkin ini adalah, takdir.

TBC

hallo guys,
sorry banget nih, author lagi banyak kerjaan kemarin - kemarin (sibuk nonton drakor lebih tepatnya) HAHAHA
makasih banget yang udah setia nungguin FF ini keluar, kalo yang lagi gabut boleh langsung check karya author lainnya, ada beberapa yang udah selesai, aku harap bulan depan ceritanya ini udah selesai jadi bisa buat yang baru lagi, hehehe
jangan lupa vote dan comment ya guys,
kalo mau ngobrol sama author, kuy follow IG author di @claraclauw nanti pasti di approve :D

thankyou

[COMPLITED] AHJUSSHI AND MEWhere stories live. Discover now