ENDING

11 1 0
                                    

20 Tahun kemudian... 

"kepada Jaksa dan para saksi yang terhormat," Laki - laki dengan wajah tampan mempesona bertubuh semampai berdiri di tengah gedung persidangan dengan kepala tertunduk.

"Ibuku-" Suaranya tercekat, ia tak bisa melanahan semua emosi yang membuatnya ingin menangis mengenang wajah yang selalu hadir di mimpi - mimpi indahnya, lagi... ia tercekat, nafanya menjadi mengebu - gebu. 

"Yang Mulia, saya akan melanjutkan sidang ini," wanita rambut pendek sebahu dengan mata tajam dan tubuh mungil memegang tangan laki - laki itu pelan. 

"Jackson-aa, duduklah aku yang akan melanjutkan," wanita itu berbisik. 

"Minha-ya, tapi-"

"Percayakan padaku Oppa, aku bisa melakukannya," Wanita itu memberikan senyuman terbaiknya. 

Jackson, laki - laki yang memegang nama belakang Park itu memejamkan matanya dan duduk di tempatnya. 

"Jaksa dan juri yang terhormat, hari ini adalah peringatan 15 tahun kematian wanita yang memberikan ku keluarga baru, wanita yang akan menjadi ibuku dulu, sekarang ataupun nanti, wanita yang memberiku arti dari kehidupan yang ku jalani bersama ayah dan kakak laki - lakiku, wanita itu... " 

15 Tahun lalu

Chanyeol berdiri di samping tempat tidiur rumah sakit dengan wajah sendu, ia tau bahwa umur wanita yang ia cintai dengan sepenuh hatinya itu tidak akan lama lagi, perjuangan demi perjuangan membuat tubuhnya hancur, begitu banyak lobang yang di buka dan di tutup di tubuhnya demi melanjutkan beberapa menit kehidupannya dan sepertinya kini wanita itu menyerah. 

lenguhan terdengar dari bibir Hana, Chanyeol menyentuh tangan Hana lebut memberikan pesan bahwa ia tak akan pergi kemana - mana. 

"Chanyeol-a..." Hana memanggil dengan lemah.

"Eoh... Hana-ya, ada apa?" Chanyeol mencoba tersenyum sebisanya. 

"Apakah Jackson sudah sampai?" Hana bertanya dengan lemah membuka matanya sedikit untuk melihat laki - laki yang semakin hari semakin tampan. 

"Oh, mereka akan sampai sebentar lagi, Baekhyun menjeput mereka dari sekolah." 

Hana tersenyum, dan menyentuh jari - jari panjang Chanyeol yang berada di atas tangannya. 

"Kau terlihat lelah," Hana berkata

"A-ah... tidak aku baik - baik saja," Chanyeol kembali tersenyum, walaupun tubuhnya terasa lemah, sudah beberapa hari semenjak tubuh Hana melemah, ia tak tidur, kepalanya terasa akan pecah, namun hatinya terasa lebih pedih, ia ingin melajutkan semua terapi, pengbatan ataupun semua yang bisa ia lakukan untuk melanjutkan hidup Hana, 1 hari saja, ia selalu berharap 1 hari lagi saja. 

Chanyeol duduk di pinggir ranjang rumah sakit itu dan membelai lembut rambut Hana yang semakin lama, semakin tipis, mencoba untuk menyetuh pipi Hana yang semakin lama semakin kurus, dan bulu mata Hana yang masih panjang seperti dulu, semua yang ia harapkan bisa ia nikmati sedikit lebih lama, sedikit saja, ia masih ingin bersama dengan wanita ini. 

"Bunda!"  Suara Jackson kecil membuat Hana membuka matanya lebih lebar, 

"Jackson! Minha!" Chanyeol menyambut kedua buah hati yang setidaknya memberinya semangat sedikit untuk hidup. 

kedua bocah kecil duduk di samping tempat tidur menggengam tangan Hana. 

"Jackson-a, Bunda... akan pergi ke tempat yang saaaaangat jauh..." Chanyeol terbelalak, ia mendudukan kepalanya, ia tak ingin ini terjadi, 

[COMPLITED] AHJUSSHI AND MEΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα