THIRTY SEVEN

61 7 0
                                    

Hari ini setelah Chanyeol mengantar Jackson ke sekolah, ia melaju ke kantor Sehun, melihat pabrik mobil yang semakin besar ini membuat Chanyeol sedikit tercengang,
"ya! sepertinya kau akan lebih kaya dariku sebentar lagi,"
"Apa yang kau bicarakan, aku hanya menerima semua yang ayahku berikan,"
"Cih! kau selalu saja merendah,"

"Selamat pagi," Seorang wanita cantik berjalan ke arah mereka berdua,
"Oh, Perkenalkan ini Jessi, ia adalah sekertaris pribadiku,"
"Salam kenal, aku-"
"Park Chanyeol, pewaris Shinhwa CO. teman dekat President kami, senang bisa bertemu dengan anda,"
Chanyeol tertawa, sepertinya sekertaris Sehun sangat berbakat di bidangnya,
"Jessi-sshi, aku akan keluar untuk makan siang dengan Chanyeol, bisa kau tampung semua telpon yang masuk?"
"Baik, sampai jumpa, President Park"

"Sekertarismu sangat handal."
"Percaya atau tidak, wanita itu menawarkan diri kepada ayahku agar mendapatkan posisi ini,"
"MWO?"
"Cah, ayo kita makan siang di restoran favoritku,"

Sehun juga Chanyeol kini berada di satu mobil, mereka melaju di tengah kota besar yang terlihat selalu sibuk, sampai akhirnya ia berhenti di sebuah restaurant mewah di pinggir jalan, mereka berdua memasuki restaurant dengan santai dan tenang, terl...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun juga Chanyeol kini berada di satu mobil, mereka melaju di tengah kota besar yang terlihat selalu sibuk, sampai akhirnya ia berhenti di sebuah restaurant mewah di pinggir jalan, mereka berdua memasuki restaurant dengan santai dan tenang, terlihat ada boss - boss besar dari timur tengah sedang berkumpul untuk berdiskusi di dalam ruangan - ruangan kaca di dalam restaurant, Sehun juga Chanyeol memasuki 1 ruangan kaca, restauran dengan nuansa putih ini membuat Chanyeol merasa kurang nyaman.
"Sehun-aa, apa kau yakin kau suka makanan di restauran ini?"
"Kau harus menunggu sejenak kawan, aku yakin kau akan menyukainya," Sehun membalas,
Chanyeol tersenyum, ia tau bahwa sepertinya Sehun mempunyai rencana lain,
seorang pelayan masuk, membawakan segelas Wine merah dan memberika sebuah lebaran kertas berwana putih,
Chanyeol dan Sehun sama - sama menerka, kertas putih itu hanya tempat di mana Sehun harus meletakan sejumlah uang,
"Apakah aku tidak mendapatkan briefing sama sekali?"
Sehun tersenyum licik,
"Apa kau lihat orang - orang di kotak yang berada di seberang sana,"
"mereka adalah orang - orang dengan uang terbanyak di berbagai belahan dunia, dan jika kau ingin mereka untuk bermain denganmu, kau harus bisa menyamai tingkat mereka, dan saat ini aku akan memperkuat perusahaanmu, jika kau bisa memenangkan permainan kita hari ini, maka kau bisa menjadi orang yang sangat kuat di Korea, dan kau bisa mengalahkan ayahmu dan juga Kai,"
"Kai?"
"Kai bekerja untuk salah satu dari 4 orang yang duduk di sebelah sana," Sehun menunjuk ke arah depan, ada 4 orang yang duduk di sana dengan jas mewah mereka.
Sehun menulis sejumlah uang yang sangat besar, dengan meletakan kartu nama Chanyeol juga Sehun di atas kertas itu,
"Chanyeol-aa, aku tak ingin melihat kau dan Kai juga ayahmu mejadi musuh, namun jika kau ingin menang di dalam peperangan ini, ini adalah salah satu caranya, aku akan membantumu sampai tahap ini, sisanya, kau harus bisa menjalankannya sendiri di Korea, aku akan membantumu dari sini.

"Sir, we are ready for you,"

Sehun dan Chanyeol berjalan menuju sebuah ruangan lain yang berada di lantai 2, tertutup dari dunia luar, namun begitu mewah di dalamnya, terlihat seorang laki - laki yang cukup tua terduduk di sebuah bangku besar, di belakang meja Poker,

"Ah, Sehun-sshi, sudah lama tidak bertemu," laki - laki itu berdiri dan menyambut Sehun dan mempersilakan Sehun juga Chanyeol untuk duduk di depan mejanya,
Sehun juga Chanyeol duduk di depan laki - laki itu dengan santai,
"Sudah lama tidak bertemu, bagaiman dengan 1 permainan pembuka,"

Permainan-pun di muali, Chanyeol juga Sehun menatap 1 dengan yang lain,
"Jadi, apa yang kau bawa hari ini, Sehun-sshi?"
"Hanya perkenalan, aku membawa temanku, ku rasa kau ingin mengenalnya," Sehun berkata santai,
"Park Chanyeol, pewaris perusahaan Shinhwa Co. Aku mengenal ayahmu, laki - laki hebat, tapi kurasa ia sangat membencimu,"
"Maksutmu?"
"Well, aku hanya merasa apa yang ia lakukan salah,"
"Maksutmu?"
"Well, permainan kita belum selesai,"

permainan berlangsung cepat, dan Chanyeol sepertinya berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan,

"Semoga kau menemukan apa yang kau cari di sini, Tuan Park," kata bapak tua itu sambil meletakan sebuah foto di hadapan Chanyeol.

mereka berdua keluar dari restaurant itu, melaju ke sebuah kafe yang lumayan jauh,

"Sial, aku benar - benar bingun sekarang,"
"Apa kau mengenal wanita itu,"
"Tidak,"

Chanyeol mengangkat telponnya dan berbicara pada seseorang,
"Carikan aku informasi tentang wanita ini,"
"Baiklah,"

"Siapa itu?"
"Detektive yang ku sewa, teman kuliah kita, apa kau ingat Do Kyungsoo?"
"Ah, mana mungkin aku melupakan si unik itu,"
"Well, sekarang ia seorang detektive swasta yang handal,"
"Waw, aku tidak menyangka,"
"Well, terimakasih untuk hari ini,"
"Tidak usah sungkan, Tuan Park," Sehun tertawa

Sehun kembali ke kantornya dan Chanyeol kini berada di mobil lain untuk menjempuh Jackson, melihat senyum Jackson yang keluar dari ruang gurunya membuat Chanyeol yakin akan keputusannya, ia berharap apapun yang terjadi sekarang akan terus berlanjut selamanya, ia ingin melihat anak laki - lakinya tumbuh besar, membawa wanita yang ia inginkan kepada Chanyeol dan meminta Chanyeol untuk menerima wanita itu, dan saat itu tiba, Chanyeol ingin anak laki - lakinya bisa mendapatkan cinta sejatinya, tanpa susah payah, tanpa rintangna bodoh dan tanpa kehilangan apapun, ia ingin kedua orang yang kini berada di pikirannya bisa hidup nyaman.

"Paman," Jackson memanggil,
"Apa paman punya ayah?"
"Tentu saja, Jackson."
"Aku ingin bertemu ayahku, aku ingin bertanya padanya, mengapa ia tidak pernah datang, dan meninggalkan aku dan omma sendirian di sini,"
Chanyeol terdiam,
"Aku tau eomma bekerja sangat keras, setiap kali ia pulang kerja, ia terlihat begitu lelah, tapi eomma selalu menyiapkan makanan dan menyetrika baju sekolahku, aku juga melihat eomma memohon agar aku bisa terus sekolah karena eomma tidak punya uang untuk membayar sekolahku, melihat eomma yang sedih, aku fikir jika saja aku bisa mencari ayahku, mungkin ia akan bisa menolong eomma, agar eomma tidak sendirian lagi."
Setiap perkataan itu, membuat Chanyeol ingin memberi tahu bahwa kini, ayahnya ada di sampingnya, menjadi seorang pengecut yang hanya menatap keluar jendela dan berharap bahwa semuanya akan terualang kembali, agar ia tidak melakukan hal yang salah.
"Jackson-aa, bagaimana jika kita merayakan hari ini sebagai hari terimakasih kepada eomma-mu, kita akan memberi kejutan agar eomma senang,"

TBC

[COMPLITED] AHJUSSHI AND METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang