Bab 25 - Pengubah Wujud

9.1K 1.7K 156
                                    

NORA menahan napas. Terpaku pada hewan yang berukuran jauh lebih besar dari serigala pada umumnya. Ketika melolong, suaranya terdengar tak asing. Keterkejutannya hilang saat pertarungan kembali terjadi. Serigala abu-abu itu berusaha mengigit, mencabik, atau meremukkan ketiga pembunuh di depannya. Ketika ada celah, para pembunuh itu akan menggoreskan pisau hingga darahnya merembas keluar, mengotori bulu-bulu lebat serigala itu.

Saat salah satu dari mereka mulai menghampiri Nora, serigala tersebut dengan cepat berlari, menggeram marah dan berdiri di depan Nora, menyembunyikan gadis itu di belakang tubuhnya yang besar.

"Bukankah target kalian adalah aku?"
Nora terkesiap. Tak menyangka bahwa serigala di depannya berbicara seperti manusia. Hanya saja terdengar lebih berat.

"Bukankah kalian ingin membunuhku?" tanya Trevor lagi, tak melepaskan pandangan sedikit pun dari tiga pembunuh itu. Sekarang ia melihat mereka menyeringai, salah satunya bahkan tertawa. "Lakukan!" ucap Trevor tegas. "Lakukan sekarang juga!"

"Jangan menyesali keputusanmu," balas Sage sambil mengusap pisaunya dengan darah Trevor yang melumuri benda itu.

"Lakukan jika kalian bisa!" Trevor menggeram, lalu menyerang Levi. Namun lelaki berpakaian hitam itu dengan cepat menghindar. Trevor berlari menjauh, mengejar Levi yang meloncat dari satu pohon ke pohon lain setelah memanjatnya.

Sekarang tiga pembunuh itu memfokuskan tujuan mereka pada Trevor. Membiarkan Nora sendiri di belakang, terdiam membeku dengan pikiran kacau.

Tubuh gadis itu masih bergetar. Wajahnya pucat, tak percaya dengan yang terjadi beberapa detik lalu. Mata Nora kembali menatap jauh ke arah sosok serigala yang mulai hilang dari pandangannya. Dengan cepat ia berlari menyusul mereka.

Nora ingin kabur, ingin sekali. Semua kejadian itu membuatnya tak bisa berpikir jernih. Membuat tubuhnya tak bisa bergerak bebas. Rasanya kekakuan masih membelenggu setiap otot kakinya. Namun Nora harus memastikan sendiri bahwa serigala itu bukan Trevor. Ia berharap dirinya segera terbangun dari mimpi aneh ini.

Nora mengernyit, tak mendapati serigala abu-abu di sekitar hutan itu. Namun kakinya masih berlari. Matanya melirik ke segala arah. Dan tanpa terduga, dirinya mendengar suara pertarungan yang keberadaannya entah di mana. Suara itu sangat jelas, bahkan Nora bisa mendengar geraman sang serigala. Namun pandangannya tak menemukan celah sedikit pun tentang keberadaan mereka.

Dengan kalang kabut, Nora melangkah. Mencari ke arah mana pun secara acak. Ketika akhirnya ia berhasil menemukan mereka, Nora melihat serigala itu penuh dengan luka. Dia sedang melolong. Suaranya menggema memenuhi pikiran Nora.

Tak berselang lama, dua orang datang. Mendadak membuat Nora mematung. Ia kenal mereka. Orang yang satu rumah dengan Trevor. Neil dan Vera.

Keduanya sempat terkejut mendapati Nora juga ada di sana. Namun mereka segera mengalihkan perhatian pada tiga pembunuh itu. Mengejarnya hingga menghilang di antara pohon-pohon.

Nora mematung, tak bisa berkata-kata. Kini hanya tinggal dirinya dan serigala itu. Ketika akhirnya serigala tersebut berbalik, ia melihat mata berwarna amber, persis seperti malam itu. Malam di mana ia mendengar lolongan serigala di hutan Gremler dan mengejar Rodel yang tiba-tiba melarikan diri.

Rasanya Nora tak bisa bernapas. Apalagi kini sepenuhnya ia berhadapan dengan serigala itu. Namun matanya lagi-lagi penasaran. Ingin terus memastikan apakah yang di depannya adalah Trevor.

Serigala tersebut juga tidak bergerak atau bersuara. Akhirnya Nora memutuskan melangkah lebih dulu. Dengan perlahan, ia mendekat. Ada rasa takut dan ragu. Namun pandangannya terfokus pada mata sang serigala yang berwarna kuning keemasan. Ketika jaraknya tersisa dua langkah, napas serigala itu menerpa kulit wajah Nora. Tatapan mereka bertemu cukup lama.

City of Moroney PackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang