Bab 45 - Sebelum Lunaria Terjebak 3

35.5K 3.2K 159
                                    

"Tuan muda, anda masih membaca buku cerita ini?" tanya Seth lembut.

Cashelion yang merasa diajak bicara menganguk.

"Tolong segera masuk ke kamar, kesehatan anda bisa saja menurun lagi."

Cashelion menganguk dan menurut pada ucapan Seth.

Usia Chaselion menginjak angka 17 tahun. Meski usianya sudah dewasa, Chaselion masih suka membaca buku cerita anak-anak. Cashelion tak banyak berbeda dari tujuh tahun yang lalu kecuali ketika dia belajar. Anak itu bisa berubah menjadi orang yang sangat berbeda.

Sama seperti masa kecilnya, Chaselion masih sering sakit-sakitan. Namun, tubuhnya sudah jauh lebih sehat dibanding masa kecilnya yang mirip anak kekurangan gizi. Sayangnya, Mysophobia yang diderita sangat parah. Dan terkadang Misogininya juga kambuh jika berhadapan dengan perempuan.

"Tuan Cavero mengajak anda makan malam nanti," kata Seth lagi.

"Memangnya ada apa Paman Seth?" tanya Chaselion dengan ekspresi datar.

"Saya tidak tau, tuan muda."

Semakin dewasa, wajah Chaselion semakin mirip dengan Cavero. Kedua orang tersebut bak pinang dibelah dua. Keduanya sangat mirip kecuali Chaselion lebih muda dan menjadi versi kalemnya.

Meski wajahnya mirip namun sikap dari keduanya jauh berbeda. Jika Lion yang sedang menguasai tubuh itu, mungkin bisa disandingkan dengan Cavero yang dingin.

Pasca kematian Lunaria, Chaselion dan Cavero hampir tidak pernah berbicara. Kecuali menitipkan pesan kepada Seth.

Mendengar jika papanya mengajaknya makan malam bersama, sebenarnya Chasel sangat gugup. Dia tidak pernah berbicara dengan papanya sebelumnya. Dia bahkan lupa kapan terakhir kali mereka bicara.

Ketika malam tiba, Chasel datang lebih awal.

Tak lama, Cavero ikut menyusul.

Kedua orang itu duduk dengan suasana yang sangat canggung. Bahkan suara nafas saja bisa terdengar saking sunyi nya suasana malam itu.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Cavero sebagai pembukaan.

"Saya baik-baik saja," jawab Chaselion datar.

"Besok ikut bersamaku. Aku akan mengenalkanmu pada seseorang,"

"Iya," jawab Chaselion patuh.

Cavero diam.

Dia tidak tahu bagaimana cara untuk melanjutkan pembicaraannya dengan putranya sendiri. Padahal, jika dengan Ivander, Cavero bisa berbicara dengan lancar dan tidak canggung.

"Aku ingin menjodohkanmu dengannya,"

Alat makan Cashelion berhenti bergerak. Remaja itu, reflek menatap ayahnya.

Mendapat atensi dari Chaselion, Cavero melanjutkan bicaranya.

"Papa yakin, kamu akan menyukainya. Dia perempuan yang baik. Besok ulangtahunnya, kamu bisa memberikannya kado ulangtahun,"

"Siapa namanya?"

"Selene, Selene Indira Ocean,"

Chaselion tidak melanjutkan bicaranya lagi.

Setelah acara makan malam itu, Chaselion kembali ke kamarnya.

Didalam kamar, Chaselion hanya diam dan menatap langit malam yang terlihat lebih gelap dibanding biasanya.

"Dasar seenaknya, memangnya dia kira dia siapa, seenaknya menjodohkan orang, Chasel biarkan aku yang melakukannya besok. Biar aku berikan dia kado yang lucu." ucap Lion penuh amarah.

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang