Bab 34

50.3K 4K 169
                                    

Double up karena ada yang mau aku tanyakan,

Disini ada kah yang dari Aceh tepatnya di kota Bireuen?

Aku mau minta tolong ke kalian agar mau bantu cari orang. Buat yang dari sana kalian bisa pc aku atau dm ya, atau jika kalian kenal seseorang disana kalian bisa kasih tau aku ya. Sepupuku lagi cari ayah kandungnya. Dan kebetulan ayahnya dari Bireuen. Dia belum pernah ketemu ayahnya. Dan sekarang dia lagi cari ayahnya untuk urusan pribadi.

Sekali lagi aku mau minta tolong ke kalian buat ngasih aku informasi.
Terimakasih banyak ya...

Happy reading. Jangan lupa komen dan vote ya....

.
.
.
.
.
.
.

Di sekolah, Chaselion bermain bersama Cendric dan Xavier. Cendric merasa ada yang aneh dengan Chaselion namun dia tidak menanyakannya.

Ketika pulang sekolah, Cendric berencana mengajak Chaselion pergi ke rumahnya, namun Chaselion buru-buru untuk pulang. Cendric hanya bisa menatapnya kemudian pulang bersama Sopir pribadinya.

Sampai dirumah, Chaselion melihat banyak mobil yang terparkir dihalaman rumahnya. Chaselion penasaran siapa yang datang. Ketika dia masuk kedalam rumah, dia tau siapa yang sedang bertamu.

Keluarga papanya.

Chaselion tidak begitu mengenal mereka. Namun, dia hafal wajah mereka. Setiap setahun sekali Chaselion akan diajak oleh Seth pergi mengunjungi kediaman keluarga papanya.

Tidak ada yang menyambutnya hangat disana. Chasel tau betul jika orang-orang disana membencinya termasuk kakek dan para istrinya. Tak hanya kakeknya, tapi bibi-bibi dan para sepupunya juga membencinya. Meski begitu, tak ada yang berani mengganggunya.

"Mama," panggil Chaselion lembut.

Tak ada senyum yang diharapkan Chaselion. Entah kenapa, perasaan ini terasa dejavu. Orang-orang didepannya ini pasti sedang menghasut mamanya untuk membencinya seperti neneknya tempo hari.

Tidak boleh. Chaselion tidak bisa membiarkannya.

"Mama bisa bantu Chasel sebentar? Ada tugas dari sekolah yang tidak Chasel mengerti,"

"Kamu bisa minta tolong guru les kamu nanti."

"Tapi Chasel mau sama mama,"

"Nanti mama kesana. Kamu ke kamar saja sekarang. Mama masih bicara sama tamu ini."

"Tapi-,"

"Jangan buat mama bicara dua kali. Masuk ke kamar!"

Perintah itu membuat Chaselion bergetar. Anak itu hanya bisa diam menurut.

Chaselion berpura-pura pergi namun sebenarnya dia menguping untuk tau pembicaraan yang dibicarakan mamanya dan para pengganggu itu. Dia harus mendengar ucapan buruk apa yang akan mereka sampaikan ke mamanya.

"Chaselion jangan menguping, cepat masuk ke kamar,"

Chaselion terkejut.

"I-iya ma," jawabnya yang kemudian berjalan pergi menuju kamarnya.

Chaselion tak pantang menyerah. Dia akan mencari tau nanti.

"Jadi, bisa kita lanjut pembicaraan ini?" tanya Lunaria seraya menatap enam orang didepannya.

Lunaria tidak tau siapa orang didepannya. Dia juga tidak menyimpan memori tentang orang-orang didepannya. Itu artinya, orang-orang didepanya ini antara tidak penting, atau Lunaria yang asli tidak ingin mengingat orang-orang yang sedang duduk didepannya.

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang