FOURTY NINE

6 0 0
                                    

Hari - hari berlalu dengan Lay yang selalu berada di sisi mereka, Chanyeol juga Sehun yang bergantian menjaga Hana dan Jackson juga Minha, melihat layar TV besar di ruang tamu membuat Hana menyerngitkan dahinya, wanita paruh baya yang terus di seret - seret polisi beserta ajunannya yang menjadi sorotan publik, wanita itu terlihat marah, tapi ia mencoba menutup raut wajahnya sebisa mungkin, berusaha untuk menghindari semua jepretan kamera yang tidak ada henti - hentinya. 

tiba - tiba Sehun mematikan acara berita yang ada di TV membuat Hana memalingkan pandangannya pada laki - laki bertubuh semampai yang berada tepat di belakang tubuhnya, 

"Cukup, kau tak perlu melihat wanita itu selain di ruang sidang," 

Hana terdiam, jantungnya begitu sakit dan sesak, mengingat semua yang wanita itu pernah lakukan padanya. 

"Kau hanya harus fokus untuk pesidangan pertamamu, tim pengacaramu adalah salah satu yang terbaik yang ada di negara ini jadi kau tak perlu ragu saat berbicara, katakan yang sebenarnya apa yang wanita itu lakukan padamu," 

--00-- 

"Tuan dan nyonya yang terhormat, hari ini kita akan mengadakan persidangan pertama antara Nona Hwang Hana dan Nyonya Park Jukyung, dengan nomor kasus #02121994 kasus di buka berdasarkan permintaan Nona Hwang Hana menyangkut kematian kedua orang tuanya di sebuah kecelakaan maut di Incheon, di persilahkan kepada perwakilan nona Hwang," 

sidang pertama di mulai, terlihat Hana tidak bisa menutupi kebenciannya pada bibinya sendiri, mendengar semua yang di ucapkan pengacara Hana dengan lantang, salah satu hal yang membuat Hana berani untuk membuka lembaran kelam dalam hidupnya adalah kenyataan bahwa orang tua Hana di bunuh di hari ulang tahunnya, hari itu Hana masih mengingat jelas kedua orang tua nya baru saja menelponnya untuk memberi tahu bahwa mereka dalam perjalanan pulang, mereka membelikan sebuah boneka lucu untuk hadiah ulang tahun Hana kecil, malam pun datang tapi kedua orang tua Hana tidak pernah muncul, dan bibi mengerikan yang kini menyeka airmatanya di atas panggung kala itu menggandeng tangan Hana untuk datang ke tempat peristirahatan terakhit kedua orang tuanya, dan memegang tangan  Hana dengan sangat erat mengatakan pada semua orang bahwa ia akan menjaga Hana untuk selamanya. 

setelah sidang selesai, Hana berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar di dampingi oleh Chanyeol dan sehun yang berada di sisi kiri dan kanannya, mata Hana menangkap siluet wanita paruh baya yang berdiri dengan Heals tingginya menunggunya di pintu depan, wajahnya mengatakan bahwa ia sedang menangis, ia mengeluarkan semua air mata buaya yang ia punya, 

"Hana-yaa..." wanita paruh baya itu menggenggam kedua tangan Hana sambil meneteskan air matanya, 

"aku tidak akan mungkin menyakitimu, kau tau aku begitu sayang padamu," wanita itu kini memeluk tubuh Hana erat. 

"Hana-ya... kau juga akan menyusul kedua orang tua mu bukan? cepatlah pergi, Jalang!" Jukyung berbisik tepat di telinga Hana, tubuh Hana mengang dan mencoba untuk menahan setiap air mata yang ia punya, atau kepalan tangannya yang ingin sekali menampar wanita yang kini berakting sangat mahir di depan kamera. 

Hana terdiam, ia tak ingin mengacaukan semua rencana yang sudah di atur oleh pengacaranya dalam hal mengalahkan nenek sihir di kehidupan Hana. 

--00--

"Hana-sshi, berjanjilah padaku, jika kau kesakitan katakan sejujurnya, aku tidak bisa membaca pikiran dan aku bukan seorang cenayang, jika kau terus mengatakan bahwa kau baik - baik saja, maka aku tidak akan bisa memberikan diagnosa yang tepat," Lay yang kini terduduk di ruang tamu rumah Hana menatap wanita itu lembut. 

"aku tidak papa Lay-sshi, aku hanya harus berjuang sedikit lagi, aku hanya ingin menyelesaikan semuanya sebelum aku pergi untuk selamanya," 

"Umurmu masih panjang sekali Hana-sshi, kau akan melihat Jackson tubuh besar dan menikah dengan wanita idamannya," 

"Ayolah Lay-sshi, aku sudah menyerahkan semuanya pada waktu, aku rasa sudah cukup bagiku untuk menjadi beban di hidup Chanyeol dan lainnya, laki - laki itu bisa mencari seseorang lain yang bisa ia sayangi," 

"Aku sudah melihat Chanyeol yang kehilanganmu, aku rasa aku tak ingin melihatnya lagi, Chanyeol benar - benar akan hilang jika kau pergi, dan-"

"Lay-sshi, percayalah, Chanyeol akan baik - baik saja," 

Lay terdiam dan membuang nafasnya, ia berharap wanita keras kepala ini mau menerima sedikit lebih banyak pengobatan untuk memperpanjang hidupnya. 

--00--

Hari - hari berlalu begitu juga dengan sidang - sidang yang semakin hari semakin panas, begitu banyak waktu dan energy yang mereka buang setiap hari hanya untuk mencari bukti - bukti baru yang mungkin saja bisa membantu persidangan.

Chanyeol, Sehun, Baekhyun, D.O, Suho, Chen, Xiumin dan Lay kini berada di dalam kantor besar Chanyeol, mereka semua bekerja sama untuk mencarkan aksi - aksi yang akan mereka lakukan jika saja tuntutan yang di ajukan mereka di batalkan. 

pintu kantor Chanyeol di ketok dari luar, terdengar suara reseptionis yang sepertinya ketakutan

BRUG! pintu besar itu di buka lebar oleh seorang wanita dengan hills tinggi yang berjalan dengan cepat ke arah Hana dan menampar wajah Hana mentah - mentah, 

"JALANG!" wanita itu berteriak kencang 

"KAU! JALANG MURAHAN!" 

mendengar suara wanita paruh baya yang meninggi membuat 7 orang lain yang ada di ruangan itu menutup mulutnya, 

dan PLAK! 

kini tangan Hana yang mendarat mulus tepat di pipi wanita itu kencang, begitu kencang sampai semua orang yang tadinya terduduk kini berdiri dari kursinya. 

"KAU!" 

"Bibi Jukhyung, jika kau ingin menjadi seorang pelacur, setidaknya kau punya sedikit martabat, ini kantor suamiku, dan kami sedang mengadakan rapat untuk menjebloskanmu ke penjara paling gelap yang kau akan temui, dan kau berani - benarni-nya menginjakan kaki di ruangan ini," 

"Apa yang kau inginkan?" Kini suara Chanyeol yang terdengar, sambil memeluk tubuh Hana dari belakang dan memberikan senyum andalannya,

"Park Chanyeol-sshi, aku kecewa dengan tingkahmu, aku tidak menyangka anak tiriku akan menginjakku seperti ini,"

Chanyeol tertawa, "Nyonya Park, aku akan mengingatkanmu 1 kali lagi saja, kau harus mengakui semua kesalahanmu di depan media, atau.... kau tidak akan pernah melihat matahari lagi seumur hidupmu," 

"Dan tenang saja, jika kau fikir Hana sendirian, kau hanya akan menyesal di akhir cerita nyonya, karena kami semua tidak akan menyerah sebelum Hana mendapatkan keadilan yang seharusnya ia punya," kini suara Sehun yang terdengar.

kini semua laki - laki kaya raya itu satu persatu maju ke depan dan memberikan pandangannya pada wanita yang bersembunyi di balik kacamata dan topi hitam besar yang ia kenakan. 

"Jika kau berani menyentuh Hana lagi, kau akan berurusan dengan kami, dan jika kau benar - benar perduli dengan semua harta yang kau punya sekarang, kau harusnya tau siapa kami dan apa yang bisa kita lakukan," Suho kini memberikan senyum tengilnya. 

tanpa sepatah katapun wanita itu menghentakan kakinya meninggalkan ruangan Chanyeol.

"BYE BYE!" Baekhyun berteriak.

TBC 

[COMPLITED] AHJUSSHI AND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang