TWENTY TWO

99 8 0
                                    

"Hmmm..." lenguhan Hana membuat Chanyeol membuka matanya.
Chanyeol merekatkan tubuh mereka yang tidak tertutup sehelai benangpun.
Pagi itu terasa dingin, AC di ruangan mereka belum juga padam, mata hari siang bersinar terang, Hana memutar tubuhnya hangat tubuh laki - laki itu membuat Hana semakin nyaman, perut Hana bergetar hebat karena lapar dan Chanyeol tertawa pelan.
"Jangan tertawa, aku bekerja keras tadi malam," Hana bergumam.
Chanyeol semakin tertawa lepas,
"Selamat pagi,"
"Pagi," Hana bergerak dari posisinya dan mencoba memberi jarak antara dirinya dan Chanyeol.
"Ayolah nona malas, kita harus begerak," Chanyeol turun dari tempat tidur dan berjalan ke dalam kamar mandi dengan rambutnya yang berantakan dan tentu... tidak menggenakan apapun.

Hana terduduk di atas tempat tidurnya, ia merasa lapar dan tubuhnya sedikit sakit, ia mengambil kemeja panjang Chanyeol yang tergeletak di tanah untuk melapisi tubuhnya.

Tak lama Chanyeol keluar dari kamar mandi,

Ia mencoba mengeringkan rambutnya yang masih basah, mata Hana menatap setiap lekukan tubuh Chanyeol, ia tak pernah melihat semua ini saat lampu masih menyala, mungkin Hana takut, ia ngeri akan mata bengis yang beberapa kali menyambangi mimpinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia mencoba mengeringkan rambutnya yang masih basah, mata Hana menatap setiap lekukan tubuh Chanyeol, ia tak pernah melihat semua ini saat lampu masih menyala, mungkin Hana takut, ia ngeri akan mata bengis yang beberapa kali menyambangi mimpinya. Sedih memang, tapi kali ini Hana mengaggumi tubuh indah itu.

Chanyeol berjalan melewati Hana dan menangkap tubuh mungil Hana di dalam dekapan tangannya, wangi colognes masih tercium menyengat di tubuh laki - laki itu membuat Hana seakan mabuk kepayang.

"Aku mem-booking sebuah restoran untuk makan siang kita, bagaimana kalau kau mulai bersiap - siap sekarang?" Chanyeol mendorong tubuh Hana pelan ke kamar mandi.

Hana memasuki kamar mandi luas itu, matanya menangkap bayangan yang ada di cermin besar di depannya, wajahnya terlihat berseri - seri, seakan ia berada di dunia mimpi, melihat sekilas kiss mark di beberapa bagian tubuhnya membuat ia yakin bahwa, ini semuanya nyata adanya.

Mata Hana menjadi teduh, ia takut, bahwa ini semua akan berakhir dengan cepat, hilang dan tak akan pernah kembali, ia juga kesal, mengapa ia harus bertemu dengan laki - laki baik seperti Chanyeol di waktu yang salah.

Hana mulai membasuh tubuhnya perlahan, shampoo dan sabun yang ada di hotel ini sangat wangi, membuat rambutnya terasa lembut, kulit di tubuhnya tidak kering dan wajahnya sedikit lebih bersih.

Chanyeol yang sedang menunggu Hana, kini memilah - milah kemeja mana yang cocok untuk ia pakai, apakah yang biru tua? Hitam? Putih? Abu - abu? Semua terlihat cocok di tubuhnya, tapi di acara kali ini, jas hitam dan dasi kupu - kupu sepertinya cocok.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[COMPLITED] AHJUSSHI AND MEWhere stories live. Discover now