THIRTY EIGHT

53 7 0
                                    

Jackson juga Chanyeol sibuk menyiapkan makanan untuk Hana, mereka memilih untuk memesan makanan cepat saji dari toko Pizza terdekat. Jam menunjukan pukul 6:30 seharusnya Hana sudah berada di rumah, namun pintu rumah Chanyeol tak kunjung terbuka,
"Apa eomma-mu terkadang pulang telat?"
"HM? Aku tidak tau, sepertinya tidak pernah," Jackson menjawab
Chanyeol memutuskan untuk menunggu Hana sedikit lebih lama, 30 sampai 60 menit pun berlalu tanpa terasa, membantu Jackson mengerjakan PR, membuat Chanyeol lupa waktu.

DUK DUK DUK

Akhirnya pintu rumah Hana di ketuk dengan keras dari luar, Jackson berdiri dari tempat duduknya, ia tau seseorang di balik pintu rumahnya bukanlah ibunya,

"Tunggu di sini," Chanyeol membawa Jackson masuk ke kamar dan menutup pintunya rapat,

DUK DUK DUK

kembali suara ketukan pintu yang kurang santai itu meyakinkan Chanyeol bahwa orang ini bukalah Hana.
Chanyeol membuka pintu masuknya lebar, terlihat 2 orang laki - laki berbadan tinggi dengan masker menutupi separuh wajah mereka, memberikan sebuah kotak pada Chanyeol, dan setelah itu pergi menghilang, Chanyeol terdiam, ia tau, sepertinya kali ini ia kembali telat untuk menyelamatkan wanitanya lagi.

Chanyeol terduduk di atas meja balkon rumah loteng Hana, ia membuka kotak yang di berikan tadi dan mendapati sebuah handphone, wajahnya bingung, ia menghidupkan handphone itu dan tak berapa lama kemudian terlihat video call dari nomor tak bernama.

Chanyeol menjawab, dan seketika pandangannya berubah, terlihat Hana yang kaki dan tangannya di ikat dan mulutnya di perban,
"Selamat malam Park Chanyeol-sshi," terdengar suara yang tidak asing lagi di telingannya, suara yang selama ini tak ingin ia dengar lagi.
wajah itu muncul di layar handphone yang bermerk KIM CORP.
"Aku sebenarnya tak ingin menggangu hidupmu lagi, tapi kali ini, seorang menawarkanku sesutu yang sangat menarik," Laki - laki itu berbicara,
"Orang itu ingin mewujudkan cita - citanya untuk menjadi pemimpin dari negara ini, ambisi yang kuat bukan" Kai terlihat membuka pisau lipatnya dan memotong sedikit rambut Hana,
"Jangan menangis cantik, pangeran berkudamu akan datang sebentar lagi," Kai memegang wajah Hana yang sudah basah kuyup dengan airmata,
"KAU!, apa yang kau inginkan dariku?"
"Aku? aku ingin kau bertemu dan bermain dengan teman baruku, ia mempunyai beberapa hal yang harus di bicarakan denganmu, sepetinya ia sangat tidak sabar, aku akan memberikan alamatnya padamu, dan kau punya 72 jam sebelum wanita yang kau cintai ini, tidak bernafas lagi, OK? sampai jumpa teman lama,"
Video itupun terputus, dan sebuah pesan pendek masuk, terlihat alamat yang ia harus tuju berada di Korea, dan sekarang ia berada di US, pantas saja Kai memberikan waktu 3 hari, mengingat perjalan yang harus di tempuh Chanyeol adalah 15 jam.

"Sehun-aa, kerumah Hana sekarang," Chanyeol menelpon Sehun.

Chanyeol kembali terduduk di depan rumah Hana, kepalanya tertunduk,

sial sial dan sialitulah kata yang mampu ia ucapkan sekarang, setiap pertanyaan yang terlihas di otaknya seakan tidak menjawab apapun, seperti orang bodoh ia linglung, ia tak tau harus melakukan apa sekarang, "Hyung," Sehun sampai di rumah Hana de...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

sial
sial
dan
sial
itulah kata yang mampu ia ucapkan sekarang, setiap pertanyaan yang terlihas di otaknya seakan tidak menjawab apapun, seperti orang bodoh ia linglung, ia tak tau harus melakukan apa sekarang,
"Hyung," Sehun sampai di rumah Hana dengan terburu - buru,
"Sehun-a, Hana di culik,"
"MWO? Siapa yang menculiknya?"
"Kai,"
"KAI? untuk apa?"
"Aku tidak tau, tapi aku harus kembali ke korea secepatnya,"
"Hyung, aku akan membantumu dari sini, percayakan semuanya padaku, kembalilah ke Korea, dan katakan pada Kai bahwa ia pantas mati,"
"Sehun-aa, aku,"
"Tidak hyung, tidak kali ini, aku tidak akan tinggal diam,"

Dengan begitu, Chanyeol akhirnya memutuskan untuk pulang ke Korea, membawa Jacskon dengannya, menempuh perjalan selama 15 jam, mencoba mencari alasan yang tepat agar Jackson merasa tenang.

sesampainya di korea, waktu menunjukan pukul 12 siang dan Chanyeol langsung membawa Jackson ke rumahnya,
"OH, APPA!" suara Minha bergema,
"OH! Minha-ya, bagaimana kabarmu?"
"Appa, aku sangat rindu padamu, apa kau tidak bisa menemaniku hari ini?"
"maafkan aku Minha-ya, beri aku sedikit waktu lagi, aku akan menepati janji kita, tapi aku membawakan seseorang untuk bermain bersamamu," Chanyeol menarik tangan Jackson pelan,
"Perkenalkan, ini Oppa-mu, namanya Jackson, mulai sekarang kau harus menyayangi Jackson seperti kau menyayangi Appa, OK?"
"Minha mengambil tangan Jackson pelan, mata itu membuat Minha yakin bahwa Jackson adalah anak dari ayahnya, pandang Jackson sangat mirip dengan ayahnya.

"Baekhyun-aa, aku tidak bisa lama - lama aku akan mempercayakan Jackson juga Minha padamu," Chanyeol berkata pelan dan berjalan meninggalkan kedua bocah kecil yang sedang memandang satu dengan yang lain, ia tau jika sampai di titik di mana mungkin ia tidak akan kembali lagi, ia tau siapa yang bisa menjaga mereka.

Chanyeol melangkahkan kakinya memasuki sebuah gedung tua yang cukup tinggi dan besar, banyak foto - foto Chanyeol yang terpampang jelas di kiri and kanan dinding tua yang rapuh itu, dari foto mereka saat masih kecil sampai di mana Chanyeol menikah dengan Jenny, and bercerai, kemudian Kai menikah dengan Jenny and di karuniai seorang anak perempuan berambut coklat yang sangat manis.

Mata Chanyeol seakan memanas, tak kuasa ia berharap bisa mengulang waktu, agar ia bisa memperbaiki semuanya, di ujung lorong terduduk Hana yang tangan dan mulutnya terikat, keadaanya sangat mengenaskan, Chanyeol tak sanggup untuk berkata - kata, ia hanya terus meneteskan airmatanya saat mata Hana bertemu dengan mata Chanyeol yang memerah, Chanyeol membuka penutup mulut Hana pelan - pelan, terlihat bekas paksaan di pipi kiri dan kanan Hana, wanita malang itu kembali menjadi baksi bisu perbuatan jahanam seorang lelaki.

"Maafkan aku, Hana-ya!" Chanyeol terisak, ia tak bisa menahan semua luapan perasaan yang ada pada dirinya saat ini.

Hana menggelengkan kepalanya, "Jackson?"

"Ia berada di rumahku bersama Baekhyun,"

setelah mendengar perkataan Chanyeol, Hana menutup matanya dan terjatuh kedalam pelukan Chanyeol.

TBC

[COMPLITED] AHJUSSHI AND MEWhere stories live. Discover now