SIXTEEN

129 12 0
                                    

Bibir mereka terpadu, Hana menutup matanya dan Chanyeol melumat bibir Hana pelan, saat Chanyeol akan melepas bibir mereka, Hana menahannya dengan kencang, ia tak ingin ini berakhir agar semuanya selesai dengan cepat.
Chanyeol menyadari apa yang terjadi dan seperti tidak mengerti apa yang ada di pikiran wanita itu.

Apakah di ulang tahun-nya dan ia ingin melakukan "itu" sebagai hadiah?

Chanyeol memutuskan sentuhan Hana, mata mereka terpaut,
"Lakukanlah, chanyeol-sshi, ini yang kau inginkan bukan, aku... siap!" Hana berkata lirih,
"Mwo?"
"Aku tau kau.... kau..... menginginkan....."
"Hey.... apa yang kau katakan?"
"Kau... kau...."
"Ssshhhh..."
Kini Chanyeol yang memeluk tubuh wanita itu dengan pelan, tubuhnya bergetar, ia tidak menyangka wanita ini juga bisa merasakan ketakuatan luar biasa.

"Sudahlah, apapun yang kau pikirkan saat ini, aku rasa itu salah," Chanyeol yang masih tidak mengerti maksut dari wanita kecil ini hanya bisa memeluk tubuhnya yang kini sepertinya berhenti bergetar.

Tok tok tok...

Suara pintu di ketok dari luar membuat kedua insan itu kagek, chanyeol memutar kepalanya cepat, sepertinya ia mengetahui siapa yang datang tersebut.

"Ikut aku," Chanyeol menggengam tangan Hana dan menariknya ke kursi makan.

Chanyeol membuka pintu utama dan mendapati seorang laki - laki yang sendang memegang sebuah kotak dengan wajah bingung.

"Ya! Sehun-aa, ayo masuk!" Chanyeol menyapa laki - laki itu dengan senang dan di meja makan terliha Hana yang bingung dengan keadaan.

"Oh, Hana-sshi, kau terlihat cantik, sepertinya Chanyeol tidak salah pilih," Sehun memandang wajah Chanyeol nakal.

"Ya! Hentikan, duduklah di meja makan, aku masih menunggu yang lain,"

"Yang? Yang lain? Chanyeol-sshi, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Bukankah hari ini ulang tahunmu?" Sehun bertanya,

"Chanyeol-aa!" Suara Baekhyun terdengar dari balik pintu, membuat Hana sepertinya tidak focus untuk dirinya sendiri.

"Oh, sudah datang," Chanyeol berkata.

Saat membuka pintu terlihat beberapa orang di belakang Baekhyun yang sepertinya membawa beberapa hadiah kecil.

Mata Hana terbelalak, melihat beberapa laki - laki memasuki ruangan dengan membawa beberapa makanan dan minuman alkohol.

"Apa - apaan ini?"

"Hana-sshi, selamat ulang tahun," Baekhyun menyodorkan tangannya sambil memberikan kotak kecil berwarna ungu terang.

"U-ulang tahun?" Hana bingung, begitu juga Baekhyun.
"Ya! Chanyeol-aa, hari ini benar kan ulang tahun Hana?"
"Tentu saja,"
"Apa?" Hana bingung.
"Apa kau tidak ingat ulang tahun-mu sendiri?"
"Memangnya kau tau dari mana hari ini ulang tahunku?"
Chanyeol menyodorkan sebuah photo profile milik Hana dari perusahaannya dan Hana hanya melepas nafas panjangnya.

"Kau memang hebat Chanyeol-sshi, aku tidak ingat hari ini ulang tahun-ku," Hana tersenyum masam,
"Ehmm... jadi aku tidak salah tempat bukan?" Kini Baekhyun sepertinya canggung berada di tengah mereka.

"Terimakasih Chanyeol-sshi, Baekhyun-sshi," Hana menundukan kepala sambil menerima hadiah yang Baekhyun berikan.

"Chan-aa, kau harus memperkenalkan kami,"

Seorang pria berperawakan tampan berjalan ke arah Hana.

"Perkenalkan, aku Suho, aku partner kerja Chanyeol, kami mengenal sudah cukup lama dan aku baru pertama kali melihatmu, sungguh mengejutkan," Suho berkomentar panjang.

"Dan aku Jongdae, orang memanggilku Chen, aku teman 1 SMA dengan Chanyeol dulu dan kami berteman hingga sekarang"

"Aku Lay, aku teman kuliah dari Chanyeol seperti Suho, tapi aku dari Beijing,"

"Oh, benarkah, bahasa Korea mu sungguh bagus,"

"Terimakasih, kau juga,"

"Tentu saja Lay, Hana kan orang korea,"

"Oh benar juga, Chen"

Hana tertawa kecil, kini Hana sepertinya melihat kehidupan Chanyeol lebih dalam lagi, sepertinya ia sudah salah sangka, kini Hana merasa malu dan benar - benar bodoh.

"Chanyeol-sshi, bisa kau ikut aku sebentar," Hana mengajak Chanyeol ke dapur.

"Ada apa?"
"Maafkan aku,"
"Memangnya kenapa"
"Aku... benar - benar salah sangka terhadapmu,"
"Maksutmu?"
"Aku...."
"Sebentar.... jadi..... kau menyangka bahwa aku.... mengajakmu tidur, karena hadiahku?"
Hana melihat ujung kakinya.

Chanyeol tertawa lepas

"Oh, ayolah Hana-sshi, aku tidak penah punya pikiran seperti itu," "Aku hanya merasa kau sudah membantuku sebegitu banyaknya, tapi aku tidak bisa memberikan apapun padamu dan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, ayolah Hana-sshi, aku tidak penah punya pikiran seperti itu,"
"Aku hanya merasa kau sudah membantuku sebegitu banyaknya, tapi aku tidak bisa memberikan apapun padamu dan....."
"Dan?"
"Aku mengira kau....."
"Bagaiman kalau memang iya?"
"Maksutmu?"
"Aku akan meminta bayaranmu, malam ini" bisik Chanyeol di telinga Hana.
"A-a-a...."

Chanyeol kembali tertawa lepas.

"Aku bercanda, Hana-sshi!"

Hana melepaskan nafas beratnya.

"Selamat ulang tahun yang ke 20 tahun Hana-sshi, kau sudah besar rupannya,"
"Tentu saja, AH!JU!SSHI!"

"Apa!"

Hana tertawa kecil, ada sisi manis Chanyeol yang menggetarkan hati Hana setiap saat ia berbicara pada laki - laki itu.

"Chanyeol-aa! Ayo kita mulai makan!" Suara Baekhyun memecah senyum mereka berdua.

"Oh, aku hampir lupa, ayo kita ke ruang tamu," Chanyeol menarik tangan Hana ke ruang tamu dan meliha para laki - laki gila itu sudah membuka beberapa botol beer dan Sehun sudah menghabiskan sekitar 3 batang rokok miliknya.

"Ya - ya, mana kue nya," sehun bertanya.

"Oh iya!"
Lay mengeluarkan Kue dari kulkasnya di dapur dan membawanya ke meja makan dan Hana terpaku menatap kue cantik yang sepertinya tidak pernah ia sadari berada di kulkas rumahnya sendiri.

"Hana-sshi, ayo kita rayakan ulang tahunmu,"

Lay menganbil tangan Hana dan menyuruhnya untuk berdiri di depan Kue yang lilinnya sudah menyala terang. Hana tersipu malu, di hidupnya yang ke 20 tahun ia baru menyadari ada orang - orang baik di sekitarnya yang menyayanginya walaupun ia sendiri merasa dirinya hina.

Mereka bernyanyi, sedikit bejoget riang untuk Hana, memotong kue yang terlihat mahal itu dengan pisau buah yang ada di dapur karena Lay lupa mengambil pisau dari sang penjual kue.

"Hana-sshi, apa kau benar - benar menyukai Chanyeol?"

TBC

[COMPLITED] AHJUSSHI AND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang