Bab 23 - Nora

9.5K 1.5K 43
                                    

TREVOR menatap ke luar jendela. Tubuh jangkungnya berdiri kaku, berada di posisi yang sama berjam-jam. Ia terus mengamati rumah Woods dari kamarnya. Tidak ada tanda-tanda Nora akan menginjakkan kaki di halaman rumah itu.

Lebih dari empat hari Nora tidak menjenguknya lagi. Vera sudah memastikan bahwa Nora sedang demam. Sejujurnya Trevor ingin melihat sendiri. Sayangnya, luka pemuda itu masih belum sembuh. Tiga anggota Fallon yang menyerang Trevor benar-benar seorang pembunuh keji, tanpa ampun menyakiti korbannya.

Meskipun belum bisa keluar rumah, Trevor sudah mampu berjalan tanpa perlu meringis seperti pertama kali. Suasana di rumahnya pun cukup sepi. Hanya ada dirinya, Hattie, Vera dan Neil.

"Ambilkan aku soda di kulkas," kata Neil menyuruh Vera tanpa mengalihkan pandangan pada layar laptop.

Vera yang duduk di sofa seberangnya langsung mendengkus sebal. Terpaksa ia beranjak menuju dapur. Di sana ada Hattie yang sedang menyiapkan bahan-bahan untuk makan malam.

Tiba-tiba terdengar suara bel. Seorang tamu yang datang sore itu adalah Nora. Neil yang mendapat perintah dari Hattie untuk membukakan pintu, mengangat sebelah alis, kemudian tersenyum jahil pada gadis di depannya.

"Pasti ingin bertemu Trevor," tebaknya langsung.

Nora justru tertawa. "Tidak. Aku hanya ingin berkunjung." Gadis itu melangkah masuk. "Tidak apa-apa kan aku main ke sini?"

Untuk beberapa saat, Neil mengernyit heran. Namun ia mempersilakan. "Tumben sekali." Ia melangkah, kembali ke sofa di depan laptopnya. "Tidak ingin aku panggilkan Trevor?"

"Tidak perlu." Nora mengambil tempat duduk di sebuah kursi samping nakas kecil. Ia menatap Neil dengan mata melebar semangat. "Aku sebenarnya penasaran ... kenapa kalian suka sekali bermain di hutan?"

Vera yang berjalan—hendak kembali ke tempat duduknya—seketika berhenti melangkah. Neil pun mendadak terdiam dengan raut bingung. Ia segera berdeham, diikuti batuk-batuk ringan.

"Kami hanya jalan-jalan sore di dekat jalan masuk hutan, tidak jauh kok," kata Neil, langsung tertawa canggung. Vera yang masih berdiri dipaksanya—lewat pelototan mata—untuk ikut tertawa. "Kami juga suka traveling," tambah Neil, terdengar lebih meyakinkan.

"Oh, begitu." Nora mengangguk, terlihat begitu paham tanpa kecurigaan sedikit pun, seolah fakta yang dikatakan Neil barusan bisa diterimanya.

Tak berselang lama, terdengar suara langkah kaki Trevor yang menuruni tangga. Lelaki itu datang dengan kerutan di dahinya. Mata tajamnya menatap Nora yang langsung berdiri dengan senyum senang.

"Hai, Trevor," sapa Nora.

"Siapa kau?!" Trevor mendekat dan berhenti dua langkah di depan Nora. Tatapannya semakin menajam. "Kau bukan Nora!"

Vera dan Neil melebarkan mata terkejut. Hattie yang berada di dapur bahkan menghentikan kegiatannya dan terburu-buru menuju ruang tamu. Mereka seketika memfokuskan pandangan pada Nora. Tak ada yang berbeda. Gadis berambut cokelat mahoni itu adalah Nora. Begitu mirip tanpa celah.

Namun reaksi Nora membuat mereka semakin terkejut. Gadis itu tersenyum miring. Lalu berkata dengan santainya, "Kau hebat juga."

Neil dan Vera seketika menatap waspada.

"Tapi bagaimana kau tahu aku bukan Nora?"

Trevor tak berniat sedikit pun unuk menjawabnya. Ia tahu, Vera, Neil dan Hattie mungkin sama penasarannya dengan Pengubah Wujud itu. Namun mengungkap jati diri sang Penyamar adalah hal terpenting sekarang.

"Kau ... berasal dari Tingkatan apa?" Trevor berusaha mendekat. "Altro atau Metalos?" Ia berhasil berdiri satu langkah di depan Pengubah Wujud itu. Mata Trevor menyipit. "Sebenarnya, apa tujuanmu?!"

City of Moroney PackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang