THIRTY FOUR

63 7 0
                                    

Chanyeol terduduk di atas tempat tidurnya, jam menunjukan pukul 1 siang dan ia belum tidur dan makan sama sekali, di dalam pikirannya ia hanya menunggu pertanyaannya yang akan di jawab, apakah ia benar Hana? Atau hanya mirip? Jika memang ia, maka dengan siapa Hana menikah? Mengapa ia tak pernah mengatakan apa - apa pada Chanyeol, mengapa ? Mengapa? Dan terus mengapa...

Chanyeol melangkahkan kakinya untuk bersiap - siap dan langsung menuju lantai M untuk kolam berenang, ia terus mencari di mana si kecil itu berada, memutari kolam berenang, mencoba menelusuri jalan setapak, tapi ia tidak menemukan sama sekali di mana si kecil itu berada, kakinya tertumpu di titik di mana ia bertemu kemarin, ia menutup matanya kencang, kepalanya sedikit berputar, ia belum sarapan, jangankan untuk sesuap nasi, kopi yang ada di mejanya pagi itu sudah dingin sekali.

"Ah, sial!" Chanyeol menyerah

"OH! PAMAN IRONMAN!" Suara Jackson bergema,

Chanyeol mengeratkan pandangannya, terlihat bocah itu masih mengenakan pakaian sekolahnya

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Chanyeol mengeratkan pandangannya, terlihat bocah itu masih mengenakan pakaian sekolahnya.

"Oh!" Chanyeol terkejut,

"Paman benar - benar datang," Jackson terduduk di sebelah Chanyeol dengan nyaman.

"Oh, paman kemarin lupa menanyakan siapa namamu?"

"Namaku? Jackson Park"

"Jackson? Namaku Park Chanyeol"

"WOW, nama kita sama,"

"Benar, nama kita sama, apa kau sudah makan?"

"Belum, tapi aku harus menghabiskan bekal yang omma buat"

Jackson membuka tas punggung nya dan mengambil tempat makannya yang sepertinya masih penuh, ia membuka tempat makannya dan memberikan sebuah sandwich telur pada Chanyeol.

"Oh, terimakasih," Chanyeol menerima makanan dari jackson.

Chanyeol langsung memasukan makanan itu ke mulutnya, ia tiba - tiba menutup matanya, rasa ini, rasa yang selalu ia ingat, sering kali, di pagi hari, Chanyeol mendapat sarapan sandwich telur ini di atas meja dan rasanya, sama persis dengan yang ia makan sekarang, sial! percaya atau tidak, Chanyeol berusaha membuang perasaan ingin tahunya, ia tak ingin menanyakan hal yang membuatnya menjadi seorang pengecut, ia tau, ia tidak siap jika saat ini, menit ini juga Hana muncul di hadapannya.

jam menunjukan pukul 3 sore, terlihat hari masih terang menyala, Chanyeol juga Jackson masih asik membaca buku pelajaran Jackson dan mengajarinya dengan seirus.

"oh, kau sama pintarnya dengan Paman Sehun,"

"Se-se-Sehun?"

[COMPLITED] AHJUSSHI AND MEWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu