Bab 12 - Wilayah Baru

12K 1.9K 55
                                    

NORA menunggu Trevor yang sedang berbincang dengan bagian administrasi. Ia masih tidak percaya bahwa Trevor akan muncul di kampusnya. Terlebih mereka satu fakultas. Entah kebetulan macam apa yang sedang menimpanya, Nora merasa hidupnya tiba-tiba berubah drastis.

"Aku akan mengantarmu pulang." Trevor membuka suara ketika ia sudah selesai dengan urusannya.

"Tapi aku ada dua kelas lagi."

"Aku akan menunggu."

Nora seketika menyipitkan matanya. Lelaki yang ditatap masih bertahan dengan wajah tenang. "Ini akan lama," ucap Nora yang terdengar seperti berusaha mengusir Trevor.

"Aku akan tetap menunggu," kata Trevor lagi. "Di kafetaria," lanjutnya. Lelaki itu kemudian berbalik lebih dulu, berjalan meninggalkan Nora.

Nora mengernyit. Ia merasa Trevor berusaha berterima kasih padanya karena telah mengantar ke bagian administrasi. Atau lelaki itu memang peduli dan khawatir melihat keadaan kaki Nora? Ah, untuk kemungkinan kedua, Nora rasa ia terlalu percaya diri. Akhirnya ia memutuskan berjalan kembali ke kelas sebelum dosen datang.

***

Kelas berlangsung seperti biasa. Untungnya Nora bisa fokus dan membuang segala masalah—tetangga baru—di lingkungan rumahnya. Ketika kelas terakhir hari ini selesai, ia segera pergi ke kafetaria. Paige di sampingnya, sedang bercerita dengan heboh tentang betapa tampannya Trevor. Sepertinya gadis itu sudah tergila-gila pada Trevor.

"Kau tidak salah, Paige?" Nora bertanya dengan wajah jengah. "Kau menyukai Trevor? Lelaki datar sepertinya?"

Paige mengangguk dengan polos. "Kenapa? Justru itu yang menarik darinya. Trevor bahkan lebih tampan dari Lucas. Akui saja." Ia menyenggol lengan Nora dengan tatapan menggoda.

Nora memutar mata malas. Ia tak ingin terjebak dalam pembicaraan itu. Sampai di pintu kafetaria, Paige pergi setelah sebelumnya menatap Trevor dari kejauhan. Gadis itu bahkan melambai kecil padahal Trevor sedang memunggungi mereka.

Nora menggelengkan kepalanya. "Dasar gila," ucapnya ketika Paige sudah berlalu pergi. Ia kemudian melangkah menuju meja yang sedang ditempati Trevor. Nora menyadari tatapan gadis-gadis yang berada di sana. Mereka mencuri pandang ke arah Trevor dan lelaki itu masih tak peduli.

Jarak Nora dengan meja Trevor masih cukup jauh, tapi lelaki itu tiba-tiba menoleh ke arah Nora seolah menyadari keberadaannya. Nora langsung tersenyum canggung. Sebelum Trevor bangkit berdiri, seorang gadis tiba-tiba berdiri di samping mejanya, menghalangi jalan Trevor.

"Ekhem. Kenalkan aku Katie." Gadis itu mengulurkan tangannya. Trevor sempat melihat wajah gadis itu dan tangannya bergantian. Namun ia tak membalasnya dan memilih berjalan pergi menghampiri Nora.

Nora langsung melongo. Ia seketika terkekeh canggung saat Katie menatap ke arahnya dengan tatapan tajam. Oh ayolah, Katie itu Ratunya fakultas mereka. Dia yang paling cantik dan diakui oleh para lelaki. Nora tahu Trevor itu cowok dingin berwajah datar yang tidak peduli dengan sekitarnya. Tapi sekarang Katie menandainya sebagai seorang musuh.

"Ayo pulang." Trevor sudah berdiri di sampingnya, membuat Nora mengalihkan pandangan.

Nora rasa percuma mengatakan apa yang ada di pikirannya sekarang. Ia menghela napas lelah. "Ayo."

Trevor membawa mobil. Dan perjalanan terasa begitu hening. Tak ada yang memulai pembicaraan, padahal Nora termasuk tipe orang yang tidak tahan dengan keheningan. Tapi ia sendiri bingung harus memulai obrolan dari mana.

Akhirnya perjalanan sampai rumah pun dilalui tanpa topik apapun. Nora dan Trevor keluar dari mobil yang terparkir di depan rumah gadis itu.

"Terima kasih," ucap Nora sebelum keadaan lebih canggung lagi. Trevor mengangguk dan masih berdiri di depannya, sepertinya ingin memastikan ia sampai di rumah dengan selamat.

Saat Nora berusaha menghentikan suasana tak enak itu dengan berbalik pergi, seorang pria tiba-tiba menghampiri mereka dari arah rumah Trevor. Nora jadi mengurungkan niatnya dan mengenali pria itu ada saat mereka barbekyu, namanya Marc.

"Trevor, yang lain sudah menunggu." Marc mengisyaratkan untuk ke hutan dengan gerakan kepalanya. Trevor yang mengerti mengangguk paham, sedangkan Marc kembali berlari, meninggalkan lebih dulu.

"Masuklah," ucap Trevor pada Nora sebelum kembali ke dalam mobilnya dan memarkirkan benda hitam itu di halaman keluarga Rickman.

Nora mengamati tingkah Trevor yang kini menyusul Marc. Yang ia herankan, kenapa mereka senang sekali bermain di hutan, setidaknya itu yang ia tebak dari perkataan Marc. Dan untuk memastikannya, Nora bergegas masuk ke rumahnya. Berlari dengan tergesa menuju lantai dua, mengabaikan kakinya yang terluka. Membanting pintu kamar Dylan dan menatap halaman belakang dari jendela di sana.

Benar seperti dugaan Nora. Ia melihat Trevor berlari dan di jalan masuk hutan ada Marc yang nampak menunggunya. Lalu dua pemuda itu masuk, menjelajah hutan. Entah apa yang mereka lakukan di dalam sana.

Apa Nora belum pernah mengatakan kalau ia termasuk orang yang penasaran? Dia sangat tertarik dan memperhatikan gelagat setiap orang di sekitarnya, termasuk Trevor dan tetangga barunya yang lain. Nora ingin mencari tahu, tapi untuk sekarang ia hanya bisa menduga-duga.

***

Trevor sampai di tengah hutan. Di sana sudah berkumpul semua anggota pack termasuk Jared, Alpha sebelumnya. Trevor menunduk sebentar pada Theo yang berdiri di depan, menatap semua anggota pack.

"Karena semua sudah berkumpul, saya ingin mengumumkan sesuatu. Ini menyangkut pack Fallon yang kembali menyerang manusia." Theo menatap perubahan ekspresi orang-orang di depannya. Terutama Trevor. "Mereka kembali melakukan hal keji itu. Kali ini di Oregon. Mereka juga membantai pack kecil yang ada di sana."

Trevor membeku. Dari penjelasan Theo, ia tahu target sebenarnya yang diincar pack Fallon. Yaitu mereka, pack Moroney. Kejadian sebelas tahun yang lalu mungkin yang menjadi penyebabnya, atau ada faktor lain yang mendukung tindakan pack Fallon?

"Karena itu," Theo kembali bersuara, "malam ini, kita harus segera mengumumkan markas pack Moroney yang baru! Berpencar ke daerah perbatasan kota dan klaim kota Lacey sebagai wilayah kekuasaan kita!"

Semua orang langsung bersorak. Bersemangat dengan emosi menggebu-gebu. Kali ini mereka tidak boleh melarikan diri lagi. Tidak boleh ada yang mengambil rumah mereka lagi. Inilah kota Lacey. Tempat baru yang harus mereka pertahankan dan lindungi.

***

Nora mengunyah keripiknya dengan malas. Ia beberapa kali mengganti channel televisi. Tidak ada acara yang seru menurutnya, hingga tak sengaja ia melihat sebuah berita.

"Serangan hewan buas yang sama di California, kini ditemukan di Oregon. Masyarakat semakin resah karena pemerintah belum juga memberikan penjelasan tentang kasus terse-"

Nora segera menekan tombol off. Ia langsung bergidik ngeri, apalagi ketika mengetahui hewan buas itu kini berada di Oregon. Jika sampai ke Nevada, maka kemungkinan Washington adalah incaran selanjutnya. Namun setelah menyadari pemikiran itu, ia menemukan sesuatu yang ganjil. Jika memang yang menyerang adalah hewan buas, bukankah hewan-hewan itu seharusnya masih berada di wilayah yang sama. Setidaknya mungkin mereka bersembunyi di hutan-hutan. Tapi kenapa semakin hari, hewan buas itu seolah berkelana, dari satu target ke target lainnya. Apakah mereka benar hanya sekadar hewan buas, atau hewan yang benar-benar 'buas', dalam artian berbahaya, tidak seperti hewan buas lainnya.

Dan malam itu, terdengar lolongan di setiap perbatasan yang memisahkan kota Lacey dengan kota lainnya. Lolongan itu sampai ke telinga para Pengubah Wujud yang ada di sana, termasuk serigala jenis Delfour, baik yang berkelompok maupun mereka yang disebut Omega.

Bersambung

Halo, sudah lama tidak update cerita ini. Maafkan saya yang akhir-akhir ini sibuk ngurusin segala macem sampai lupa buat nulis COMP. Untungnya ada pembaca yang ngingetin, jadi saya berusaha bangun lagi semangat dan feel di cerita ini 😄

Semoga masih ada yang nunggu dan mau menyempatkan baca 😂 aduh kok ngomongnya jadi pake saya gini ya wkwk, kebiasaan di grup duh.

Jangan lupa vote comment ya :) maafkan kalau ceritanya makin absurd :V

Salam fiksi, Saelsa White

City of Moroney PackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang