Bab 30 Part 2 - Lucas

7.5K 1.4K 34
                                    

HARI itu setelah kelas usai, Nora pergi ke perpustakaan sambil menunggu Trevor untuk pulang bersama. Ia meraih satu buku di rak atas dan hendak berbalik menuju kursinya. Namun bahunya tak sengaja menabrak bahu Lucas yang sedang melewati lorong rak itu.

Awalnya ia tak menyangka akan bertemu lelaki itu. Apalagi kini Lucas meminta maaf dan menyapanya.

"Kau Nora kan? Temannya Jeany?" tanya Lucas sambil mengulurkan tangannya.

Nora menjabat tangan lelaki itu dengan senyum canggung. Ia tak tahu harus bereaksi seperti apa. Sejak dulu Nora tak pernah memimpikan bisa berbicara seperti ini dengan Lucas.

"Ya. Aku tahu kau. Tentu saja, semua gadis di sini tahu siapa kau." Nora berusaha membalas sesantai mungkin. Itu berhasil. Buktinya sekarang Lucas tertawa.

"Aku tidak seterkenal itu," ucap Lucas diikuti kekehan pelan. "Tapi, kudengar kau tinggal di Lacey."

Nora mengangguk. Ia sedikit mengernyit mendapati Lucas berdeham pelan. "Ada apa?"

"Kau pasti dengar berita pembunuhan di Peryus. Bukankah itu dekat dengan rumahmu?" Raut wajah Lucas berubah serius.

Nora sekarang mengerti. Namun ia tak mungkin mengatakan yang sebenarnya tentang dunia Pengubah Wujud. "Aku tahu. Itu sudah masuk berita."

"Berhati-hatilah. Jangan melewati hutan untuk sementara ini." Lucas tersenyum menenangkan.

"Terima kasih." Nora balas tersenyum. Setelah itu, Lucas pergi dengan alasan ada kelas terakhir yang harus ia ikuti. Tak berselang lama, Trevor datang dan mereka berjalan menuju parkiran.

Sejujurnya, pembicaraan dengan Lucas tadi masih terasa aneh untuk Nora. Pasalnya semua itu terjadi begitu saja. Apalagi mereka berbicara dengan santai, tidak seperti yang ia bayangkan dulu. Dan Nora pikir Lucas tak akan pernah meliriknya. Mungkin mengenalnya pun tidak. Terlebih lagi, lelaki itu memilih pembunuhan di hutan Peryus sebagai obrolan pertama mereka.

"Kau tadi berbicara dengan Lucas?" Mendadak Trevor bertanya. Pemuda itu sedang menyetir, membuat Nora menoleh dengan terkejut.

"Dari mana kau tahu? Terlebih namanya."

Trevor melirik gadis di sampingnya sekilas. "Apa yang kalian bicarakan sampai ia mengikuti kita?"

"Mengikuti kita?!" Mata Nora semakin membulat. Namun Trevor tak menjawab. Pemuda itu justru menatap ke arah spion dalam mobil. Trevor menginjak rem dan bergerak ke luar mobil. Nora yang melihat itu seketika panik. Ia menyusul dengan terburu.

Benar saja. Di belakang mobilnya, sebuah mobil lain berwarna hitam terparkir, terpaksa berhenti karena ulah Trevor. Sang pengemudi yang tak lain adalah Lucas, ikut keluar, mendapati ekspresi terkejut dari Nora.

"Kenapa kau mengikuti kami?!" Trevor membuka suara. Tangannya mengepal dengan langkah mendekati Lucas. Jarak mereka kini tersisa dua langkah.

Nora teringat sesuatu. "Bukankah tadi kau bilang ada kelas terakhir yang harus diikuti?" tanyanya menyadari bahwa Lucas telah berbohong dan sengaja membuat alasan itu lalu mengikutinya.

"Kau juga mengawasiku akhir-akhir ini." Trevor kembali bersuara. Pernyataannya membuat Nora syok.

Lucas tak terlihat gugup sedikit pun. Atau bereaksi seperti tersangka yang tertangkap basah. Lelaki itu justru tersenyum miring. "Aku tahu siapa kau," jedanya membuat Trevor penasaran, "karena aku juga sama sepertimu," lanjut Lucas tak terlihat senang. "Dan aku tak menyangka Nora ternyata dekat denganmu."

Trevor yang awalnya dilanda rasa bingung, mendadak tersenyum miring. Rahangnya seketika mengatup keras. "Dia mateku!" ucapnya penuh penekanan.

Kedua alis Lucas terangkat. Nampaknya ia baru mengetahui hal itu. "Kalau begitu maaf tidak memperkenalkan diriku dengan benar." Tiba-tiba saja Lucas mengulurkan tangannya. "Aku Lucas. Kappa dari pack Hedderwick."

Ekspresi serius Trevor mulai mengendur. Tanda bahwa ia mengenal pack yang Lucas sebutkan. Hedderwick termasuk ke dalam salah satu dari deretan pack besar di Delfour. Kota yang mereka kuasai pun berada tepat di sebelah Lacey, yaitu Olympia. Hal tersebut sontak membuat Trevor menjabat tangan Lucas. "Aku Trevor Gray. Epsilon di pack Moroney."

"Jadi kau awalnya Lone Wolf, hah? Atau bisa dibilang ... calon Alpha di kelompok serigala terkuat, pack Gray."

Lucas tersenyum jahil. Hal itu justru membuat Trevor memberikan tatapan tajam. "Jangan membuatku berpikir untuk mematahkan lehermu!" ancamnya dengan suara rendah. Lucas hanya bisa tertawa ngeri.

Di sisi lain, Nora menatap dua orang di depannya bergantian. Ia tidak sebodoh itu untuk menyadari kalau Lucas salah satu dari Pengubah Wujud. Lelaki paling terkenal di kampus dan digilai semua wanita itu adalah setengah serigala? Rasanya mustahil.

"Lalu, kenapa kau mengikuti kami?" Trevor menyeret kembali mereka pada topik awal. Ia sejak dulu memang sudah menduga bahwa Lucas adalah salah satu dari Pengubah Wujud. Dan lelaki itu pun sepertinya juga menyadari hal yang sama. Namun melihat Lucas kini mengikutinya, membuat pikiran Trevor beralih pada kemungkinan bahwa Lucas menyukai Nora.

"Maaf aku mengikuti kalian diam-diam."

"Terang-terangan mungkin maksudmu," koreksi Trevor yang segera diangguki Nora.

Lucas terkekeh. "Ya, maksudnya itu. Sebenarnya ini berhubungan dengan pembunuhan di Peryus. Saat tahu Nora ternyata dekat denganmu bahkan pulang bersama, aku berpikir kau akan melakukan sesuatu yang buruk. Jadi aku mengikuti kalian untuk memastikan dugaanku."

Trevor mengernyit tak suka. "Jadi kau berpikir aku yang melakukan pembunuhan itu?"

"Bukan. Aku tahu itu ulah Fallon. Beberapa menit yang lalu aku tak tahu kau berasal dari pack mana. Dan mungkin banyak anggota Fallon yang berkeliaran di sini," ucap Lucas. "Tapi ternyata kau mate Nora. Maaf atas kecurigaanku."

"Lalu pertanyaanmu saat di perpustakaan," Nora ikut berbicara, "apa itu juga punya tujuan tertentu?"

Trevor menoleh ke arah Nora. Sejujurnya ia tak pernah melihat Lucas berbicara dengan gadis itu tadi di perpustakaan. Semua hanya tebakannya ketika melihat Lucas diam-diam mengikuti mereka.

"Kami, bahkan semua pack di Delfour tahu seperti apa Fallon. Aku dan packku hanya sedang waspada dan menyusun strategi. Kita tak akan diam dan membiarkan Fallon menguasai kota-kota."

Trevor merasakan firasat buruk dari ucapan Lucas. Ia mengernyit serius. "Apa yang sedang kalian rencanakan?"

Namun Lucas hanya tersenyum. "Kau bisa lihat nanti." Lalu ia berbalik menuju mobilnya, meninggalkan Trevor dan Nora yang masih memandangnya hingga menghilang di tikungan jalan.

"Aku merasa sesuatu yang buruk akan terjadi," ucap Nora mendongak menatap Trevor. Pemuda itu juga merasakan hal yang sama. Namun mereka hanya bisa bungkam, lalu kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan pulang.

—Bersambung—

Maaf kemarin ga update sesuai janji karena author ketiduran #timpuk 😖 semoga kalian enjoy dan maklumi kegajean cerita ini :3

Salam fiksi, Saelsa White

City of Moroney PackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang