FOURTY

36 6 0
                                    

Chanyeol melajukan mobilnya dengan cepat, dan menelpon Do Kyungsoo,
"D.O-ya! Apakah ada info yang bisa kau belikan padaku tentang wanita itu?"
D.O tampak diam, ia terdengar tidak yakin,
"Hyung," D.O membuka suara
"Wae?"
"Wanita itu, adalah ibu Kai dan Hanna,"

"APA?"

"APA KAU YAKIN?"

"Memang ini tak masuk akal, namun ibu Hanna saat itu bekerja di perusahaan yang cukup mapan, dan ia tidak sengaja menjalin hubungan dengan ayah Kai, setelah Kai lahir, ibu Hana menikah dengan ayah Hana, dan adik dari ayah Hana yang sekarang menjadi pasangan ayahmu,"

"Aku tidak habis pikir, Kai adalah kakak Hana, tapi sepertinya Hana tidak tau itu,"
"Apa kau yakin ia tidak tau?"
"Jika saja Hana tau, aku rasa ia tidak mungkin memutuskan untuk hidup melarat seperti ini,"

Chanyeol tenggelam dalam pikirannya, sial, sepertinya informasi yang baru ia terima menjadi mala petakan dari semua ini.

Cepat atau lambat, Chanyeol harus menyelesaikan urusannya dengan Kai, mengulur waktu hanya memuat Chanyeol semakin gusar dengan apa yang akan ia temukan nantinya. 

Chanyeol dengan ibu Hanna dan juga Kai saat ia menghadiri sebuah acara megah yang di buat oleh perusahaan Kai, Chanyeol menerima undangan dari perusahaan Kai dan saat itu Chanyeol berfikir ini adalah sebuah jebakan, tapi ia juga mendapat telpon dan pesan dari beberapa temannya yang juga menerima undangan dari Kai, jadi ia memutuskan untuk datang ke acara tersebut, terlebih kini ia akan membawa Hana. 

malam itu mereka bersiap - siap untuk menghadiri acara Kai, Hana mengenakan setelan gaun hitam dengan hills 7cm, Chanyeol memanggil penata rias untuk Hana agar ia bisa berdandan di rumah dan Chanyeol ia mengenakan Jas temewahnya.

malam itu mereka bersiap - siap untuk menghadiri acara Kai, Hana mengenakan setelan gaun hitam dengan hills 7cm, Chanyeol memanggil penata rias untuk Hana agar ia bisa berdandan di rumah dan Chanyeol ia mengenakan Jas temewahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

memakai jam tangan termahalnya, sepatu termewahnya dan ikat pinggang favorite-nya, ia ingin terlihat perfect. 

"Hana-ya apa kau sudah siap?" 

"Oh, sebentar lagi,"

Chanyeol masih terduduk di sofa besarnya menunggu sang nyonya Park untuk selesai mengenakan busananya. 

pintu kamar terbuka, mata Chanyeol terpanah, ia tak pernah sekalipun pernah melihat Hana secantik ini, denangan balutan dress hitam panjang, Hana berhasil mencuri perhatian Chanyeol, sedikit penyesalan terjadi, Chanyeol tidak pernah memberikan hari pernikahan yang indah untuk Hana, tidak ada gaun cantik, dan foto kenangan, yang ada hanya kepedihan yang mereka hadapi bersama. 

Chanyeol berdiri dari tempat duduknya dan menyambut tangan Hana pelan,

"Kau terlihat sangat Cantik hari ini."

"Kau juga terlihat tampan." 

"Ayo Kita berangkat." 

Mereka berdua melaju dengan mobil dengan lambang R di depannya, dan supir pribadi Chanyeol yang menyetir di depan. 

semua terlihat indah di mata Chanyeol juga Hana, senyum manis tak pernah lepas dari bibir Chanyeol. 

sesampainya di hotel tujuan mereka, terlihat para tamu lain pun datang berdampingan dengan pasangannya, beberapa dari mereka membawa anak mereka yang sekarang sudah terlihat cukup dewasa, memikirkan hal tersebut membuat Chanyeol berharap Minha juga Jackson bisa melanjutkan perusahaannya layaknya orang - orang yang ada di sini sekarang. 

Chanyeol dan Hana turun dari mobilnya dan mulai memasuki gedung Hotel mewah yang di lapisi warna emas ini dengan pelan dan pasti, mata Hana juga menyisir kemewahan yang sepertinya tidak mungkin pernah ia dapatkan lagi di hidupnya. 

melihat orang - orang di sekelilingnya, Hana merasa malu pada dirinya sendiri, tidak seharusnya ia ada di sini, walaupun begitu, Hana masih tetap menikmati acara yang di sajikan, makanan dan minuman mahal membuat Hana sedikit gembira kala ia datang ke tempat ini dengan Chanyeol. 

Hana berdiri di sebuah meja cocktail kosong di pinggir ruangan menunggu Chanyeol yang sedang bercengkrama dengan rekan kerjanya, mereka berdua berbicara dengan bahasa asing membuat Hana tak ingin terlalu dekat agar memberi ruang bagi Chanyeol. 

seseorang menepuk punggu Hana pelan membuat Hana memutar badannya, kini Hana tertegung, matanya membulat besar.

"Apa kabar?" senyum itu membuat Hana ingin menghilang dari dunia ini secepatnya, 

tiba - tiba tangan kekar Chanyeol memutar di pinggang Hana, 

"Apa yang kau inginkan?"

tidak ada, aku hanya ingin melihat wanita yang katanya sangat penting di dalam hidupmu,

"Kau tak punya urusan dengan Hana, jadi ku harap kau tidak menggangu Hana lagi," 

"Menganggu? jangan salah paham, teman lama, aku tidak penah menggangu siapapun, mereka yang ingin ku ganggu, datang padaku," 

"Permisi, aku akan ketoilet dulu," Hana berpaling pergi, ia tak ingin melihat laki - laki itu lebih lama lagi, semua perasaan campur aduknya membuah Hana tak bisa menahan tetesan air mata di pipinya. 

setelah berbincang pendek dengan Kai, kini Chanyeol masih berdiri di meja kecil itu, agar saat Hana kembali ia bisa menemukan Chanyeol dengan mudah, tiba - tiba seorang laki - laki berdiri di depan Chanyeol. 

"Park Chanyeol-sshi," laki - laki itu membuka suara, 

"Oh, apakah saya mengenal anda?" 

"Ah, tidak, kita tidak saling mengenal, tapi ku rasa kita punya tujuan yang sama," 

Chanyeol terdiam, matanya terpanah pada sebuah foto seorang wanita yang di sodorkan laki - laki yang ada di depannya. 

"Aku bisa membantumu, tapi kau harus membantuku juga," 

Tanpa pesan dan kesan, laki - laki itu meninggalkan Chanyeol dengan foto yang kini ada di tangannya.  

Chanyeol langsung mengirim foto itu pada D.O, menannyakan pada D.O apakah ia punya informasi tentang wanita ini.

Di sisi lain Hana terduduk di bangku taman yang ada di dalam gedung banquet tersebut, melihat pemandangan langit malam itu, membuat Hana merasa sedih, ia tak ingin pergi dari pelukan Chanyeol, ia juga punya hak untuk bahagia.

Tiba - tiba seorang wanita duduk tepat di samping Hana, 

"Waw, kau tidak terlihat miskin malam ini," wanita itu berkata kejam

Hana terbelalak, lagi dan lagi ia bertemu dengan orang yang paling terakhir yang ia tak ingin temui. 

Hana melepas nafas panjangnya, ia hanya ingin hidup tenang, 

"aku masih membencimu, kau tau itu kan? jadi jangan sampai kau melukakan peranjian kita, atau kau tau akibatnya," 

Hana terdiam 

"Hana-ya!" suara Chanyeol terdengar dari jauh, 

Hana berdiri dari tempatnya, 

"tenang saja, aku menyimpan tempat untukmu saat kita bertemu di kehidupan selanjutnya," Hana berucap dan pergi menghampiri Chanyeol. 

"Apa yang kau lakukan di sini?" Chanyeol bertanya bingung, 

"Ah, tidak, aku hanya berisitirahat, sepertinya heals ini terlalu besar untuk-ku jadi kaki-ku sedikit terluka"

"Benarkah? kita bisa pulang sekarang,"

"Oh, baiklah." 

malam itu, Chanyeol memutuskan untuk berbuat sesuatu sebelum semuanya menjadi tambah buruk. 

TBC 

[COMPLITED] AHJUSSHI AND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang