TREE

215 17 0
                                    

Hana masih berkutat dalam pikirannya, pertanyaan paling mendasar sekarang adalah,

"Apa yang harus ia lakukan?"

Haruskah ia meninggalakan korea dan pergi ke sebuah negara yang jauh dari jangkauan siapapun?

haruskan ia berlari dan berlari dari semua kenyataan ini dan berharap hidupnya akan lebih baik?

atau...

haruskah ia... mati saja untuk mengubur semuanya...

mata Hana masih menatap lampu - lampu dari mobil yang kadang menyilaukan matanya.

seketika matanya terperajat, bibirnya terbuka sedikit demi sedikit, ia memerjapkan matanya, tubuhnya menegang seakan seseorang menyetrum-nya dengan tegangan listrik.

ketakutan, itulah perasaanya kali ini saat melihat sepasang bola mata yang menatapnya kejih dari balik kaca cafe, seorang laki - laki tua yang berdiri tegap sambil sedikit tersenyum mentapa mata Hana lekat, Hana berlonjak dari tempat duduknya, ia ketakutan, bagaimana mungkin si tua bangka itu menemukannya lagi saat ia menghajat kepala laki - laki itu dengan vas bunga di rumahnya beberapa jam lalu.

Hana tak bergemik menyaksikan laki - laki itu berjalan masuk ke dalam cafe dengan pelan, Hana memalingkan pandanganya dan mencoba untuk menutup wajahnya, sekujur tubuhnya merinding, keringat dingin berkucuran, ia merasakan langkah yang semakin lama semakin cepat, ia mendengar derap langkah yang semakin mendekat.

"siapapun, tolong aku!" Hana hanya bisa berdoa,

Sreek!

Suara kursi yang di geser terdengar, Hana menundukan kepalanya, ia tau, mungkin ini sudah akhir dari hidupnya, ia tidak punya pilihan lagi selain menjadi seorang pelacur untuk kakek tua yang mabuk alcohol.

"Hai!" suara rendah seseorang membuah Hana membuka matanya lebar, ia mendang meja yang ada di depannya bingung.

"Apa aku boleh ikut duduk di meja ini," suara itu kembali terdengar,

Hana yakin, suara ini bukan milik kakek tua yang tadi ia lihat di depan cafe,

bukan...

lalu siapa ini?

~~~===~~~

Chanyeol POV

Park Chanyeol kembali terduduk di kursi yang sama, matanya kembali menatap hal yang sama, gadis dengan jaket hijau tua yang sedari tadi masih memegang gelas berisi air putih dengan wajah menatap keluar jendela kaca besar cafe ini, wajah wanita itu selalu menampilkan kesedihan, ia tidak pernah melihat wanita itu dengan senyumannya, ia selalu muruh, dengan sejuta kerutan di keningnya.

aneh....

Chanyeol merasa ibah akan apa yang mungkin terjadi pada wanita itu...

apa ia terbelit hutang?

atau mungkin, kerabat terdekatnya meninggal?

atau ia baru saja di pecat dari pekerjaannya?

begitu banyak hal yang Chanyeol kira - kira dalam pikirannya,

"huff..." Chanyeol menghela nafas panjangnya, ia kembali meminum teh yang kini suda mulai dingin.

matanya menangkap jam yang ada di tangannya, sudah pukul 1 dini hari rupanya, mata besarnya berkedip sebentar, ia merasa begitu lelah, kepalanya sedikit bedenging, matanya terasa mengantuk, tapi otaknya tak berhenti berfikir dan semua yang ia pikirkan berawal dengan kalimat,

"Apa iya......"

Chanyeol kembali menatap wanita itu, kini ada yang berbeda dengan posisi duduknya, tubuhnya menegang dan matanya begitu terfokus pada seseorang yang berada di depan kaca jendela itu.

Chanyeol mencoba melihat lebih telitih, kira - kira siapa laki - laki itu, apakah dia ayahnya? kakenya? kakaknya? pamannya? ataukah.... suami?

"ah! tidak mungkin," Chanyeol tersenyum menangkap dirinya befikiran bodo.

wanita berbaju hijau tua itu kembali menegang, kini kakinya terlihat begitu Nervous, Chanyeol bingung, apa yang harus ia lakukan, sepertinya wanita itu ketakutan, siapa laki - laki ini dan apa hubungan mereka, Chanyeol harus mengambil keputusan secepatnya.

tiba - tiba kakinya berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah meja wanita itu, ia meletakan cangkir tehnya dan mendaratkan dirinya di bangku tepat di depan wanita itu,

"Hai!" Chanyeol menyapa pelan, ia mentap wajah wanita itu yang kini tertutup rambut panjang hitam yang sedikit berantakan,

"Apa aku boleh ikut duduk di meja ini?" Chanyeol kembali berkata,

matanya masih menatap lurus berharap ia mendapatkan jawaban.

seketika wajah wanita itu terangkat, matanya menangkap wajah Chanyeol bingung, tentu saja, mereka tidak pernah saling kenal.

Chanyeol memandang laki - laki tua yang sepertinya mengurungkan niatnya untuk bertegur sapa dengan wanita yang berada di depannya kali ini.

Chanyeol memajukan wajahnya sedikit agar ia bisa lebih berbisik,

Chanyeol memajukan wajahnya sedikit agar ia bisa lebih berbisik,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Laki - laki itu sudah pergi," Chanyeol berkata pelan.

TBC

Ok deh, untuk malam ini mungkin cukup 3 dulu ya, besok atau lusa kalau respond author langsung upload lagi, :D

Terimakasih semuanya

Sarangharae <3

[COMPLITED] AHJUSSHI AND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang