TEN

149 9 0
                                    

Chanyeol dan Baekhyun kini masih duduk berseberangan tanpa kata, ia masih tidak menyangka bahwa apa yang ia dengar kemarin benar terjadi, beberapa hal yang menurut Chanyeol absurd adalah
1. Wanita itu tidak menangis
2. Wanita itu tidak meminta tolong kepada siapapun
3. Wanita itu masih 20 tahun.

"Jadi?" Baekhyun bertanya bingung
"Aku ingin sekali menolong wanita itu," Chanyeol menjawab singkat.

"Yang benar saja, Chanyeol-aa!" Baekhyun lepas kendali.

"Kau benar- benar suda gila rupanya," Baekhyun menutup kepalanya dengan kepalan tangannya.

"Ya! Dia anak di bawah umur!" Baekhyun kembali berkata keras.

"Y-y-y-a-a-a! N-a-an ani-ya!" Chanyeol terbata.

"Oh ayolah Chanyeol, kau tidak bisa membawanya masuk ke rumahmu begitu saja," Baekhyun kembali mendesah keras.

"Baekhyun-aa, ayolah, sekali ini saja.... tolong aku!" Chanyeol memohon.

"Huufftt.... aku benar - benar tidak mengerti apa maumu!" Baekhyun mendesah kesal sambil mengambil telpon yang ada di atas meja dan menekan beberapa nomor.

"Oh, hallo... bisakah kau mengirim nona Hana untuk ke ruangan COO, banyak gelas kosong di sini," Baekhyun berkata cepat.

"Gumawo baekhyun-aa," Chanyeol memberikan pelukan hangatnya pada Baekhyun yang masih saja melipat wajahnya.

"Karena aku sudah menolongmu, aku akan meminta 1 permintaan darimu," baekhyun berkata kesal.

~~==~~
Hana baru saja melangkah pergi dari ruang istirahat setelah jam makan siang berlalu, kakinya lemah, ia belum mendapat jawaban apapun dari atasannya, ia begitu takut, karena kini tidak ada jalan keluar selain meminjan uang.

"Hana-sshi," sang manager yang masuk berlawanan arah dengannya menyapa Hana.

"Nde.." Hana memandang heran.

"Bisakah kau ke ruangan COO sekarang dan bereskan gelas di sana.

"Tentu saja," Hana langsung melangkah pergi dari tempat istirahatnya dan berjalan menuju lift.

Ia menghebuskan nafasnya lelah, ia hanya menginginkan tempat tinggal yang nyaman dan uang untuk makan.

TOK TOK TOK

Pintu besar itu di ketok Hana dengan kencang,

"Masuk!" Suara boss tertinggi di perusahaan terdengar.

Hana membuka pintu dan mulai masuk perlahan.

"Oh, sajang-nim, aku datang untuk membersihkan gelas," Hana menundukan kepala.

"Silahkan masuk Hana-sshi, aku menyiapkan sasuatu untukmu," Baekhyun menyodorkan sebuah kertas.

Hana maju perlahan, matanya menyisir ruangan, hanya ada pria ini dan tidak ada gelas di sini.

"Tenang Hana-sshi, aku memanggilmu untuk memberitahumu tentang ini,"

Hana mengambil kerta dengan tulisan "KONTRAK KERJA SEMENTARA"

"Apa ini?" Hana bertanya bingung,

"Silahkan duduk" Baekhyun mempersilahkan.

Hana mendaratkan tubuhnya di kursi dan mulai membaca pelan dan telitih.

Baekhyun memperhatikan wajah Hana dengan intense, kerut wajah Hana terlihat semakin jelas, pandangannya semakin bingung.

"Ok, sepertinya anda tidak terlalu mengerti," Baekhyun memotong.

"Ini adalah surat kontrak kerja sementara, aku menawarkan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di salah satu rumah temanku," baekhyun berkata cepat.

Hana memandanga Baekhyun bingung,

"Temanku membutuhkan seaeorang yang bisa merapihkan rumahnya setiap hari dan menjaga rumahnya saat ia pergi keluar negri, sebagai gantinya kau tidak akan di bayar penuh tetapi mendapat tempat tinggal dan makan, setiap bulan akan di beri uang belanja untuk keperluan sehari - hari," baekhyun melanjutkan.

"Kau masih bisa bekerja di sini dan tinggal di sana sekaligus menjaga dan membersihkan rumah itu, letaknya tidak terlalu jauh dari sini, hanya 15 menit jika kau menaiki bus," Baekhyun melanjutkan.

"Apa sudah mengerti?" Baekhyun kembali berkata.

"Bolehkah aku bertanya, rumah siapakah ini?"

"Well, sebenarnya kau tak perlu tau, karena kau tak akan bertemu dengannya, ia adalah pemilik perusahaan terbesar di Korea," Baekhyun tersenyum.

"Jika setuju silahkan tanda tangan kertas terakhir dari kontrak ini," Baekhyun memberikan pulpen hitam di tangannya.

Hana menerima pulpen dengan hati - hati dan mulai membaca sekelibat tentang apa yang tertulis, terlihat ada jangka waktu yang sudah di tetapkan, ya itu 6 - 9 bulan.

Waktu yang di berikan ternyata cukup panjang, Hana langsung menangdatangani kontrak itu dan mengenbalikannya kepada Baekhyun.

"Baiklah, karena kau sudah sutuju, maka setelah selesai hari ini, kau harus menungguku di lantai B1, aku akan mengantarmu ke sana," Baekhyun mengakhiri meeting siang itu dengan senyum di wajahnya.

"Te-te-terimakasih banyak Sajang-nim," Hana menundukan kepala dan beranjak pergi dari ruangan besar itu.

plak!

Bahu baekhyun di tepuk oleh laki - laki jangkung yang sedari tadi menyembunyikan dirinya di balik pintu kamar mandi.

"Gu-map-ta, chin-gu-ya!" Chanyeol memberikan senyum paling lebarnya.

Chanyeol pergi meninggalkan Baekhyun di ruangannya, ia melangkahkan kakinya cepat menuju lift dengan langkah besarnya.

"Oh, Chanyeol-sshi?" Suara perempuam itu membuah Chanyeol seketika berhenti berjalan.

"O-oh, Hana-sshi," Chanyeol menjawab singkat.

"Apa kau mengunjungi, boss kami?" Hana bertanya dengan senyumannya,

"O-o-oh!!! Aku... aku baru saja datang dan ingin bertemu dengan boss-mu, iya iya benar,"

"Ooh... ruangannya di sebelah sini," hana menujuk arah ruang COO.

"Oh! Ya benar, sepertinya aku salah arah," Chanyeol berdalih.

Chanyeol berjalan ke arah ruangan-nya sendiri di temani Hana.

"Jadi, apa kau mendapat pinjamannya?" Chanyeol berpura - pura bertanya.

"Oh, iya, ternyata ia sangat baik, aku sangat bersyukur mempunyai seorang boss yang baik sepertinya, ia menawarkan tempat tinggal untukku dan aku rasa tidak ada yang salah dengan mengambil tawarannya."

Hana berkata dengan cepat dan terdengar begitu senang, Chanyeol tersenyum dengan lebar, ia senang melihat keputusannya terlihat benar.

"Ah, baguslah kalau begitu," Chanyeol menjawab singkat.

TBC

[COMPLITED] AHJUSSHI AND MEWhere stories live. Discover now