Bab 25

67.3K 4.9K 38
                                    

Luna Pov...

"Seth katakan padaku, sudah berapa lama kamu bekerja dengan Cavero?" tanyaku ke Seth akhirnya. Semalaman aku tidak bisa berpikir dengan tenang gara-gara Cavero. Selain ucapannya, sikapnya hang memelukku dengan erat ketika tidur membuatku memikirkan hal-hal yang tidak mungkin terjadi.

Ada hal yang membuatku penasaran. Seperti, alasan kenapa Cavero tidak mau bercerai dengan Luna. Dan alasan kenapa Cavero tidak melakukan apapun pada Luna namun akhirnya membunuh perempuan itu melalui anak mereka.

Aku menduga jika Cavero mencintai Lunaria. Namun, jika ingat sikap dan akhir hidupnya, rasanya itu tidak mungkin. Orang gila mana yang memperlakukan orang yang dicintainya seperti itu,

"Sudah lama Nyonya, mungkin 17 tahun. Saya bersama tuan sejak kita berusia 18 tahun."

"Jadi kamu seumuran dengannya?" tanyaku. Aku tidak tau Seth seumuran Cavero. Wajahnya terlihat lebih muda sedikit dari Cavero.

"Iya. Begitupula dengan Wilhelm."

Wilhelm?

Ah aku ingat. Orang yang mati bersama Cavero nanti.

"Apa itu sejak kalian di Blood Moon?"

Tatapan mata Seth berubah. Yang awalnya tadi cukup hangat kini tatapan itu menyelidik.

"Anda tau soal Blood Moon, Nyonya?"

Mendengar pertanyaan itu aku berusaha tenang. Apa itu artinya, Luna harusnya tidak tau dengan organisasi mafia itu?

"Aku menikah dengannya hampir 10 tahun, bukannya aneh kalau aku tidak tau apa yang dia kerjakan?" balasku seraya menatap Seth dengan pertanyaan kembali. Aku hanya perlu berpura-pura polos dan tidak tau apapun.

Mata Seth masih menyelidik. Pria itu terlihat ingin bertanya tentang sesuatu namun di tahannya.

"Aku .... Aku beberapa kali melihat ada orang mati disini," karangku kini. Aku harus menghilangkan kecurigaan Seth dulu.

Dari ingatan Lunaria, aku melihat jika Luna sering melihat banyaknya orang mati di kediaman ini dulu ketika ia masih disekap oleh Cavero untuk menekan ibunya.

"Saya tidak tau tentang itu Nyonya, maafkan saya. Saya tidak akan membuat alasan apapun. Maafkan kekurangan saya dalam menjaga kediaman ini. Saya akan menghukum anak buah saya yang tidak bisa bekerja dengan baik itu!" ucap Seth penuh perasaan bersalah.

"Apa anda bermimpi buruk lagi seperti dulu?" tanya Seth lagi. Kini tatapannya berubah khawatir.

"Ya, tidak seburuk dulu. Aku sudah agak terbiasa sekarang," jawab Luna.

"Syukurlah kalau begitu. Jika tuan sampai tau, saya bisa dihukum."

Itu artinya, pembunuhan yang dulu membuat Luna semakin depresi masih sering terjadi. Hanya saja, Seth dan yang lainnya membereskannya sangat rapi hingga aku yang sekarang tidak pernah melihat adegan berdarah lagi.

Itu cukup menenangkan jika aku tidak melihatnya langsung. Meski aku melihat ingatan Lunaria, aku hanya menganggap itu sebagai film saja. Aku tidak dapat membayangkan jika harus melihat ada pembunuhan di depanku.

"Jangan biarkan Chasel tau pekerjaan ayahnya," ucapku.

Aku tau jika Chasel akan dijadikan pewaris oleh Cavero, meski pelatihan untuk meneruskan Oliver's Group dan Blood Moon masih belum di lakukan. Jika aku tidak salah ingat, di novel dikatakan jika pelatihan itu dimulai, segera setelah Lunaria tiada.

Meski aku bukanlah ibu kandung Chaselion, namun beberapa hari terakhir adalah hari yang cukup indah. Chaselion manis dan sangat menggemaskan. Dia anak baik yang hanya butuh kasih sayang orangtuanya saja.

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang