46 - Surprise Party

68 19 1
                                    

46 – Surprise Party

Selyn duduk di tempat tidurnya, berbaring meringkuk, memikirkan berbagai cara untuk menghubungi Eris. Ia sudah menangis sepanjang sore tadi, tapi ia tahu menangis tidak akan menyelesaikan masalah. Lagipula, Eris juga pasti tidak suka jika Selyn menjadi begini lemah. Selama ini, Eris selalu berkata bahwa Selyn harus menjadi gadis yang kuat, agar dia bisa melindungi dirinya sendiri, dan juga keluarganya. Selyn harus mencari cara untuk menemui Eris dan meminta bantuannya.

Tapi bagaimana? Selyn yakin di luar sana pasti setidaknya ada yang berjaga dan memastikan dia ada di sini. Ia tahu Kai. Tapi Selyn juga tidak membawa ponsel ketika ia dibawa kemari tadi. Ia harus menghubungi Eris, meminta bantuan Eris untuk meyakinkan Kai. Ya. Hanya Eris yang bisa melakukannya. Semua yang perlu Kai lakukan adalah keyakinan untuk memastikan Eris berada di tengah-tengah mereka.

Jika Eris mengatakan bahwa dia ingin bersama Kai, bersama keluarga mereka, tentu Kai akan berpikir ulang. Kai tentu tidak akan bisa menolak lagi jika Eris yang memutuskan tentang itu. Dulu ketika Eris mendekati Selyn, dia juga berhasil meluluhkan Kai. Sekarang, mungkin dia juga akan berhasil.

Atau juga tidak. Selyn menyadari kemungkinan itu dengan muram. Bagaimana pun, Selyn menyadari bahwa dia adalah werewolf. Dia tahu siapa dirinya, tapi dia masih berharap begitu banyak.

Hanya saja ... jika teringat Eris, hati Selyn selalu terasa lebih hangat. Setiap kali dia berubah liar, lalu teringat Eris, ia perlahan bisa menguasai dirinya, berharap bisa segera pulang dan bertemu Eris. Eris, adalah kekuatannya untuk tetap menjaga akal sehatnya, rumah yang ingin ditujunya.

Jika Kai membiarkan Eris pergi seperti ini, bisa-bisa Selyn ...

Suara pintu depan yang dibuka membuat seluruh indra Selyn waspada. Gadis itu duduk dan menajamkan telinga. Seluruh ruangan di rumah ini masih gelap karena Selyn sama sekali tak berniat menyalakan lampunya. Ia tidak perlu juga. Ia hanya perlu berpikir dalam kesendiriannya.

Lalu, siapa itu? Selyn bisa mencium bau tubuh Adriel, Xander, Nyle, Gavin, Kai, dan ... Eris? Selyn tidak mungkin salah mengenali aroma tubuh Eris. Ia sudah cukup lama bersama Eris dan dia sudah sangat hafal aroma tubuh ini. Sebaik Kai, bahkan. Wangi yang lembut, polos. Ini Eris.

Selyn melompat dari tempat tidurnya. Ketika ia keluar dari kamarnya, lampu ruang tamu menyala, dan Selyn terbelalak tak percaya melihat apa yang ada di depan matanya.

Eris berdiri tak jauh dari pintu, di tangannya ada sebuah kue ulang tahun berlapis coklat dan krim seputih salju, dengan lilin angka enam belas di sana. Eris tersenyum lebar ke arah Selyn, seraya menghampiri Selyn. Begitu Eris sudah berdiri di depannya, Selyn bisa melihat tulisan di atas kue ulang tahun itu.

Surprise, Selyna?

Tulisan itu ditulis dengan krim putih di atas lapisan coklat. Selyn mengenali tulisan itu. Tulisan tangan Eris. Dada Selyn sesak oleh emosi, matanyapun buram oleh air mata. Ketika ia mendongak, dilihatnya senyum lembut Eris.

"Maaf, karena harus membuatmu sedih untuk ini. Kau bahkan sampai menangis seperti itu," ucap Eris menyesal. "Tapi setelah ini, aku tidak ingin melihatmu bersedih lagi. Aku tidak akan melakukannya lagi."

Air mata Selyn jatuh tanpa sanggup ditahannya lagi. Tepat sedetik sebelum Selyn menghambur memeluk Eris, seseorang, entah siapa, menyelamatkan kue itu dari tangan Eris. Selyn mendengar kesiap kaget Eris, sebelum kemudian ia merasakan tangan Eris mengusap lembut punggungnya.

"Aku benar-benar tak berencana membuatmu menangis seperti ini di hari ulang tahunmu," ucap Eris muram. "Kupikir kau pasti akan senang dengan kejutan ini. Aku bahkan berusaha keras untuk menyiapkannya dan meyakinkan Kai untuk ini. Kau tahu kan, betapa keras kepalanya dia?"

Wolf and The Beauty (End)Where stories live. Discover now