FOURTY SEVEN

7 0 0
                                    

"Go-Jis-Mal" Chanyeol terisak

Hana tersenyum, ia tak pernah menyangka laki - laki dengan tubuh tinggi di atas rata - rata ini menangis tersedu - sedu di depan Hana, 

"Annia Chanyeol-aa, aku akan terus berada di sampingmu, terus menerus selamanya, walaupun kau tidak akan melihat tubuhku lagi, tapi aku akan selalu menjaga mu, Jackson, Minha, dan semua orang yang sudah memberikan sedikit kehidupan padaku," 

"Apa yang harus ku lakukan untuk membuatmu tetah berada di sisiku?" Chanyeol kembali menangis tersedu - sedu, 

"Hiduplah lebih lama dariku, berikan semua rasa sayangmu pada Jackson dan Minha, dan aku akan menunggumu di sana," sepertinya dengan apa yang Chanyeol katakan, kini Hana mengerti bahwa sepertinya Chanyeol mengetaui semuanya yang terjadi, termasuk keadaan Hana saat ini.

"An-nia!! kau tau aku tak bisa hidup tanpamu," 

"Apa yang kau katakan, kau masih punya Jackson dan Minha juga Sehun dan Baekhyun, dan aku akan tetap berada di hatimu," 

Chanyeol melepas pelukan Hana dan menarik tubuh wanita itu untuk duduk di pangkuannya, ia mengelap semua air mata yang membuat wajahnya basah kuyup dan hidungny memerah, 

"berjanjilah padaku, kau harus mau menuruti semua yang aku katakan, lakukan apa yang ku inginkan," 

Hana memberi senyumnya untuk beberapa saat dan memadu bibir mereka dala diam, ciuman indah itu kini menjadi sedikit terburu - buru dengan Chanyeol mempererat tubuh mereka dan memperdalam ciuman indah mereka, Hana mencoba mendorong pelan tubuh Chanyeol memberi tahu bahwa ia tak bisa bernafas, deru nafas Chanyeol di telinga Hana membuat tubuhnya menegang, ia tak menyangka bahwa laki - laki ini masih bisa membuatnya mabuk kepayang di setiap sentuhan yang Chanyeol berikan. 

Chanyeol mulai bermain liar di leher Hana, membuat beberapa tanda cinta yang sudah lama Hana mimpikan, lenguhan demi lenguhan terdengar saat Chanyeol memberikan godaan di area kuping Hana.

Chanyeol memadukan bibir mereka lagi, dan mengangkat tubuh Hana ke arah kamar mereka tanpa memutuskan perpaduan bibir mereka, terlihat Hana sedikit kewalahan dan itu membuat Chanyeol pelan - pelan meletakan tubuh Hana di atas tempat tidur luas untuk mereka berdua, dan menindih tubuh Hana pelan dan mencoba menahan semua beban tubuhnya sendiri agar Hana tidak merasakan berat tubuhnya. 

Hana menggenggam tangan Chanyeol pelan dan itu berhasil membuat Hana tersenyum, ia seakan lupa dengan perasaan ini, perasaan di mana Chanyeol membuat seakan hanya ia lah satu - satunya orang yang berada di dunia ini, persetan dengan semua yang ia harapkan terjadi di kehidupannya, moment ini akan menjadi kenangan indahnya yang akan ia kenang selamanya. 

"ahhmmshmm..." Hana mendesah saat Chanyeol berhasil membuka pakaian Hana dan bermain liar di atas tubuh Hana, Chanyeol mencoba melakukannya dengan sangat pelan, ia berharap untuk tidak menyakiti Hana sama sekali, Chanyeol memberikan waktu untuk Hana bernafas di sela - sela permainan mereka. 

"Apa kau bertambah tua Ahjusshi?" 

"APA!"

"well... aku rasa kau menjadi sangat pelan..." 

"YA! Oh My God!" Chanyeol menahan amarahnya,

ia menghela nafasnya dan memilih untuk berbaring di samping tubuh Hana

"Omo, kau tidak ingin melanjutkannya?" Hana bertanya

"Aku hanya takut kau terluka," 

Hana tertawa renyah mendengar apa yang Chanyeol katakan, Hana berdiri dari posisinya dan berpindah ke atas tubuh Chanyeol. 

"Ahjusshi, kau harus mulai berolah raga, sepertinya kau begitu lemah sekarang," Chanyeol metetakan tangan kanannya di bawah kepalanya, dan mengagumi apa yang ia lihat di atas tubuhnya, senyum di wajahnya begitu manis, ia merasakan kembali getaran yang dulu pernah ia rasakan, Chanyeol menarik wajah Hana untuk mendekatinya, dan memandang sedikit banyak perubahan yang Hana hadapi, Chanyeol menyadari bahwa kini tubuh Hana lebih ringan dari dulu, juga kantung matanya terlihat begitu gelap, laki - laki itu berfikir jika ia bisa memberikan setengah nyawa yang ia punya agar Hana hidup lebih lama dari dirinya, karena ia tak bisa melihat wanita ini kembali menderita. 

"Hana-ya... aku akan melakukan apapun untuk memperpanjang hidupmu barang hanya 1 menit," 

"Chanyeol-aa, jika saatnya tiba nanti, biarkan aku pergi melihat senyum di wajahmu, berjanjilah tidak ada air mata antara kau dan aku," 

"Aku sama sekali tidak bisa menjanjikan itu kepadamu," Chanyeol membuang pandangnnya 

"kau memang ahjusshi menyebalkan!" Hana menggerutu 

"MWO?" Chanyeol memutar tubuh Hana dan membuat mereka berdua bertukar posisi, kali ini Hana berada di bawah dan Chanyeol berada di atas. 

Chanyeol melumat bibir Hana dengan bergairah, ia mencoba untuk menguasi tubuh Hana yang berada di bawah tubuhnya dengan lihai, Hana mendorong tubuh Chanyeol untuk berdiri dan memulai membuka kemaja putih yang ia kenakan, dan sontak membuat Chanyeol terburu - buru untuk kini membuka semua yang Hana kenakan.

Chanyeol memeluk tubuh Hana dalam dekapannya menenggelamkan wanita itu di dalam hangat tubuhnya dan detak jantungnya yang semakin kencang, 

"aahhssmmhh..." Chanyeol mengerang saat Hana memberikan tanda di leher jenjang Chanyeol

Chanyeol kini benar - benar terburu - buru, ia melucuti apapun yang ia kenakan dan memposisikan dirinya di antara kedua kaki Hana, mata Chanyeol memindai setiap keindahan yang ia lihat di depan matanya, ia berusaha untuk menahan dirinya agar ia tidak lepas kendali namun saat mereka berdua menyatu, Chanyeol seperti kehilangan kesadaran, ia terus mencari dan mencari kenikmatan yang menurutnya sangat sayang untuk di sudahi.

"ah.. ah.. ah.. Oppa.." 

"Oh? kau memanggilku dengna sebutan apa?" Chanyeol memberikan senyum terlebarnya, 

"Ahjusshi! aakhh...." Chanyeol menghentakan tubuhnya saat Hana menjawab tidak sesuai dengan keinginannya,

"Jawab aku, dengan benar!" Chanyeol kembali menghentakan tubuhnya, 

"Oppah... ahhh..." Hana menggenggam selimut yang ada di bawah tubuhnya sambil merasakan kenikmatan dan Chanyeol tersenyum menyeringai,

"Biaklah, Nyonya Park, bagaimana jika kita membuat adik baru untuk Jackson," Chanyeol memutar tubuh Hana dan kini ia mulai memasukannya dari belakang, 

"ah ah ahh- oppa!" Chanyeol yang semakin bersemangat berhasil mencampai puncaknya dengan sukses, begitu juga Hana yang puas dengan apa yang baru saja ia lakukan. 

mereka berdua memutuskan untuk membalut tubuh mereka dengan selimut tebal yang ada, dan mencoba untuk menenangkan jantung mereka masing - masing.

"Hana-ya..." Chanyeol memanggil

"hm?" Hana menjawab

"aku ingin kau melakuka sesuatu untukku dan untuk anak - anak kita," 

Hana memutar tubuhnya untuk melihat ke arah Chanyeol

"Aku ingin... kau... membuka kembali kasus kematian orangtua mu."


[COMPLITED] AHJUSSHI AND MEWhere stories live. Discover now