Bab 48

42.3K 4.4K 194
                                    

Kalian maunya apa hmm.... Kemarin aku pamit mau cuti katanya iya. Katanya Selamat istirahat. Selamat cuti.

Bilangnya gitu, tapi aku ga up sehari, kalian udah terror aku kapan up. Kok ga up-up.
Aku sedih, kalian maunya gimana??

Hmmm???

Happy reading.
.
.
.
.
.

Luna dan Wilhelm dikabarkan selamat dalam insiden penusukan yang dilakukan oleh Lion. Sayangnya, kedua orang tersebut terbaring dalam keadaan koma.

Cavero yang mendengarnya sedikit lega meski sebenarnya masih khawatir. Cavero menyuruh agar Seth membawa Chaselion pulang. Namun, Chaselion menolaknya. Dia ingin disana dan menunggu mamanya hingga bangun.

Cavero yang memang sedari tadi gregetan dengan putranya itu langsung menggendongnya.

"Lion, jangan buat aku kesal lebih dari ini. Jika bukan gara-gara mamamu, aku pasti sudah membunuhmu. Sebaiknya, kau berdoa agar mamamu segera bangun,"

Lion yang berada dalam gendongan Cavero hanya diam saja.

Dia tidak berani membantah.

Sampai dirumah, Cavero menyuruh agar Lusi membantunya mengawasi Chaselion dan melaporkan segala tindakannya sekecil apapun sikap Chasel yang mencurigakan.

Lusi yang tak melihat Lunaria pun menanyakan keberadaan majikannya. Cavero mengabaikan pertanyaan itu dan langsung pergi meninggalkan tempat itu begitu saja.

Seth berbisik memberitahu Lusi apa yang terjadi secara singkat kemudian mengikuti Cavero.

Seth menunggui majikannya yang sedang pergi mandi. Melihat Cavero yang masih tenang dan sama sekali tidak marah, Seth merinding dibuatnya.

Ketika Cavero selesai mandi. Laki-laki itu duduk diatas tempat tidurnya menggunakan jubah mandinya.

Seth berdiri disampingnya menunggu perintah Cavero lebih lanjut.

Cavero masih diam dan Seth tidak berani mengeluarkan suara ataupun nafasnya. Rasanya, kepalanya bisa saja ikut melayang jika dia mengganggu Cavero yang tengah diam tenang begini.

"Dimana tua bangka itu sekarang?" tanya Cavero akhirnya.

Seth sudah tau siapa yang dimaksud dengan tua bangka oleh Cavero.

"Tuan William berada di kediaman utama bersama para Nyonya,"

"Kirim tua bangka itu ke Swedia bersama nyonya Lim, paling lama besok sore."

Seth menganguk patuh.

"Kirim dua lainnya ke Milan dan Yunani." ucap Seth merujuk ke istri kedua dan ketiga ayahnya.

"Baik tuan, saya akan mengatur semuanya."

"Jadi, siapa yang mengusulkan untuk membawa Chaselion ke rumah sakit jiwa dan panti asuhan?"

"Nyonya Anice bersama suaminya Theo menyarankan untuk mengirim tuan muda ke Rumah sakit jiwa. Nyonya Dara dan suaminya Alviko menyarankan merawatnya di Panti asuhan. Sementara Nona Icha dan Nona Sasa berkata takut merawat tuan muda dikarenakan takut pada anda." jelas Seth.

Seth tau kedatangan keluarga Cavero beberapa hari yang lalu. Dia memang mendapat perintah dari Cavero untuk membiarkan keluarganya masuk dan membiarkan mereka berbicara banyak omong kosong pada Lunaria. Cavero juga tau apa yang mereka bicarakan karena setiap inci rumah itu memiliki penyadap yang bisa didengar Cavero kapanpun yang dia inginkan.

Apa Cavero mendengar percakapan Luna dan mamanya? Iya. Cavero tau itu.

Karena itu, meski Luna tidak mengatakan apapun, Cavero akan tetap tau. Masalahnya hanya, apa Cavero akan mengizinkan hal itu terjadi atau tidak terjadi di rumahnya.

Trapped in a Psycopathic NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang