FOURTY EIGHT

7 0 0
                                    


"Aku ingin... kau... membuka kembali kasus kematian orangtua mu."

"Mwo?"

"Aku ingin kau mengajukan gugat dalam nama orang tua-mu atas pembunuhan berencara pada jukyung" 

"Apa?"

Hana terduduk di tempat tidurnya, "Apa yang kau temukan,"

Chanyeol ikut duduk di atas tempat tidur besar itu, ia menggengam tangan Hana, "Maafkan aku, tapi aku sama sekali tidak menyangka ini semua akan menjadi sebenar ini,"

"Apa maksutmu?"

"Aku bisa menjelaskan semuanya padamu, namun lebih baik jika kau mendengar langsung dari Kyungsoo,"

"Kyungsoo?"

"Kau ingat kan, ia temanku, saat itu ia datang ke ulang tahunmu," 

Hana tertawa, Ia lupa jika ia pernah merayakan ulangtahunnya, semenjak kehadiran Jackson, semuanya hanya menjadi milik Jackson, apapun yang Hana punya hanya akan berakhir dengan Jackson, sampai ia lupa berapa umurnya sekarang? bagaimana keadaannya sekarang? dan apa yang harus ia lakukan dengan hidupnya sekarang. 

"Hana-ya, setidaknya, carilah keadilan untuk orang tua mu, jika memang kau merasa lelah dengan semua ini."

Hana memandang mata besar itu, tidak ada keraguan yang ia punya, hanya beberapa titik kesedihan yang membuat Hana tidak ingin mengatakan tidak. 

"Aku tidak punya waktu yang lama, Chanyoel-aa" Hana memegang wajah Hana dalam dia, 

"Aku yang akan memperpanjang umurmu, aku akan melakukan apapun untukmu agar kau berada di dunia ini sepanjang yang kau inginkan,"

Hana memberikan senyum masamnya, seakan - akan Chanyeol memberinya harapan yang tak akan menjadi kenyataan. 

------00000-------

"bagaimana keadaanmu?" Sehun bertanya saat melihat Hana yang terduduk lemas di atas sofa rumahnya sendiri. 

"oh, Sehun-sshi, kapan kau tiba?" sepertinya Hana tidak menyadari keadaan sekitarnya saat ia tenggelam di dalam pikirannya sendiri.

"ah, aku baru sampai," Sehun menjawab pelan 

"Apa kau merasakan sakit di bagian tubuhmu?" Sehun bertanya hati - hati

"Tidak juga, aku merasa seperti orang yang sedang terkan Flu ringan," Hana berkata jujur.

"sebentar lagi Lay akan sampai, aku harap ia bisa membatu," Sehun kembali menggengam erat telapak tangan Hana yang mejadi semakin kecil. 

"Sehun-sshi, terimakasih banyak untuk semuanya, aku tidak bisa menggambarkan untukmu, namun kau adalah laki - laki hebat yang sangat tangguh,"

Sehun memberikan senyumnya pada Hana, ia berharap mungkin di kehidupan selanjutnya ia bisa menjadi pendamping Hana dari awal sampai akhir, dan tidak akan memperbolehkan siapapun untuk menggangu Hana. 

Lay memasuki rumah Hana tanpa mengetok pintu, terlihat ia membawa semua peralatan yang ia punya dari kantornya,

"oh Lay-aa," Sehun menyapa. 

"Sehun-aa.." Lay menjawab dan memberikan senyum manisnya, 

Lay duduk di sebelah Hana dan memegang pergelangan tangan Hana, "Hana-sshi, bagaimana perasaanmu hari ini," 

"Aku baik - baik saja," Lay menundukan kepalanya sebentar, ia tak ingin mengeluarkan semua diagnosa yang ia punya, ia berharap dengan ia menguburnya dalam - dalam ia akan bisa melihat Hana lebih lama. 

Kyungsoo dan Chanyeol keluar dari ruang kerja dan berjalan ke ruang tamu, di ikuti Baekhyun yang baru saja masuk ke rumah besar ini, Kyungsoo memandang wajah Hana dalam diam, ia tak bisa menceritakan ini pada wanita yang sepertinya akan pingsan beberapa saat lagi, 

sial... 

Kyungsoo memulai ceritanya, mengeluarkan foto - foto yang kerap kali membuat Hana tercengang, Hana baru saja mengetahui bahwa ayahnya bukanlah ayah aslinya, kedua orang tuanya di bunuh bibinya sendiri, dan Kai adalah saudara tiri Hana, laki - laki yang sepertinya tidak sudah pasti tidak pernah tau tentang kenyataan ini membuat Hana seakan - akan tenggelam berlarut - larut dari hidupnya.

Hana melepas nafas beratnya, di umurnya yang begitu muda, ia harus menanggung semua masalah yang ia punya sendirian, seperti terkekang di sebuah situasi bodoh yang tidak bisa di pastikan kapan akan berakhir. 

Hana akhirnya setuju dengan yang di rencanakan Kyungsoo, ia membuka kembali kasus kematiaan orang tua nya setelah bertahun tahun di tutup terkubur dan tak pernah terbuka lagi, memegang kepalanya yang berdenyut tak karuan membuat Hana menyadarkan tubuhnya di meja makan pelan.

Chanyeol menarik tangan Hana dan menggenggamnya lembut, seakan ia berharap bahwa sedikit sakit di tubuh Hana bisa pindah ke tubuhnya agar Hana bisa merasa lebih baik. 

Hana memeluk tubuh Chanyeol dalam diam, ia tak bisa berkata - kata, Hana menatap mata besar itu, terlihat ia tak tidur semalaman, matanya memerah mengatakan bahwa ia benar - benar lelah. 

Hana menarik tangan Chanyeol ke kamar, dan menyuruhnya untuk berbaring di samping tubuh Hana, 

"kemarilah, aku butuh rasa sayangmu," Hana memberikan senyum manisnya,

Chanyeol menundukan kepalanya, ia berjalan merangkak ke atas tempat tidur dan berhenti di atas tubuh Hana, Chanyeol mengecup bibir Hana pelan, sangat pelan seakan ia tak punya energy sedikitpun. 

Hana merangkul tubuh Chanyeol dalam diam, dan Chanyeol memutar tubuhnya membuat Hana kini berada tepat di atas tubuhnya.

"kau sangat cantik, well.. kau selalu cantik" 

"berhenti menggodaku, ahjusshi hidung belang sepertimu!"

"YAH! aku bukan hidung belang,"

"Wah.. kau tidak tau malu, apa kau lupa berapa wanita yang pernah kau tiduri?"

"ya! selama aku denganmu, aku tidak pernah meniduri siapapun, aku begitu sibuk mencari dan mengejarmu kemana - mana, kau tau itu kan!" Chanyeol menjelaskan dengan kesal

"Kau yang berselingkuh dengan Sehun!" kini Chanyeol menyerang

"ya! Ahjusshi, aku akan menikahi Sehun jika kau terus menyerangku!"

"MWO!~ kau keterlaluan Ms. Park?"

"Ms. Park? aku Ms. Oh! Anakku bernama Jackson Oh"

"MWWOOOO!!! YA!" kini Chanyeol emosi Jiwa

Hana tertawa terbahak bahak, hobi yang sudah lama ia pendam adalah membuat laki - laki di depannya ini menjadi emosi, melihat Chanyeol marah dan melakukan tingkah lucu membuat Hana tertawa geli. 

Chanyeol membanting tubuh Hana di atas tempat tidur, ia tau bahwa Hana tertawa lepas saat Chanyeol menjadi cemburu dan marah, itu mengapa Chanyeol selalu melayani dan senantiasa bertingkah lucu kerap kali Hana mencoba mempermainkan perasaanya. 

Chanyeol memeluk tubuh Hana dalam pelukannya, ia yakin sebentar lagi peperangan besar akan di mulai dan dirinya juga Hana tidak akan bisa menikmati waktu senggang lagi. 

"Oppa~ apakah bisa di hari di mana semuanya selesai, kita semua termasuk Kau sehun, baekhyun dan semua teman - temanmu, berlibur ke pantai, mungkin Jeju, atau Busan," 

"hmmm... untuk mengumpulkan semuanya mungkin akan sulit, namun aku rasa semuanya akan dengan senang hati meluangkan waktu mereka untukmu," 

"untukku?"

"Well, kau sudah menjadi bagian dari kami semua, orang - orang yang kau temui waktu itu adalah orang - orang yang membantuku mencarimu, membantu ku untuk menguak semua kasus ini, dan mereka semua meluangkan waktu, dan uang untuk mencari jalan keluar dari masalah ini,"

"Aku tidak pernah menyadari bahwa semua yang terjadi di hidupku mempunyai pengaruh yang besar bagi mereka semua," 

TBC



[COMPLITED] AHJUSSHI AND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang