FOURTY FIVE

13 0 0
                                    

"Hana..." Chanyeol memanggil nama itu dengan sendu, melihat wanita itu tertidur di tempat tidur anaknya sendiri, ia bisa melihat wanita itu kelelahan, entah apa yang di lakukan wanita itu seharian tapi ia ingin mencoba semampunya untuk melindungi wanita itu. 

Laki - laki itu memutuskan untuk tidak membangunkan wanita yang tertidur pulas itu, ia berjalan ke arah dapur dan mengambil gelas dan botol Whiskey yang ia simpan di laci tertinggi di rumah itu, ia terduduk di atas meja makan dan memandang ruang kosong yang ada di depannya, ia mencoba mereka ulang apa yang salah dengan dirinya, 

Apa ia pernah membuat sebuah kesalahan di kehidupannya yang silam? sampai akhirnya ia tidak bisa bahagia dengan apa yang ia punya sekarang?

Ia bingung, ia tidak pernah merasa bahwa dirinya pernah melakukan sebuah tindakan yang membuat orang lain menderita, ia mencoba menjalakan hidupnya dengan sangat sederhana.  

Di sisi lain kota itu, terlihat Sehun yang berdiri dengan gelas wine-nya memandang indahnya kerlap - kerlip kota Seoul dari jendela besar kamarnya, pandangnnya kosong, kepalanya terlalu pusing untuk mencerna semuanya, rasa bersalah yang ia rasakan sudah pasti tidak pernah akan hilang, apa ia harus berbicara pada Hana tentang ini sebelum mengambil keputusan? apa ia harus bersujut di kaki Hana untuk meminta maaf?

kedua laki - laki itu kembali terdiam di dalam pikirannya masing - masing, mereka sama - sama seperti terhadap pada tembok besar tanpa jalan keluar. 

malam semakin larut dan tidak satupun dari Chanyeol, Sehun, Baekhyun dan Kyungsoo yang tertidur, mereka memejamkan mata mereka, namun seperti orang tidak waras, hanya ada kesedihan yang bagitu larut di hidup mereka.

Kyungsoo kembali melihat beberapa photo yang ia dapat dengan seksama, matanya seakan mengharapkan jika ia melewatkan sesuatu, satu hal yang mungkin saja terlewatkan dan bisa menjadi petunjuk, apapun itu, ia memohon kepada yang kuasa. 

di sisi lain Sehun memutuskan untuk mengendarai motornya ke rumah Hana, ia tak bisa melewati malam ini sendiri, ia terlalu sedih untuk sendirian, saat ia memasuki rumah, ia melihat Jackson yang terbaring di sofa besar.

"Oh? Jackson-a?" Sehun bertanya,

"Oh, paman..." Jakson menggosok matanya pelan, seakan ia ingin sekali tertidur, namun ia tak bisa melakukannya, 

"Ada apa? mengapa kau berada di sini?" Sehun bertanya bingung. 

"Aku terbangun saat eomma terbatuk keras sekali, aku takut jika aku tertidur dan eomma sakit, aku tidak akan melihat eomma lagi" Jackson menyandarkan kepalanya pada dada Sehun pelan.

"Ania Jackson-aa, paman akan berada di sini, jadi kau tidak perlu khawatir," Sehun menyelus lembut rambut Jackson dan anak kecil pintar itu benar - benar langsung tertidur pulas.

namun Sehun menyederkan kepalanya di kepala sofa besar itu, ia mencoba untuk menenangkan pikirannya, rasa sesak yang ia rasakan seakan - akan ia tak akan bisa melihat Hana lagi dalam hidupnya. 

telpon genggamnya berdering dan Sehun mencoba memindahkan tubuh Jackson untuk berbaring di sofa, matanya menangkap group call yang terdiri dari Kyungsoo, Chanyeol, Baekhyun dan dirinya. 

Sehun berjalan keluar dari ruang tamu menuju dapur belakang, ia mengakat telpon itu dan meletakannya di kupingnya, terdengar suara berat Chanyeol terdengar, sudah pasti laki - laki itu baru saja sober, Baekhyun seperti biasa mendengarkan dengan seksama. 

"Aku sedang melihat beberapa file yang aku kumpulkan dan aku mendapatkan beberapa petunjuk, tetapi, ini semua akan tergantung pada Hana-sshi..." 

TBC 


[COMPLITED] AHJUSSHI AND MEWhere stories live. Discover now