Bab 7

70.1K 5.4K 22
                                    

Seth menemui Lunaria dan membicarakan tugas yang diberikan Cavero untuk mendekatkan hubungannya dengan Cashelion.

Luna sedikit kaget mendengarnya, ternyata Cavero tidak seburuk dugaannya. Tapi hal itu percuma juga. Ia ingin bercerai dari laki-laki itu secepatnya.

"Berkas apa itu yang kamu bawa?"

"Akh ini, bukan apa-apa nyonya."

"Sini aku lihat,"

"Tapi ini milik tuan Cavero, nyonya."

"Lantas kenapa? Berikan." ucap Luna yang langsung merebut berkas itu.

Seth tidak bisa melakukan apapun. Sebenarnya ia bisa saja bersikap kasar namun mengingat kondisi psikologis majikannya, Seth membiarkannya.

"Itu panti asuhan yang menerima dukungan dari tuan,"

Luna mendengarnya curiga. Ketika membaca berkas itu, ia akhirnya mengingat jika Ivander juga berasal dati panti asuhan itu.

Luna membaca semuanya dengan teliti. Dan ketika melihat foto anak-anak yang ada disana, ia akhirnya mendapatkan ide.

"Hmm ... kamu yakin kalau ini hanya sponsor?"

"Tentu saja nyonya," jawab Seth bingung.

"Sepertinya tempat ini lebih cocok untuk menyembunyikan anak haramnya,"

Seth terkejut mendengarnya. "Apa yang nyonya maksud?"

"Bukannya anak ini mirip dengan bajingan sinting itu?" tanya Luna dengan menunjuk wajah yang paling mirip dengan Cavero.

Luna berharap jika yang ia tunjuk adalah Ivander. Di novel dijelaskan jika Ivander memiliki sedikit kemiripan dengan Cavero.

"Itu tidak benar nyonya," jawab Seth serius.

Luna dapat merasakan atsmospher disekitarnya berubah. Seth yang terlihat ramah dan hangat itu tiba-tiba terasa sangat dingin dan asing.

Luna dapat menebak jika dugaannya benar. Yah, bagaimanapun Seth adalah orang yang mendukung Ivander pada akhirnya.

"Begitukah? Kalau begitu tinggal saja disini. Aku akan memberikannya ke Cavero sendiri."

"Nyonya,"

"Kamu terlihat panik. Apa dugaanku benar? Dia juga punya anak dari wanita lain?"

"Anda satu-satunya wanita tuan Cavero nyonya,"

"Hm, luar biasa sekali. Sekali bajingan tetap saja seorang bajingan. Katakan padanya untuk pulang segera nanti. Aku mau bicara padanya," ucap Luna dengan membawa map itu pergi.

Luna tidak memperdulikan respon Seth. Yang pasti, malam ini ia harus berhasil berbicara dengan Cavero.

Sayangnya, saking gugupnya Luna pun memutuskan untuk berjalan-jalan ke taman menenangkan dirinya. Di tengah jalannya, ia tak sengaja berpapasan dengan Cashelion yang baru saja pulang sekolah.

"Mau jalan-jalan ke taman?" tanya Luna.

Cashelion reflek menganguk. Kemudian menggeleng.

"Jadi, mau atau tidak?"

"A-aku mau. Tapi, aku kotor sekarang." jawab Cashelion dengan menunduk.

Luna langsung mendekatinya. Ia menunduk dan menyentuh pipi Cashelion agar anak itu mau menatapnya.

"Kamu tidak kotor tuh,"

"Aku kotor. Aku penuh keringat. Aku nggak mau mama benci,"

"Mama nggak akan benci Cashelion hanya karena Cashelion berkeringat. Kalau begitu, ayo jalan-jalan ke taman," ajak Luna seraya mengulurkan tangannya sembari tersenyum lembut.

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang