THIRTY TWO

71 8 0
                                    

Hana sedang menyiapkan sarapan untuk Jackson seperti biasa, ia membuat kimbab isi tuna dan mayonnaise kesukaan Jackson, anak itu masih tertidur lelap di kamarnya, sebentar lagi kenaikan kelas, Hana harus mulai membayar uang tahunan sekolah Jackson yang jumlahnya lumayan banyak, sampai saat ini, Hana masih belum bisa mengumpulkan uang yang harus segerah ia bayarkan bersamaan dengan uang bulanan.

Seperti biasa, rutinitas Hana di jalankan bagaiman robot yang di program, ia berjalan memasuki hotel tempat ia bekerja, ia masih terduduk di tempat istirahat sambil menunggu jam mulai, kepalanya sedikit berputar, ia begitu lelah sampai - sampai ia harus meminum obat sakit kepala setiap hari untuk sekedar mengumpulkan jam lemburnya, ia berharap jam lemburnya dapat di kumpulkan untuk membayar uang sekolah Jackson, tapi kini tubuhnya mulai lelah, ia harus tinggal 3 jam lebih lama di tempat kerjanya dan ia sangat kasihan dengan Jackson yang pasti sangat lapar dan bosan menunggunya bekerja.

Sehun sekarang berada di Korea, sudah 1 minggu lamanya ia berada di sana, biasanya Sehun akan berada di korea sekitar 3-4 minggu, maka dari itu, Jackson hanya bisa menunggu Hana di taman bermain hotel sampai jam pulang datang.

~~~~~~=======~~~~~~~~

"Appa!" Suara Minha bergema di kamar kecil Chanyeol.
"Oh, Minha-aa, ada apa? Appa masih akan tidur sebentar lagi,"

"Aku ingin bertemu Paman !" "Wae?" "Paman berjanji akan membawakanku tas baru," "Baiklah,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ingin bertemu Paman !"
"Wae?"
"Paman berjanji akan membawakanku tas baru,"
"Baiklah,"

Paman yang di maksut oleh Minha adalah Baekhyun, baekhyun sudah menjadi paman sekaligus ibu bagi Minha, ia menghabiskan separuh harinya bersama Baekhyun dan separuhnya lagi dengan Chanyeol, bersama - sama, kedua laki - laki lajang itu merawat Minha yang saat itu masih 5 tahun.
Chanyeol dan Shinhye memang berpisah dengan cara yang kurang baik, karena Chanyeol begitu yakin Minha bukanlah anaknya, namun demikian Shinhye memenangkan kasusnya di pengadilan dan Shinhye meninta agar hak asuh Minha di berikan kepada Chanyeol, namun setiap bulan sebagai ganti rugi, Chanyeol harus mengirimkan sejumlah uang yang cukup besar pasa Shinhye sepanjang hidupnya, kini sudah hampir 5 tahun Chanyeol dan Shinhye merawat Minha bersama - sama, namun Chanyeol hampir tidak pernah melihat Shinhye lagi di hidupnya, sekali dua kali per bulan, Shinhye mau menemui Minha, namun selebihnya Chanyeol maupun Minha jarang sekali bertemu dengan Shinhye.

"APPA! Ayolah!"
"Baiklah," Chanyeol mengambil ponselnya dan mulai melakukan panggilan keluar.
"Paman!"
[Minha-ya! Mengapa pagi - pagi mencariku?]
"Paman, kau berjanji akan membelikanku tas punggung baru,"
[oh, tentu, kita bisa pergi hari ini, aku akan menjemputmu di rumah]
"Baiklah!"

Chanyeol masih nenutup matanya, hari ini hari minggu ia tak ingin bangun pagi, ia ingin tidur sampai siang, belakangan ini ia merasa sangat lelah, Minha anak yang tidak terlalu butuh banyak perhatian, namun begitu banyak hal yang harus ia lakukan sendiri, membuat Chanyeol merasa hidupnya melelahkan setiap harinya, hatinya selalu berseru nyaring jika saja Hana masih ada di sini, semuanya pasti akan lebih mudah.

Di kepala Chanyeol, ada banyak kemungkinan yang mungkin saja bisa terjadi tentang Hana,
Mungkin kini ia sudah menikah lagi,
Mungkin kini Hana sudah lupa dengan dirinya,
Mungkin juga kini.... Hana masih memikirkannya.

Ia mencoba mencari di mana keberadaan Hana lewat nomor ponsel Hana layaknya waktu itu, namun ia tidak menemukan apa - apa, layaknya hilang di telan bumi, Hana lenyap dari dunia ini.

"PAMAN!" Minha berseru manis,
"Oh, Minha ya, di mana ayahmu?"
"Appa masih tertidur,"
"Benarkah?"
Baekhyun berjalan masuk ke dalam kamar Chanyeol dan mendapati Chanyeol masih melingkarkan tubuhnyan di bawah selimut tebal.
"YA! Anakmu bangun lebih pagi darimu!"
"APPA! Ayo kita akan pergi beli tas baru!"

Pagi itu, Chanyeol benar - benar lelah, ia ingin tidur sebentar lagi.

"Ah, arraso.... arraso!"

Walaupun dengan tubuh gontainya, Chanyeol masih berjalan ke kamar mandi untuk bersiap - siap.

Mereka kini berada di sebuah Mall besar dengan banyak pernak pernik anak kecil, Chanyeol yang lelah memilih untuk duduk di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Minha dan Baekhyun.

Ponselnya berdering nyaring, nama yang ada di layarnya membuat Chanyeol menyerngit pelan.

"Aku ada di Lotte world," Chanyeol memberi info pada seseorang yang ada di ujung telpon.

Setelah 20 menit terlihat seorang laki - laki berjalan mendekati Chanyeol dan duduk di depannya.

"Aku tidak punya waktu yang lama, tapi aku ingin memberikan berkas ini padamu, sejauh ini aku hanya yakin dengan beberapa hal, yang pertama Shinhye dan Jukyung mengenal satu dengan yang lain, seperti yang kau lihat di foto itu, mereka berdua sering bertemu di Jepang agar tidak terlihat," laki - laki yang tubuhnya agak pendek itu mempunyai mata yang sangat mengerikan.

"Lalu?"
"Well, aku merasa mereka semua bekerja sama untuk menjebakmu dan Hana, baiklah, aku harus pergi sekarang," laki - laki yang biasanya di panggil dengan sebutan D.O itu pergi meninggalkan Chanyeol, ia tertunduk murung, begitu menyedihkan bagi Chanyeol mengetahui bahwa orang - orang di sekitarnya memisahkan dirinya dari orang yang ia cinta.

"APPA!" Chanyeol kaget atas kedatangan Minha yang tiba - tiba.
"Oh, Minha-ya, apa kau mendapatkan tas yang kau inginkan?"

"Ini!" Minha dengan sangat semangat menujukan tas yang baru saja ia beli hari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini!" Minha dengan sangat semangat menujukan tas yang baru saja ia beli hari itu.
"Baiklah apa kita bisa pulang sekarang? Aku benar - benar lelah."
"Ok!"

Chanyeol, Baekhyun juga Minha berjalan ke parkiran mobil mall benar itu, rasanya kepala Chanyeol seakan mau pecah saat menerima beberapa foto bibi dari Hana ya itu Jukyung bertemu dengan Shinhye di Jepang beberapa kali di tempat dan waktu yang berbeda, sial.... sepertinya ia benar - benar di jebak.
Chanyeol mengetahui satu hal yang pasti, Shinhye maupun Jukyung sama - sama mengincar harta dan Jukyung takut jika Chanyeol menikah lagi, maka ayahnya akan pensiun dari jabatannya dan memberikan semuanya pada Chanyeol, sedangkan wanita itu menikahi ayahnya hanya untuk harta yang melipah.
Berbanding dengan Shinhye yang menginginkan harta tanpa tangung jawab, ia menginginkan free money untuk hidupnya tanpa harus pusing memikirkan pekerjaan dan di tengah - tengah semua ini, Chanyeol terjebak.

"Hyung!" Chanyeol menoleh ke belakang,
"Oo... Sehun-aa!" Chanyeol menangkap wajah laki - laki tinggi berkulit putih itu di dalam pelukannya.
"Ya! Kapan kau sampai?"
"Kemarin,"
"Baekhyun-aa, bisa-kah kau membawa Minha bermain sebentar, aku akan berbincang dengan Sehun di cafe biasa,"
"Baiklah,"

Kedua manusia tinggi itu kini sudah sampai di salah satu cafe yang menjadi favorite Chanyeol,
"Apa kabarmu?" Sehun memulai pertanyaan sambil menyeruput Ice capuccino-nya.
"Ah, seperti biasa, kau baru saja kembali ke US 1 bulan lalu, mengapa sudah datang lagi?" Chanyeol bertanya bingung.
"Kali ini aku datang khusus untuk bertemu denganmu,"
"Hm? Untukku? Apa kau butuh pertolongan?"
"Mungkin kau bisa membantu,"

TBC

[COMPLITED] AHJUSSHI AND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang