Bab 19 - Jebakan

9.5K 1.5K 47
                                    

ONE dan Alexis saling berpandangan, menyadari bahaya yang sebentar lagi akan menimpa pack Moroney. Mereka harus bergerak sekarang. Namun perkataan anggota Fallon mengalihkan perhatian keduanya.

"Sepertinya mereka sudah datang," ucap salah satunya.

"Aku mencium terlalu banyak darah anjing dan burung di sekitar hutan," sahut yang lain diikuti tawa semua anggota. Sekarang pack Moroney terlihat konyol di mata Fallon.

"Mereka mengerahkan banyak sekali usaha agar tidak terlihat," ucap sang Alpha. Tawa mengejek lagi-lagi terdengar, membuat Alpha yang sedang menyeringai langsung berdiri. "Siapkan diri kalian! Sambut mereka dengan senjata dan cakar kita! Buat mereka sadar wilayah siapa yang sedang mereka injak saat ini!"

Pack Fallon bersorak, mengangkat tangan mereka dan berlalu menuju dinding samping pintu belakang, tempat mereka menyimpan senjata. Para anggota nampak sedang bersiap, mengambil berbagai alat yang mereka butuhkan. Bahkan mereka membawa bom asap seperti yang pack Moroney lakukan sebelumnya.

One menoleh ke belakang, menatap Alexis dengan cemas. "Kita harus segera memberitahu yang lain untuk mundur!"

"Kau pergilah," putus Alexis. "Aku yang akan mengurus dua penjaga ini."

One menatap Alexis cukup lama, terlihat ragu.

"Cepat!"

Namun akhirnya ia berlari memasuki hutan. Alexis pun segera bergerak mengigit salah satu kaki penjaga, lalu menerjang wajahnya. Terakhir ia meloncat ke wajah penjaga yang lain hingga dua-duanya tersungkur ke tanah.

Ini benar-benar gawat! Kita dijebak! batin One terus mempercepat laju kakinya hingga ia bisa melihat pohon tempat para Pengintai berjaga.

"Pengintai! Pengintai!" teriak One panik, berhasil mengalihkan pandangan Arran. Todd segera turun dari pohon dan memberikan jubah pada One sehingga lelaki itu bisa berubah ke bentuk manusianya.

"Ada apa?" Arran merasakan firasat buruk dari kedatangan One. Ia bisa membaca ekspresi lelaki itu.

"Kita harus mundur!" Wajah One terlihat menegang, pucat dengan napas berantakan. "Moroney harus mundur sekarang juga! Kita dijebak!"

"Apa maksudmu?" Tom ikut turun.

"Fallon telah merencanakan semuanya! Mereka tahu kita akan datang untuk melakukan pengintaian!" ucap One berusaha untuk tetap tenang. Wajah paniknya berubah menjadi serius. "Saat ini mereka semua sedang bersiap menuju hutan untuk melawan kalian, pack Moroney!" Lelaki itu berjalan mendekat ke arah Arran, menatap tepat ke matanya. "Kalian harus mundur ... atau kita semua mati!"

Arran merasakan tubuhnya menegang kaku. Hal itu terlihat jelas di wajahnya. "Upsilon! Beritahu yang lain untuk segera mundur!"

Tom dan Todd langsung mengangguk. Todd segera berlari memberi tahu barisan kedua, sedangkan Tom bergerak mengambil kembang api, lalu meluncurkannya. Suara ledakan kembang api di langit berhasil menarik perhatian semua anggota Moroney.

"Itu kembang api, tandanya untuk mundur!" Maxine yang sedang berjaga di pohon melirik ke arah Simone dan Trevor yang berdiri di belakang sebuah pohon, beberapa meter dari tempatnya.

"Sepertinya ada yang tidak beres," ucap Simone, menyipitkan mata ketika melihat Todd berlari ke arah mereka.

"Aku akan memeriksa ke barisan depan."

"Jangan!" Simone segera menahan bahu Trevor. "Arran menyuruh kita untuk mundur. Tak ada yang boleh pergi ke barisan depan."

"Tapi sesuatu pasti terjadi." Trevor menatap pria di depannya dengan serius.

City of Moroney PackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang