Bab 40

41.6K 3.9K 234
                                    

Luna yang baru saja sampai di panti asuhan melihat kesekelilingnya heran. Panti asuhan itu tidak seperti bayangannya.

Panti tersebut terlihat sangat hangat dan meriah. Yah meriah.

Sepertinya ada pesta disini,-batin Luna. 

"Nyonya, sebaiknya kita pulang saja.  Tuan muda Chasel pasti kebingungan mencari anda," bujuk Seth.

Dia baru ingat jika sekarang Cavero pasti sudah pulang dari perjalanan dinasnya dan laki-laki itu sedang melakukan rutinitasnya seperti merayakan ulangtahun Ivander.

Seth takut dan khawatir jika Luna semakin mempercayai gosip bodong yang tengah beredar di luaran sana. 

"Aku bisa mengatasinya nanti," balas Luna acuh.

Luna masuk kedalam panti itu. Ada seorang ibu-ibu yang terkejut melihat kedatangannya. Bukan kedatangan Luna. Namun Seth lebih tepatnya.

"Tuan Seth apa kabar, anda pasti datang untuk merayakan ulangtahun tuan muda Ivan bukan, sekarang tuan Cavero ada disini juga," ucap Kepala Panti seraya mengabaikan Lunaria yang menurutnya tidak penting sama sekali. 

Mendengar nama Cavero mata Luna memicing.

Apa katanya tadi, merayakan ulangtahun Ivan?-batin Luna.

Tiba-tiba perasaan Luna terasa sangat sakit dan terbakar. Dia tidak tau kenapa dia merasa begitu marah pada Cavero sekarang. Rasanya Luna ingin memukuli laki-laki itu.

"Saya tidak menyangka tuan Cavero akan memberikan kado begitu banyak," ucap Kepala panti itu lagi, seolah menuangkan minyak pada Lunaria yang sedang marah.

Luna mengepalkan tangannya. Rahangnya mengeras menahan amarah yang membuncah. Wajah putih pucat nya sudah memerah, seolah seluruh darah menuju ke kepala Lunaria.

Lunaria tidak tau kenapa dia begitu emosi dan emosional. Terlebih ketika dia ingat apa yang dikatakan oleh Chaselion sendiri. Cavero berharap putranya tiada.

Dasar laki-laki sinting. Bajingan tak punya akhlak. Bisa-bisanya dia merayakan ulangtahun Ivan padahal dia saja tidak pernah merayakan ulangtahun putranya. Jangankan merayakannya, aku yakin bajingan itu bahkan tidak pernah memberikan Chaselku kado ataupun mengingat ulangtahunnya. Bisa-bisanya setelah menghilang selama sebulan lebih bajingan itu malah kembali tanpa menemuinya dan Chaselion terlebih dahulu. Bagaimana bisa dia langsung datang menemui Ivan dan bukannya istri dan anaknya. Ini sih sudah fiks. Ivan memang benar anak Cavero sialan itu dan Asael. Dasar bajingan tidak bermoral. Sia-sia aku percaya jika aku adalah satu-satunya wanitanya kemarin.- batin Luna penuh emosi.

Cavero anggap apa dirinya? Alat pemuas nafsu? Alat untuk mendapatkan kekayaan?

Sekali lagi, Luna sangat marah dan benar-benar murka.

Luna tidak tau kenapa dia harus marah. Tapi seluruh tubuhnya bergejolak. Bahkan tanpa dia sadari, tubuhnya sudah bergerak sendiri mencari keberadaan Cavero.

Luna ingin mengendalikan tubuhnya, namun dia tidak bisa. Luna rasa, pemilik tubuh yang asli yaitu Lunaria tengah mengendalikan tubuhnya sendiri.

Mencapai taman belakang, Luna melihat Cavero yang tengah duduk bersama seorang anak. Tanpa banyak bicara, Luna langsung mendekatinya.

Disaat yang sama, ketika Luna berjalan masuk. Mobil yang dikendarai Chaselion tiba.

Anak yang berusia hampir sepuluh tahun itu memiliki tubuh bak anak berusia tujuh tahun. Tubuh gemuknya kembali mengurus setelah beberapa hari sakit.

Tatapan mata anak itu berubah. Tak seperti Chaselion polos yang imut. Mata anak itu sangat menakutkan seperti mata Cavero.

Kepala Panti Asuhan yang tengah bingung karena sikap Seth dan wanita tadi, dibuat terkejut ketika melihat anak kecil yang berjalan mendekatinya.

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang