31 - Most Difficult Decision to Take

69 20 1
                                    

31 – Most Difficult Decision to Take

"Kai, apa yang harus kita lakukan? Dia ... benar-benar melihatmu berubah ..." suara cemas Gavin dalam kepala Kai.

"Apakah kita ... harus membunuhnya?" Adriel terdengar ragu.

Kai memejamkan matanya. Membunuh Eris? Kenapa tidak sekalian saja tadi dia membiarkan Eris dimangsa Selyn.

"Kai," kali ini suara Gavin terdengar mengasihani Kai.

Sial, Kai mengumpat, dan ia tahu teman-temannya mendengarnya.

"Aku belum tahu apa yang akan kulakukan," ungkap Kai jujur. Sebagai calon Alpha bagi kawanan mereka, Kai tahu seharusnya dia membuat keputusan dengan cepat, dan tepat. Membunuh Eris, adalah satu-satunya pilihan paling tepat yang harus mereka ambil. Tapi ...

"Kami tidak akan meragukan keputusanmu," Xander berbicara. Dan Kai bisa mendengar kepercayaan penuh anak itu di sana. Selalu seperti itu.

Benar. Kai tidak boleh membuat keputusan yang salah dan bisa membahayakan kawanannya. Dia harus melindungi kawanannya. Dia harus ... membunuh Eris.

"Kai ... terima kasih."

Suara Eris terdengar begitu jelas di kepala Kai kemudian. Terima kasih. Gadis itu tidak pernah bisa mengucapkan terima kasih pada siapa pun. Tapi tadi ... kenapa dia mengucapkan kata-kata bodoh seperti itu pada Kai? Diantara sekian banyak kesempatan, kenapa dia mengucapkan kata-kata itu di saat Kai menjadi ancaman terbesar bagi hidupnya.

Gadis itu memiliki banyak kesempatan untuk mengucapkan terima kasih. Tapi, dia justru memilih saat ini, saat ia menghadapi Kai yang pernah nyaris membunuhnya, saat salah seorang dari kawanan Kai nyaris membunuhnya, saat Kai harus mengambil keputusan untuk membunuh gadis itu. Kenapa sekarang? Kenapa di saat seperti ini?

Kai memejamkan matanya, dan suara bergetar Eris ketika memanggil namanya memenuhi kepalanya. Lalu wajah gadis itu, ia tampak terguncang, gemetar ... apakah dia takut pada Kai? Dia ... ya, dia memang harus takut pada Kai. Dia harus takut pada predator yang mengancam nyawanya, pada monster yang nyaris membunuhnya. Wajar dia takut. Kai adalah monster dan ....

Kai mengabaikan panggilan teman-temannya dan berlari menjauh dari tempat teman-temannya. Setelah cukup jauh dari teman-temannya, barulah Kai berhenti. Ia berdiri di tepi gunung yang diselimuti hutan itu, menatap kehidupan manusia di bawah sana, lalu melolong marah. Kenapa harus Eris? Kenapa harus gadis itu?

***

Begitu tiba di kamarnya di Palm Regency, Eris bergegas mengambil laptopnya. Dia langsung meminta sopirnya menjemputnya begitu dia tiba di villa tadi. Ada yang perlu ia cari tahu. Eris tak bisa berhenti bergerak gelisah selama menunggu laptopnya menyala. Pikirannya kembali melayang pada Kai.

Setelah laptopnya menyala, Eris tak menunggu lebih lama lagi. Bergegas ia membuka aplikasi google dan mengetikkan kata sandi anjing hutan. Dalam satu kedipan mata, deretan judul artikel muncul di layar laptopnya. Eris membaca berbagai macam informasi dan berita tentang anjing hutan.

Eris menahan napas ketika membaca tentang bentuk anjing hutan yang dikatakan mirip dengan ... serigala? Eris memperbesar gambar anjing hutan yang ada di artikel itu dan ia menyadari bahwa anjing besar di hutan tadi lebih besar dari pada gambar anjing hutan itu. Jauh lebih besar. Tinggi anjing tadi bahkan melebihi pinggang Eris.

Lalu Eris teringat gigi anjing besar berbulu coklat muda tadi. Apakah anjing-anjing tadi hanya anjing hutan atau ...

Tatapan Eris terhenti pada gambar serigala, dan di sebelahnya ada gambar anjing hutan. Di bawahnya tertulis perbedaan antara anjing hutan dan serigala. Eris membacanya dengan cepat. Perbedaan yang begitu besar. Tubuh serigala lebih besar, tingginya mencapai satu meter lebih, dan panjangnya bisa mencapai dua meter.

Wolf and The Beauty (End)Where stories live. Discover now