Bab 37

42.5K 3.7K 209
                                    

Pasca dari latihan berkuda, Chaselion tiba-tiba jatuh sakit. Anak itu hanya menyebut nama Lunaria dengan begitu menyedihkan. Tak ada satupun yang datang menjenguknya bahkan Seth yang tadi menghiburnya.

Chaselion benar-benar terluka dan merasa sangat sakit.

"Mama," igaunya terus-terusan.

Tak ada yang datang padanya. Bahkan mamanya.

Chaselion berusaha bangun untuk menemui mamanya, sayangnya tubuhnya tak bisa ia gerakan. Nafas Chaselion terasa tercekat. Dia benar-benar kesakitan malam itu.

Chaselion memang benar sering sakit. Tapi sakitnya hari ini, terasa amat berbeda. Dia merasa jauh lebih sakit karena orang yang dia harapkan tak kunjung datang.

Esoknya, kabar sakitnya Chaselion sudah tersebar. Namun masih saja tak ada satupun yang datang. Entah itu papanya ataupun mamanya.

Chaselion begitu kesakitan dan menderita. Dia hanya berharap mamanya akan datang menemuinya setelah dia menitipkan pesan pada para pelayan yang datang mengurusnya.

Disisi lain, Lusi dan Seth bergantian membujuk agar Lunaria mau datang menjenguk Chaselion yang tengah sakit dan tak berdaya. Seth sendiri tak bisa menjenguk Chaselion dikarenakan dia yang dihukum oleh Cavero karena telah melanggar perintahnya, yaitu mengabaikan Ivander.

Sayangnya, Lunaria menolaknya dan menyuruh mereka berdua agar diam dan tidak membahas Chaselion lagi. Apapun yang terjadi, Luna tidak peduli pada anak itu lagi. Yah, itu yang dikatakan Luna pada Lusi dan Seth.

Lusi dan Seth menegur sikap dingin Lunaria pada Chaselion setelah membuatnya begitu berharap. Namun, Luna membalasnya dengan kasar.

Chaselion tidak tau sudah berapa hari dia sakit dan memohon kepada mamanya agar datang menemuinya. Namun, tak pernah sekalipun mamanya datang menjenguknya.

"Benar kataku kan Chaselion. Mama itu hanya berpura-pura. Dia ... Hanya ingin menyakiti kita saja." bisik Lion penuh kesedihan.

"Mama sedang sibuk,"

"Apa benar dia sesibuk itu sampai lupa pada kita?"

"Nanti... Nanti kalau pulang-,"

"Bodoh! Sudah berapa hari kamu terbaring disini dan mamamu tidak datang menemuimu?"

"Lion, belum ada satu hari aku terbaring disini."

"Kamu benar-benar menyedihkan dan tak bisa diharapkan. Kita sudah terbaring disini selama berhari-hari!" teriak Lion marah.

"Mama pasti akan kesini,"

"Itu karena kamu tidak pernah mengingatnya. Setiap mama menyakitimu atau tidak sesuai harapanmu, kamu tidak akan mengingatnya. Aku yang mengingat semua itu Chaselion. Sudah cukup. Jangan berharap mama akan datang lagi. Dia membenci kita Chasel. Mama mempermainkan kita!"

"Mama,"

"Chaselion ... Tidurlah. Jangan bangun lagi. Biarkan aku yang mengurus semuanya seperti biasanya,"

"Tidak, kamu ...,"

"Kali ini aku yang akan bangun. Aku akan membereskan semuanya untukmu."

Chaselion kalah lagi. Dia tidak bisa merebut tubuhnya yang dikendalikan oleh Lion.

***

Seminggu kemudian, Lion sudah dinyatakan sembuh dari sakitnya. Dan seperti dugaannya, mamanya benar-benar menghindarinya.

Tidak hanya cukup menghindarinya. Mamanya bahkan tidak mau berbicara ataupun menatapnya lagi. Setiap Lion datang ke kamarnya, Lunaria pasti berpura-pura tidur ataupun sibuk mengerjakan hal lain dan meminta Lion untuk keluar agar tidak mengganggunya terlebih dahulu.

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang