Bab 14

68.8K 5.6K 65
                                    

Aku duduk minum wine bersama Seth setelah membereskan kekacauan tadi. Meski sudah tenang, Chaselion tetap ingin semua barang-barang tadi yang berhubungan dengan Cendric untuk dibuang. Bahkan para pelayan yang memuji Cendric pun ingin dipecat oleh Chaselion.

Aku berusaha membujuknya untuk itu. Untungnya Chasel mau memahamiku setelah aku mengancam akan marah padanya.

Mungkin, aku minum wine dengan cukup larut hingga aku akhirnya melihat Cavero yang sudah tidak aku temui sekitar satu bulanan pulang.

Seth meminta izin padaku dan dia mendekati Cavero untuk memberikannya laporan. Aku tidak tau laporan tentang apa itu tapi aku tetap santai meminum wineku. Ini botol ke-limaku. Kekacauan akibat Cendric tadi cukup membuatku ingin mabuk.

Aku menutup mataku seraya meminum wine itu lagi. Kepalaku terasa sangat pening dan aku mengantuk.

Ketika membuka mataku, aku melihat Cavero ada didepanku ikut menikmati wine itu juga. Tidak kuduga. Aku pikir dia akan pergi begitu saja meninggalkanku.

"Dimana Seth?"

"Ku suruh kembali." jawabnya singkat dengan meminum wine langsung dari botolnya.

"Sepertinya Seth, melaporkan kenakalan Chasel hari ini. Jangan marahi dia," ucapku.

Meski aku tidak tau sedekat apa hubungan Cashelion dan Cavero. Di novel yang aku ketahui, meski tidak pernah berbicara dengan Chaselion tapi Cavero selalu menempatkan mata dan telinga di dekat putra satu-satunya itu untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan putranya.

"Aku tidak tertarik memarahinya,"

"Sungguh?"

Dia menganguk. "Sikapnya bagus. Barang-barang yang sudah terkontaminasi kuman memang sudah selayaknya untuk di buang," ujarnya bangga. 

"Jadi, menurutmu Cendric itu kuman?"

"Itu menurut putramu. Bukan aku,"

"Putramu juga." Aku menghela nafas. "Sepertinya ... kamu cukup bangga dengan keputusannya."

"Tentu. Untuk pertama kalinya, dia membuat keputusan yang bagus."

Aku tersenyum kecil mendengarnya. Karena sekarang aku mabuk, aku tidak perlu menjadi Lunaria itu. Aku ingin tau pikiran Cavero karena di novel, tidak begitu dijelaskan hubungan Cavero dan Chaselion.

"Jika itu kamu, kamu akan melakukan apa?"

"Entahlah, ibuku tidak pernah menganak tirikanku,"

"Jadi ibumu baik?"

"Iya,"

"Hmmm... itu aneh, jika ibumu baik kenapa dia bisa melahirkan orang sepertimu,"

"Anggap saja aku mirip ayahku."

"Saat kamu melakukan itu padaku, apa orangtuamu tau? Bagaimana pendapat ibumu?"

"Ibuku sudah tiada ketika aku melakukannya."

"Benarkah?"

Cavero hanya diam saja. Sepertinya dia enggan membahas masalah itu denganku. Perlukah aku selidiki hubungan keluarga itu?

"Istirahatlah," ucapnya padaku.

"Aku sedang istirahat ini. Apa kamu tau kekacauan yang dibuat putramu tadi?"

"Dia begitu karena menyayangimu,"

Aku terkejut mendengarnya. Tidak kusangka dia akan membahas masalah itu.

"Bagaimana denganmu?"

"Apanya?" tanyanya heran.

"Chasel. Kamu sayang dia?"

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang