NINE

140 10 0
                                    

Chanyeol dan Hana duduk di satu ruangan meeting yang kosong dengan posisi bersebelahan, Hana mengenakan baju yang sama dengan yang 2 hari lalu ia kenakan dan di sampingnya ada Chanyeol yang seperti biasa memakai kemeja putih dan jas hitamnya.

seseorang berjalan masuk menuju ruang meeting itu, terlihat laki - laki itu mengenakan kemeja putih dan jas hitam sama seperti Chanyeol.

"Ah, Byun Sajangnim!" Chanyeol menyambut lebut.

"Ah, Park Gyejang!" Baekhyun menyambut uluran tangan Chanyeol.

mereka berdua saling bertatapan dengan kedipan mata Chanyeol pada Baekhyu yang membuat Baekhyun membuang pandangannya.

flashback 4 jam lalu

Pagi itu, Chanyeol menelpon Baekhyun untuk datang ke kantornya dengan cepat.

"Ada apa?" Baekhyun sepertinya bingung,

"Aku butuh pertolonganmu," Chanyeol berkata cepat

"Apa?"

"Aku ingin kau berpura - pura menjadiku,"

"MWO?"

"YA! YA! tenang, hanya untuk 30 menit saja,"

"huft..." Baekhyun hanya membuang nafas panjangnya, laki - laki ini memang tidak pernah lelah memberikan banyak kejutan untuk dirinya.

Hari itu juga menjadi start yang baru bagi Hana juga Chanyeol, mereka berdua akan di pertemukan dan membuka lembaran lama yang kelam dalam ingatan.

"Jadi, apa tujuan anda untuk bertemu denganku?" Baekhyun bertanya pada Hana yang masih terdiam.

"Aku-aku ini meminjam uang," Hana berkata pelan.

"Mwo?" Chanyeol juga Baekhyun sepertinya kaget.

"Aku ingin meminjam uang, seperti yang anda tau, aku bekerja di perusahaan ini sebagai house keeping, anda bisa memotong uang gajiku sampai hutangnya selesai," Hana menjelaskan.

Baekhyun dan Chanyeol memandang satu dengan yang lain.

"Bolehkan aku bertanya mengapa anda ingin meminjang uang?" Baekhyun bertanya dengan tenang.

Hana diam, bibirnya mulai bergetar, jika ia harus menceritakan segalanya, maka mungkin ia akan menangis tersedu - sedu di depan boss nya sendiri; namun... jika ia tidak bercerita, maka mungkin saja... ia tidak bisa meminjam uang.

Hana melepas nafas panjang.

"Ah, Hana-shi, jika memang berat tidak usah-"

"Dua hari lalu, aku.... baru saja kehilangan segalanya...."

Flashback 2 hari lalu

Hari itu begitu sunyi, Hana berjalan ke rumahnya dengan kaki gontai, ia begitu lelah; tetapi wajahnya tersenyum manis, ia baru saja menerima gajinya hari ini.

Ia memasuki rumahnya dengan senang, karena mulai larut, ia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum menyantap makan malam yang sudah pasti adalah mie instan.

Sekitar 30 menit berlalu Hana kini berada di dapur untuk memasak makan malam sederhananya sambil mendengarkan acara TV. Ia melirik jam dinding di ruang tamu kecilnya, jam menunjukan pukul 11:30 malam, ia berhenti sejenak berfikir jika ia mungkin harus beranjak ke tempat tidur sebelum jam 12 atau ia bisa menyantap mie instan nya sebelum tidur.

TOK TOK TOK

pintu apartement Hana di ketok dengan kencang.

"Siapa?" Hana bertanya bingung.

TOK TOK TOK

Ketokan yang terdengar sangat besar itu kembali di ketok dengan kencang.

Hana berjalan ke arah pintu dan mencoba mengintip dari jendelanya.

Terlihat seorang laki - laki perawakan tua berdiri di depan pintunya.

"Buka pintunya!" Laki - laki itu berteriak.

Hana mengenali suara itu, ia adalah pemilik kontrakan yang sekarang ia tempati.

"Oh, Han Ahjusshi, ada yang bisa aku bantu," Hana

PLAK!!!

Hana terkejut dan terjatuh ke lantai, ia tidak bisa berbica, tangannya memegang pipi kirinya yang kini terasa sakit.

"Ada apa ini?" Hana terlihat bingung.

Matanya menangkap beberapa hal yang menurutnya penting:
1. Bau alkohol yang menyengat
2. Matanya merah dan tidak bisa fokus
3. Tubuhnya bergetar hebat seperti orang sakau

"Di mana uangmu? Bibikmu tidak membayar tempat ini selama 4 bulan dan saat aku meminta bibikmu untuk membayar, ia berkata kau yang harus bertanggung jawab,"

"M-m-wo?"

"Serahkan uangnya! ATAU KAU BISA MEMBAYARNYA DENGAN TUBUHMU!"

laki - laki itu mulai menyerang Hana, tanganya mencoba merobek pakaian yang hana kenakan hari itu, Hana kehilangan segalanya, keperawanannya, semua uang simpanannya, rumahnya, semua barang - barangnya dan yang terpenting harga dirinya.

Saat Laki - laki tua itu lengah, Hana mengambil sebuah Vas bunga yang dekat sengannya dan menghantamnya ke kepala laki - laki itu.

"Ah! Bajingan!" Laki - laki itu mengerang dan memegang kepalanya.

Hal itu di gunakan Hana untuk mengambil semua pakaiannya yang kini berserakan di lantai dan pergi dari rumah mengerikan itu dan berakhir di cafe De Roses dengan segelas air putih di tangannya.

Pikirannya kalut, setelah bibiknya mengambil semua hartanya termasuk rumah peninggalan kedua orang tuanya dan segala isinya, kini ia harus benar - benar menjadi gelandangan.

Saat pemakaman kedua orang tuanya, bibiknya  berjanji untuk akan selalu menolongnya di keadaan apapun, selalu berada di sampingnya di saat - saat sudah maupun senang, tangan wanita itu memegang tangan Hana dengan erat.

Tapi apa yang terjadi, semuanya hanya kebohongan belaka, semuanya hanya topeng agar Hana mau menandatangani surat kuasa yang di ajukan bibiknya.

Kini yang tersisa hanya luka....
air mata....
Dan....
kebencian....

TBC

[COMPLITED] AHJUSSHI AND MEHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin