Bab 23

68.4K 4.2K 48
                                    

Cendric yang baru saja pulang dari sekolah bertanya pada nanynya, dimana mama dan papanya hati ini. Tak seperti harapannya, mama dan papanya tidak ada di rumah.

Cendric kemudian menelpon mamanya. Sayangnya, telpon tersebut tidak diangkat oleh mamanya. Dan ketika ia berbalik menelpon papanya, papanya juga tidak menjawab panggilan tersebut.

Hidup Cendric sama seperti Chaselion. Mungkin bedanya, orangtuanya tidak menunjukan permusuhan yang begitu kuat dan mamanya tidak melecehkannya. Namun, ia mampu menyadari jika baik papa ataupun mamanya tidak menyukainya.

Mamanya hanya tertarik dengan nilai-nilai atau prestasi yang bisa dibuat Cendric. Cendric bukanlah anak melainkan alat untuk mamanya. Selain itu, mamanya sepenuhnya mengabaikannya. Mamanya bahkan tidak perlu repot-repot mengajaknya makan bersama atau bicara. Mama dan papanya hanya akan perhatian jika itu didepan umum untuk memberikan citra keluarga yang bahagia.

Apa pernah papa dan mamanya makan bersama? Jawabannya pernah. Meski bisa di hitung menggunakan satu tangan dalam setahun. Namun isi dari acara makan bersama itu hanya suasana suram yang sangat dingin.

Cendric tidak tau masalah apa yang dimiliki oleh orang tuanya. Namun, ia bukanlah orang bodoh. Cendric cukup peka dengan masalah orangtuanya meski tidak tahu pastinya.

Jika Chaselion bercerita bahwa papa dan mamanya sibuk saling menghindari dan setiap bertemu mamanya akan berteriak memaki. Maka, Mama Cendric bersikap berbeda. Perempuan itu bersikap dingin dan acuh seolah tak menganggap jika ada suaminya disana.

Pernah beberapa kali Cendric melihat orang tuanya bertengkar. Daripada pertengkaran hebat yang dimana ada suara teriakan atau bantingan dari barang, pertengkaran papa dan mamanya lebih sering ke arah sindiran. Dan pastinya itu dipicu oleh Lunaria.

Meski Lunaria penyebab pertengkaran orangtuanya, Cendric tidak bisa membencinya karena perasaan tulus dan kasih sayang yang diberikan wanita itu. Dan tanpa Cendric sadari, Cendric lebih menyayangi wanita itu dibanding ibu kandungnya sendiri yang dingin. Terlebih ketika ia melihat sedikit antusias yang diberikan papanya untuknya ketika ia menghabiskan waktu bersama Lunaria.

"Kamu melakukan apa hari ini?"

"Kamu bersenang-senang hari ini?"

"Dia baik padamu?"

Meski tidak menyebut nama Lunaria secara pasti, Cendric tau jika papanya lebih penasaran dengan Lunaria alih-alih dirinya sendiri. Terlihat dari cara papanya yang tersenyum kecil. Yah, senyum yang tidak pernah diperlihatkan papanya ke siapapun.

Cendric menyadarinya. Bahwa papanya menyukai wanita itu. Dan hal itu di buktikan dengan banyaknya tumbuhan bernama Lunaria yang ada di rumah kaca milik papanya.

Papanya seorang Tentara dengan pangkat tinggi yang hebat. Jika tidak sibuk di militer, papanya pasti akan menghabiskan waktu di rumah kaca miliknya. Cendric juga sering menghabiskan waktu disana untuk menemui papanya.

Dan pertama kalinya ketika ia melihat pertengkaran papa dan mamanya, Cendric juga tau nama bunga yang memenuhi rumah kaca itu. Lunaria.

"Lunariaku," ucap Elard seraya tersenyum ketika sedang menikmati bunga berwarna ungu indah itu.

Sejujurnya Cendric bingung. Ah, daripada bingung ia tidak mengerti. Cendric dapat merasakan jika papanya menyayangi wanita bernama Lunaria itu, namun setiap di depan wanita itu, papanya pasti akan bersikap dingin, acuh, dan juga kejam. Tapi nanti, ketika ia pulang dari menghabiskan waktu dengan Lunaria, di setiap akhir pertanyaan papanya pasti bertanya.

"Apa dia menangis tadi?"

Cendric merasa aneh.

Cendric tidak tau bagaimana papa dan mamanya bisa menikah melihat sikap dingin dan saling sindirnya. Namun, ketika ia mencari informasi dibalik pernikahan itu, Cendric tidak tau. Keluarganya benar-benar tutup mulut. Tidak seperti gosip rumah tangga keluarga Chaselion Oliver yang sudah tersebar dimana-mana. Yang ia tau pasti, papanya dan ibu Chaselion pernah memiliki hubungan romantis.

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang