Bab 39

43.3K 3.9K 260
                                    

Lion tidak pernah merasa segila ini sebelumnya. Semuanya gara-gara Lunaria mamanya. Beraninya mamanya berniat meninggalkannya setelah berjanji akan selalu bersamanya.

Bahkan jika itu hanya janji palsu yang diberikan tetap tidak boleh. Mamanya tidak boleh meninggalkannya apapun yang terjadi. Mamanya .... Mamanya adalah satu-satunya miliknya. Satu-satunya orang yang pernah memberikan kasih sayang selain Seth.

Meski semuanya palsu, tapi Lion merasa nyaman. Untuk sesaat sakit kepala dan rasa tak nyaman dihatinya, yang di deritanya menghilang. Untuk sesaat, Lion dipenuhi kebahagiaan. Meski semuanya palsu, Lion bahagia ketika mamanya memeluknya, berbicara padanya dan menghabiskan waktu bersamanya. Tapi sekarang, kenapa ... Kenapa mamanya mau pergi meninggalkannya?

Sudah jelas masalahnya bukan pada dirinya. Namun pada anak bernama Ivander Hatel.

Kenapa, selalu saja ada orang yang mengganggu miliknya. Pertama Cendric, lalu bajingan Cavero, sekarang Ivander Hatel.

Harusnya dia bunuh saja semua orang itu. Dia akan membunuh mereka. Terutama Cavero, lihat saja nanti. Chaselion akan meracuni makanan Cavero.

****

Panti Asuhan Miracle

Ivander tersenyum melihat pamannya yang datang untuk merayakan ulangtahunnya meski sudah telat satu minggu. Meski hadiah-hadiah dari pamannya sudah datang terlebih dahulu, kedatangan pamannya lah yang paling dia tunggu.

"Bagaimana keadaan paman hari ini? Apa paman baik-baik saja?" tanya Ivan antusias.

"Iya, bagaimana denganmu?"

"Aku juga baik. Terlebih ketika paman datang kesini, aku makin membaik."

"Bagus kalau begitu," jawab Cavero seraya duduk di tempat yang sudah disiapkan.

Hari ini panti asuhan Miracle mengadakan pesta untuk Ivan dengan tema outdoor. Dan tempat duduk milik Ivan dan Cavero menyendiri dan terletak lebih jauh dibanding yang lainnya.

Cavero membutuhkan ruang tersendiri untuk bicara dengan Ivan.

"Bagaimana keadaan Chaselion, apa dia masih suka sakit?" tanya Ivan berbasa-basi.

Ivan tau jika pamannya memiliki putra. Dan pamannya pun memintanya untuk menjadi tangan kanan putranya nanti. Tidak hanya tangan kanan, namun menjaga putranya nanti. Meski terlihat dingin dan acuh tapi Ivan iri dengan anak bernama Chaselion itu.

Pamannya pasti sangat menyayangi Chaselion hingga memintanya menjaga anak itu ketika dewasa nanti. Ivan iri. Kapan dia akan diperhatikan begitu. Kapan dia akan di khawatirkan seperti Chaselion. Ivan ingin menjadi Chaselion.

"Terakhir aku dengar dari Seth, dia sakit kembali."

"Apa sekarang sudah sembuh?"

"Karena ada mamanya disisinya, dia pasti cepat sembuh."

Ivan terkejut mendengarnya. Ini pertama kalinya pamannya membahas bibinya tanpa dia tanya. Biasanya, pamannya tidak akan membuka mulutnya untuk membahas apapun tentang istrinya itu. Tapi kali ini,

Apa ada sesuatu yang dia lewatkan?

"Keadaan bibi juga baik-baik saja?" tanya Ivan penasaran.

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang