Bab 46 - Sebelum Lunaria Terjebak 4

31.1K 2.7K 102
                                    

"Tuan, anda juga harus menghargai perasaan tuan muda. Bagaimana jika tuan muda tidak menyukai nona Selene?" tanya Seth hati-hati.

"Dia pasti menyukainya,"

Dalam hati Seth mencibirnya. Bagaimana bisa orang asing seperti Cavero pintar bicara begitu.

"Saya rasa lebih baik kita membiarkan tuan muda memilih pasangannya sendiri nanti,"

"Seth, tutup mulutmu! Tuan Cavero pasti lebih tau apa yang terbaik untuk tuan muda Chaselion," tegur Wilhelm.

"Tapi, perasaan tuan muda,"

"Seth!" bentak Wilhelm.

"Kalian berdua diam. Seth, aku tau kekhawatiranmu. Tapi semua ini demi Chaselion. Sampai kapan kamu mau melindunginya? Suatu saat Chaselion harus berdiri sendiri. Dia tidak mungkin berlindung dibawah ketiakmu setiap saat. Aku tau kau menyayanginya seperti anakmu sendiri. Tapi Chaselion juga harus keluar dari sangkarnya!"

Seth diam. Dia tidak bisa membantah ucapan Cavero.

Apa yang diucapkan Cavero semuanya benar. Tuan muda yang selama ini dia lindungi suatu saat harus berdiri menghadapi kerasnya dunia ini sendiri.

"Ivander juga tidak mungkin melindunginya terus nanti." kata Cavero lagi.

"Saya tau tuan, tapi bagaimana jika suatu saat tuan jatuh cinta pada wanita lain? Bagaimanapun saya berharap tuan muda bisa hidup normal selayaknya orang pada umumnya,"

"Kamu tau hal itu dengan jelas Seth."

Seth tau betul hal itu tidak mungkin terjadi. Tapi salahkah ia berharap agar tuannya hidup normal. Mencintai wanita yang baik dan menikah lalu punya anak. Menua bersama lalu mati bersama. Salahkah dia berharap agar Chaselion mendapat banyak kebahagiaan dan cinta? Dia hanya berharap semoga Chaselion hidup dipenuhi dengan cinta dan kebahagiaan.

Sejak kematian Nyonya Luna, Elard dan Asael bercerai. Sejak itu pula hubungan kedua keluarga makin menjauh dan buruk. Ditambah sekarang, Cendric putra Asael dan Elard meneruskan bisnis keluarga Asael.

Keadaan Chaselion yang depresi berat membuat anak itu melakukan homeschooling. Chaselion bak burung dalam sangkar selama 7 tahun ini. Anak itu tidak pernah keluar rumah, jika Seth tidak mengajaknya.

Setelah pembicaraan itu, Seth menemui Chaselion yang tengah duduk di perpustakaan membaca buku cerita anak-anak lagi.

"Tuan muda," panggil Seth.

"Paman Seth, urusan paman sudah selesai?"

Seth menganguk.

"Bagaimana pesta semalam? Apa nona muda itu cantik?"

Dengan wajah memerah Chaselion menganguk.

Melihat reaksi Chaselion, Seth sedikit terkejut. Eskpresi Chaselion seperti ketika dia di berikan hadiah ulangtahun.

"Apa tuan muda menyukainya?" goda Seth.

"Ti-tidak. Aku ... Aku hanya menurut pada papa," balasnya.

"Begitukah? Bagaimana kalau anda mengajak nona Selene keluar bersama?"

"Itu ... Aku, aku tidak tau cara menghubunginya." cicit Chaselion pelan.

"Serahkan pada saya. Saya akan memberitahu anda jika nona Selene bisa keluar,"

"Terimakasih paman."

"Sama-sama tuan muda,"

"Ta-tapi paman Seth,"

"Ya?"

"Ba-bagaimana jika Selene tidak menyukaiku seperti mama dulu?"

"Nona Selene pasti menyukai anda tuan muda. Tuan muda tidak perlu khawatir. Justru saya yang penasaran, apa tuan muda menyukai nona Selene?"

Chaselion menganguk. "Dia perempuan yang baik paman. Dia memberikanku sarungtangan. Padahal dia tidak mengenalku. Tatapan matanya juga tidak menjijikan seperti orang-orang pada umumnya."

"Syukurlah, saya bisa lega. Kalau begitu, saya bisa menitipkan tuan muda pada nona Selene,"

"Menitipkan, memangnya paman mau pergi kemana?" tanya Chaselion dengan nada suara yang sedih.

Matanya sudah berkaca-kaca. Di dunia ini, Chaselion paling takut ditinggalkan oleh Seth.

"Tidak pergi kemana-mana. Ketika tuan menikah nanti tuan muda kan harus tinggal bersama nona Selene,"

"Tidak bisakah paman Seth tinggal bersama kami, aku takut kalau Selene juga membenciku," bisik Chaselion pelan.

Mungkin orang-orang yang tidak mengenal Chaselion akan berkata jika remaja itu sangat manja dan tidak bisa apa-apa. Tapi, semua itu salah. Chaselion hanya tidak mengerti seperti apa itu dunia luar.

"Nona Selene pasti mencintai anda. Anda tidak perlu khawatir tuan muda."

Seth mengatakan itu untuk menenangkan Chaselion. Jika Selene berani berselingkuh atau tidak mencintainya lagi, Seth sendiri yang akan membunuh wanita yang sudah menyakiti hati tuan mudanya.

Seth juga tau, alasan tuan Cavero memilih Selene. Keluarga Selene tidaklah serakah dan memiliki kekuatan setara Oliver's Group. Meski tidak memiliki kekuatan di dunia bawah, tapi kenalan dari keluarga itu bisa dikatakan luar biasa.

Terlebih Selene juga termasuk wanita yang sangat cerdas dan tidak gampang dimanfaatkan.

Cavero menjodohkan Selene agar ada yang melindungi Chaselion jika suatu saat nanti laki-laki itu tiada. Pada akhirnya, Cavero seperti mendapatkan kutukan baru di hidupnya. Tidak bisa membunuh satu-satunya putra yang dibencinya ataupun meninggalkannya sendirian di dunia ini.

Cavero cukup puas ketika tau Chaselion dekat dengan Selene. Dengan begitu, tujuannya untuk menjodohkan Selene bisa tercapai dengan lancar.

Namun, semuanya tiba-tiba berubah ketika Cavero menyadari ada hal yang aneh dari putranya. Cashelion yang menderita Myshopobia itu tiba-tiba tidak masalah berdekatan dengan orang lain. Cashelion yang selalu bersikap kalem tiba-tiba memiliki mata yang tajam dan mengintimidasi. Dan malam itu, Cavero tak sengaja melihat Chaselion membunuh kucing peliharaan Selene.

Cavero memanggil Rhea. Dan seperti bom waktu yang meledak. Cavero dibuat syok ketika tau jika Chaselion memiliki kepribadian ganda yang bernama Lion.

"Kepribadian ini muncul sejak tuan muda berusia 8 tahun tuan Cavero. Terlebih sejak kematian nyonya Luna. Lion sering menggantikan posisi taun muda. Tuan Chasel menyukai ide anda yang menjodohkannya dengan Selene. Namun, Lion kepribadian lain tuan muda, tidak menyukai ide anda. Dia merasa anda sedang menggunakannya saja. Tuan Lion sangat membenci ide itu hingga ingin membunuh nona Selene. Saya rasa, sebaiknya kita menjauhkan nona Selene dari tuan muda Lion terlebih dahulu. Terlebih banyak indikasi yang membuat sosok Lion ini lebih berbahaya."

Setelah mendengar penjelasan dari Rhea itu, Cavero berniat membatalkan perjodohan itu. Dikarenakan merasa tak pantas menyandingkan Lion yang penuh kekurangan pada Selene. Dia akhirnya mengatakan keadaan Chaselion yang sebenarnya pada temannya dan juga Selene.

Keluarga Selene menyetujui pembatalan pertunangan itu namun Selene menolaknya. Dia akan tetap bertunangan dengan Chaselion, tidak peduli seperti apa keadaan laki-laki itu.

Cavero bersyukur mendengar jawaban Selene. Karena dengan jawaban itu, rasa khawatir Cavero bisa banyak berkurang. Memikirkan jika di masa depan nanti, masih ada orang yang peduli dengan Chaselion, Cavero lega.

"Tidak apa-apa Paman Cavero. Mau itu Lion atau siapapun, dia tetaplah Chaselion. Kenyataan itu tidak akan berubah," jawab Selene lembut.

Sayangnya, dugaan Cavero salah.

Lion lebih kuat dalam mengendalikan jiwa Chaselion. Lion lebih pintar dan licik dari Cavero ataupun Seth. Sosok Lion mampu dengan mudah memanipulasi kedua orang tersebut, hingga salah mengenali Lion sebagai Chaselion.

Lion yang ahli menyamar dan meniru itu mulai merusak kehidupan Chaselion secara terang-terangan.

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang