Bab 55

38K 3.4K 163
                                    

Cavero menyuruh orang-orang yang ada di kediamannya merahasiakan apa yang menimpa istrinya dibelakang putranya. Tak ada yang boleh memberitahu jika Chasel lah yang membuat kondisi mamanya terbaring koma di rumah sakit. Dan para pelayan disana, setuju dengan mudah.

Chaselion berangkat sekolah seperti biasanya. Dia bertemu Cendric yang kemudian bertanya kenapa Chaselion tidak masuk sekolah selama empat hari ini.

"Empat hari?"

"Iya. Kamu gapapa?"

"Aku baik-baik saja. Hanya saja, mama sedang sakit."

"Tante sakit? Sakit apa?"

"Nggak tau. Mama koma sekarang Cendric. Mama nggak bangun. Kemarin waktu aku panggil pun mama sama sekali nggak bergerak."

Cendric diam, mencerna semua.

"Hmm.... Yasudah, kamu sabar aja. Nanti kesana aja lagi. Kita ajak bicara tante Luna. Kata mama aku, orang koma masih bisa denger suara kita kok. Siapa tau setelah kita ajak bicara tante bisa bangun?"

"Beneran?" tanya Chaselion penuh harap.

Wajah mendung Chaselion hilang dalam sekejab.

"Iya."

Chaselion semakin tersenyum lebar. "Nanti aku bakal ajak mama bicara, biar mama cepat bangun."

"Nanti aku temani." kata Cendric.

Chaselion menganguk.

"Kalian lagi bahas apa? Temani apa?" saut anak laki-laki lainnya.

"Mamanya Chasel sakit. Aku nanti mau nemani Chasel datang kesana." jawab Cendric.

"Oh begitu, ikut dong." kata anak itu.

Namanya Xavier. Salah satu anggota geng Cendric dan Chasel sekarang.

"Bo-boleh. Tapi Xavi nggak sibuk les nanti?"

"Huh, jangan bahas itu deh Chasel. Aku capek. Pokoknya nanti aku ikut. Kalau mamamu cepat bangun kan, kita bisa rayain ulang tahunmu."

"Oh iya, minggu depan kan Chasel ulangtahun."

Wajah Chaselion semakin memerah mendengarnya. Dia juga berharap bisa merayakan ulang tahun yang meriah bersama mama dan ketiga temannya yang lain.

Pulang sekolah, ketiga anak itu pergi ke rumah sakit bersama. Sayangnya, Chaselion dilarang masuk oleh para pengawal disana.

Cendric yang melihatnya meradang. Dia bahkan dengan kasar dan angkuh menendang para pengawal disana kesal. Sementara Xavier, meninju perut pengawal yang melarang Chaselion masuk.

Chaselion hanya bisa diam terpaku syok melihat teman-temannya membelanya dan tanpa ras takut memukuli para pengawal yang tengah berjaga. Chasel yakin, jika pukulan yang di berikan teman-temannya sama sekali tidak berefek.

"Te... Teman-teman," panggil Chasel khawatir.

"To ... tolong berhenti. Sudah."

"Biarin Chasel. Sekali-kali bawahan kurang ajar kayak gini harus dikasih tau tempatnya. Beraninya dia nggak ngebolehin kita masuk," ucap Xavier marah.

"Tuan muda, tolong pulang. Keadaan nyonya mungkin saja memburuk hari ini karena mendengar suara gangguan," potong seorang pengawal.

Mata Chaselion membulat terkejut. Apa maksudnya dia bisa membuat mamanya semakin sakit sekarang?

Chasel menggeleng. Dia tidak mau jika mamanya semakin sakit.

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang