Bab 46 - Terungkap

4.3K 757 106
                                    

Kalau yang lupa alur sebelumnya, silakan dibaca ulang hehe 🙏

———

NORA mengintip lagi ke arah rumah Rickmand dari jendela ruang tamu. Sejak pagi tadi, rumah mereka begitu sepi. Begitu pun dengan dua rumah di depan mereka yang Nora tahu masih diisi oleh anggota Moroney. Hingga sampai sore ini, pack Moroney tak menunjukkan batang hidungnya. Tak ada Vera dan Neil yang berangkat kuliah, atau Theo dan beberapa anggota lainnya yang pergi bekerja. Bahkan Hattie yang biasa menyiram tanaman di halaman depan pun nampak tak terlihat.

Trevor tak mengatakan apapun soal perginya mereka, yang entah ke mana. Dylan bahkan sudah kesal melihat Nora yang terus mengintip ke luar jendela. Hingga tak berselang lama, terdengar derum beberapa mobil terparkir di depan pagar rumah Rickman. Nora segera menengok dan melihat Vera baru saja ke luar dari salah satu mobil, sontak menarik senyum di bibir Nora.

Mereka kembali. Namun ada yang aneh. Wajah mereka, terlihat diselimuti kesedihan, kegelisahan, dan amarah. Nora bahkan terkejut saat melihat mereka membopong Todd yang terluka parah, dan beberapa anggota lain memiliki luka yang sama, entah di kaki, tangan, atau bahu mereka. Ia juga melihat Trevor keluar dari mobil dengan wajah kusut.

Nora sontak berlari keluar, mengabaikan teriakan Dylan yang memanggil dirinya.

"Anak itu kenapa sih?" Dylan beranjak dari sofa dan menghampiri jendela, bermaksud melihat apa yang sejak tadi dipandang Nora, namun Jagger tiba-tiba menutup kepalanya dengan sebuah jaket lalu menariknya ke belakang.

"Tidak perlu mengurusi Nora. Lebih baik kau cuci jaket itu, aku tak sengaja menjatuhkannya ke halaman."

Dylan segera menyingkirkan jaketnya. "Apa? Kau menjatuhkannya?" Ia melotot melihat jaket kesayangannya. Susah payah Dylan mendapatkan jaket milik William, alumni ketua basket sekaligus Ace yang terkenal pada masanya.

Dylan menatap lagi Jagger yang hanya memasang wajah datar, tak terlihat bersalah sedikit pun. "Kau, jangan pernah menyentuh barang-barangku lagi!" Ia lalu melangkah menuju kamarnya dengan kaki yang dihentak-hentakkan.

"Vera, apa yang terjadi?!" Nora menahan Vera yang hendak melangkah. Gadis berambut hitam itu menoleh.

"Kami pergi membantu pack Goodwin yang menjadi target Fallon. Kami berusaha menyelamatkan mereka, namun gagal." Wajah Vera berubah sedih.

"Apa Trevor terluka?"

Vera nampak kebingungan. "Tidak. Dia baik-baik saja, hanya ... sepertinya kau harus menemui dia. Kegagalan kami ini lebih menyakiti dirinya, dibandingkan yang lain."

Nora mengangguk dan segera melangkah ke dalam rumah. Melewati ruang tamu yang dipenuhi dengan anggota yanh berjalan silih berganti, berlalu-lalang mengobati rekannya yang lain atau pun mengobati dirinya sendiri. Joanna terlihat begitu sibuk, ditengah jeritan dan suara-suara di sekelilingnya.

Nora hanya bisa meringis, mengernyit ngeri mendapati darah mengucur dari luka-luka mereka. Namun ia tak menghentikan langkah dan menaiki tangga menuju kamar Trevor. Dilihatnya pintu kamar itu terbuka, membawa Nora masuk dengan sapaan permisi sebelum melihat lelaki yang dicarinya sedang duduk di teras balkon. Siluetnya terlihat dari pintu balkon yang terbuka lebar. Kursi yang diduduki Trevor seperti menopang tubuh lelaki itu yang kini terlihat rapuh.

"Trevor," panggil Nora dengan lembut, sambil mendekati lelaki itu.

"Nora?" Trevor tak sadar akan kedatangan Nora. Lelaki itu menoleh dengan lemah.

"Apa yang terjadi?" Nora duduk di kursi samping kursi Trevor.

Trevor tersenyum paksa. "Kami ... gagal." Ada kesedihan dalam matanya. Lelaki itu menunduk menatap jemari tangannya sendiri. Bahu tegap itu kini lemas tak bersemangat.

City of Moroney PackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang