NINETEEN

123 8 0
                                    

"Berita terkini, artis ternama Park Shinhye membuat sebuah converse pers yang sangat mengejutkan, wanita berumur 32 tahun itu menyatakan bahwa dirinya mengandung dan laki - laki yang harus bertanggung jawab atas  ini semua adalah bukan lain COO perusahaan terkenal Park Chanyeol."

"Siapa itu?" Hana membuka suara,
"Huft.. orang gila!"
"Apa benar kau melakukannya?"
"Tentu tidak, aku tidak pernah melihat wanita itu lagi selama 4 tahun dan sekarang dia muncul lagi."
"Hey, kalau kau tidak melakukannya kenapa harus takut?"
Chanyeol memandang Hana sendu.
"Hana-ya, jika terjadi sesuatu, maukah kau berjanji untuk terus berada di sampingku?"
Hana terdiam sebentar, sepertinya ia berfikir keras untuk menjawab pertanyaan itu,"
"Tentu... oppa"
"Baiklah.." Chanyeol tersenyum,
"Mari kita lupakan sejenak tentang kejadian ini, aku tidak ingin memikirkan apapun saat ini,"
Chanyeol memejamkan matanya terduduk di atas sofa, hari ini adalah hari pertama ia mengambil cuti yang tidak ia perkirakan sebelumnya, setiap pagi ia tidak pernah telat datang ke kantor dan pulang larut malam, hari ini ia baru menyadari kembali bahwa ia juga harus mulai memikirkan dirinya sendiri, waktu terus berjalan dan ia tidak muda lagi, umurnya kini menginjak 31 tahun dan kini ia menjalani hubungan cinta dengan seorang anak kecil berusia 21 tahun.

—- 00 —-

Hari itu Baekhyun seperti biasa datang pagi - pagi ke kantor, dan melihat seorang wanita yang terduduk di meja kerjanya, wanita itu terlihat begitu nyaman dengan apapun yang ia kenakan, tentu saja baju minim bahan dan sepatu heals tinggi mewah dan tas tangan ratusan juta menjadi pilihan wanita itu.

"Sedang apa kau di sini?"
"Oh, baekhyun-aa, apa kabar ?"
"Jangan basa - basi, apa yang kau inginkan?"
"Hmm.. aku?"
"Well, let's see aku menginginkan semuanya!!"
Baekhyun mengambil ponselnya
"Hallo, pak polisi, ada penyusup yang datang ke kantorku tanpa izin!" Baekhyun berbicara lewat telpon itu.
Wanita itu tertawa lepas, ia tau apa yang ia inginkan, ia menginginkan sorotan dunia padanya.

"Di mana Chanyeol?"
"Aku tidak tau."
Wanita itu kembali tertawa
"Yang benar saja, kau adalah orang pertama dan terakhir yang tau di mana laki - laki itu berada sekarang"
"Walau aku taupun, aku tidak akan membiarkan kau mengganggunya,"
"Oh, benarkah?"
"Apa maksutmu? Apa yang kau inginkan? Uang? Harta? Ketenaran?"
"Uang, harta, ketenaran... aku sudah punya itu semua! Yang aku inginkan adalah Chanyeol!"
"Keluar kau dari kantorku, aku harus mulai bekerja, lagi pula, polisi akan tiba di kantor ini dalam beberapa menit, aku yakin kau tidak ingin berurusan dengan mereka,"
"Baiklah kalau kau memaksa tidak akan memberi tahuku, aku bisa mencarinya sendiri, lagi pula, dia tidak mungkin lari lagi, kali ini."

Wanita itu melangkahkan kakinya pergi dari kantor Baekhyun dan berpapasan dengan Sehun di lift.

Mata mereka bertemu, terlihat Sehun memandang wanita itu ngeri, wanita itu hanya membuang pandangannya.

Sehun berjalan ke arah ruang Baekhyun,
"Hyung, ada apa dengan wanita itu, ia terlihat tidak senang?"
"Huft, bagaimana ini, Chanyeol tidak menjawab telponnya, di mana laki- laki itu sekarang, benar - benar menyusahkan saja,"
"Memangnya ada apa?"
"Aku tidak tau apa yang wanita itu pikirkan, namun kelihatannya ia akan merusak hidup Chanyeol 1 kali lagi,"
"Apa maksutmu?"
"Wanita itu dulu pernah menjadi pengganti Jennie di hati Chanyeol, namun saat sepertinya wanita itu hanya membutuhkan sorotan publik dan uang, begitu banyak hal yang Chanyeol lakukan untuk untuk wanita itu sampai suatu hari Chanyeol mengerti bahwa hidupnya hampa dan mulai terfocus pada pekerjaannya seperti sekarang."
"Lalu?"
"Well, setelah wanita itu menjadi terkenal dan kaya raya, membintangi sejumlah layar lebar dan drama, kini ia kembali lagi dan mengatakan bahwa ia menginginkan Chanyeol, aku tidak tau apa yang wanita itu incar, namun melihat dari gelagatnya sepertinya kejadian yang sama akan terulang lagi, jadi ku pikir aku tidak akan membiarkan wanita itu mendekati Chanyeol lagi,"
"Itu ide yang bagus, Hyung, kau melakukan yang benar,"
"Aku rasa begitu."
"Di mana si gila ini, aku akan ke rumahnya sekarang, aku khawatir ia sakit atau semacamnya, makanya ia tidak mengangkat telponku."

— 00 —

"Bagaimana apa kau bertemu dengannya?"
"Tidak, ia tidak ada di kantor"
"Lalu bagaimana ini?"
"Apanya yang bagaimana?"
"UANG! BRENGSEK! BAGAIMANA DENGAN UANG!"
"YA! KAU KIRA AKU TAU BAGAIMANA CARANYA!"
"Kau harus melakukan plan B"
"Cih! Lalu jika ini semua gagal lagi, apa yang harus aku lakukan! Lagi pula ini semua kesalahmu! Bagaimana mungkin kau tidak mau bertanggung jawab sedikitpu!"
"YA! KAU MENYALAKANKU! INI SEMUA DEMI KAU JALANG!"
"AAK!" Pukulan melayang ke wajah wanita itu."
Ia hanya bisa menangis, lagi dan lagi alkohol menjadi temannya, ia tidak bisa mengerti jalan pikirannya sendiri, mengapa ia seperti ini? Mengapa ia mau menjalani hidup seperti ini? Ia adalah seorang artist terkenal yang menjadi wajah baik dalam drama dan film layar lebar, tapi mengapa ia hanya menjadi pelacur bagi managernya sendiri, di jual ke sana kemari dengan iming - iming uang dan harta yang melimpah.

-00-

Hari mulai sore, Chanyeol terduduk di atas meja makannya dengan kepala tertunduk, ia terlihat begitu bingung, apa lagi yang harus dia lakukan untuk menghentikan wanita gila itu. Mungkin ini semua kesalahannya, ia yang salah, ia yang menyakiti hati wanita itu, tapi wanita itu yang berusaha kuat untuk menghabisi harta Chanyeol dan menaikan ketenarannya sampai suatu saat Chanyeol lelah dan ia memutuskan untuk menghentikan semua ini dan hanya akan menjadi workaholics, wanita itupun di buang begitu saja oleh Chanyeol, di campakan tanpa sebab dan yang di lakukan wanita itu hanya menangis dan menangis.

Kejadian itu terjadi 4 tahun lalu 2 tahun setelah istrinya menikah lagi dengan Kai temannya sendiri, ia merasa bahwa masa mudanya begitu bodoh, kini umurnya suda menginjak 31 tahun dan dirinya merubah gaya hidupnya secara total. Tidak ada club malam yang selalu ia sambangi, alcohol - alcohol yang pernah menjadi teman hidupnya sudah tidak ada lagi, hanya beberapa puntung rokok yang masih menemaninya di kala sepi, hari itu, Chanyeol menyadari sesuatu yang sangat penting, bahwa sepertinya dirinya tidak ingin sendirian, sepertinya dirinya membutuhkan pesangan yang bisa menjaga hatinya, karena ia tau otak dan pikirannya sendiri terkadang terlalu bodoh untuk menjaga hatinya.

- TBC -

[COMPLITED] AHJUSSHI AND MEWhere stories live. Discover now